Apa benar merokok tidak membatalkan puasa? Apakah merokok saat puasa tidak ada efek pada tubuh yang lapar dan dehidrasi?
Rokok dan Batalnya Puasa
Perokok berpendapat bahwa merokok saat siang hari tidak membatalkan puasa. Saat merokok, hanya asap yang masuk ke tubuh dan tidak sampai ke lambung. Setelah dihisap, asap akan keluar melalui mulut atau hidung. Jadi, tidak ada asap yang masuk dan membuat kenyang.
Namun sebenarnya, anggapan bahwa merokok tidak membuat kenyang dan tidak membatalkan puasa adalah salah. Saat merokok, ada partikel yang tertelan ke dalam mulut. Rasa manis dari filter juga tertelan. Nikotin juga masuk dan memengaruhi fungsi tubuh.
Menghisap rokok bukan berarti tidak memengaruhi kita secara emosional. Rokok memberikan efek nikmat yang besar. Itulah mengapa para perokok kerap ingin segera mendapatkan asupan nikotin agar merasa tenang.
Rokok juga membuat seseorang merasa kenyang. Beberapa perokok hanya merokok saja tanpa makan. Meskipun beracun dan berbahaya bagi tubuh, kandungan nikotin dan zat lainnya membuat tubuh merasa nyaman.
Pendapat Ulama tentang Merokok saat Puasa
Menurut ulama besar Islam, merokok saat siang hari saat puasa adalah haram. Rokok bisa membatalkan puasa karena memberikan kenikmatan. Sesuatu yang membatalkan puasa tidak harus masuk ke mulut dan berakhir di perut. Melakukan masturbasi atau muntah juga membatalkan puasa.
Salah satu ulama besar yang mengatakan merokok haram adalah Imam Nawawi dalam kitabnya Nihayah. Ada juga Syeh Ibrahim Muhammad Nahsr yang menyatakan bahwa merokok haram dalam kitab Al-Bajuri.
Bahaya Merokok saat Puasa
Jika kita anggap merokok tidak dilakukan saat siang hari, apakah boleh merokok setelah berbuka puasa? Mengutamakan rokok daripada makanan sehat akan memiliki dampak buruk pada tubuh. Berikut adalah bahaya merokok saat berbuka puasa:
- Menyebabkan mual dan pusing. Saat berbuka, tubuh masih kosong dan karbon monoksida dari rokok akan masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan sedikit pusing.
- Menurunkan fungsi otot. Karbon monoksida yang masuk membuat Anda malas bergerak, termasuk olahraga.
- Menyebabkan penyakit kardiovaskular. Karbon monoksida akan meningkatkan kolesterol jahat dan membentuk plak di pembuluh darah.
- Bisa memicu kanker paru-paru. Saat merokok dalam keadaan lapar, jumlah nikotin yang terserap lebih besar.
- Meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan denyut nadi tidak stabil, terutama bagi penderita hipertensi.
Dilihat dari efek di atas, seharusnya kita tidak merokok saat puasa dari siang hingga malam. Anggaplah puasa sebagai terapi penyembuhan agar Anda dapat berhenti merokok ketika bulan Ramadan berakhir dan Idulfitri tiba. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda!
About The Author
