Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Masokis Merupakan Gangguan Seksual yang Berbahaya?

Myles Bannister

Sebaliknya, seseorang yang mengalami gangguan masokisme akan merasa puas jika disakiti saat berhubungan seks. Rasa sakit yang diterima dari pukulan atau hinaan bisa membuat seseorang mengalami orgasme.

Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kelainan seksual ini khususnya masokis, simak ulasan di bawah ini.

Risiko melakukan seks dengan konsep sado-masokis

Melakukan seks dengan cara sado-masokis mungkin dianggap biasa bagi beberapa orang. Meski mereka tidak memiliki pasangan resmi yang bersedia melakukannya, seseorang akan mencarinya di luar. Hasrat yang berlebihan dan tidak bisa ditahan lagi membuat mereka mencari orang yang bersedia melakukan seks dengan kekerasan.

Biasanya orang yang memiliki kelainan masokis suka jika tubuhnya diikat, disakiti dengan cara dipecut, dicekik, atau ditetesi dengan lilin panas. Saat menerima perlakuan ini mereka akan merasakan sakit yang besar. Namun, rasa sakit ini sering diabaikan karena berubah menjadi kepuasan.

Melakukan seks dengan cara ini bisa berisiko menyebabkan cacat pada fisik jika sampai dipukul, dicambuk, atau disakiti dengan benda lainnya. Selain itu, jika dicekik dengan kuat, ada kemungkinan terjadi kematian.

Cara mengatasi kelainan masokis pada seseorang

Sampai sekarang, dokter belum tahu mengapa kondisi masokis bisa muncul pada seseorang. Riwayat kekerasan di masa lalu juga tidak pernah dialaminya. Meski tidak diketahui penyebabnya, bukan berarti tidak bisa diatasi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

Psikoterapi

Salah satu alasan mengapa seorang pelaku masokisme tetap melakukan apa yang menjadi kesukaannya adalah karena dia merasa benar. Apa yang dilakukan dianggap sudah sesuai dengan keinginan dan tidak mengganggu orang lain. Akhirnya, alih-alih berhenti, tindakan ini terus dilakukan berulang-ulang.

Pada terapi atau metode psikoterapi ini, pelaku masokisme diberi kesadaran bahwa melakukan seks dengan menerima sakit bukanlah hal yang benar. Selain itu, ada juga efek samping yang bisa menyebabkan kematian.

Mengonsumsi obat antidepresan

Obat antidepresan diberikan kepada pelaku masokisme karena mereka sulit untuk mengontrol diri. Obat akan menyebabkan penurunan testosteron dalam tubuh. Penurunan ini akan mengurangi intensitas ereksi dan dorongan seksual yang menyebabkan mereka bersedia menerima rasa sakit. Obat ini dapat digunakan oleh pria dan wanita.

Terapi kognitif

Terapi kognitif dilakukan untuk memberikan kesadaran dan meningkatkan kemampuan berpikir terutama yang berhubungan dengan seks. Dengan melakukan terapi ini, seseorang akan tahu bagaimana mengendalikan diri agar tidak terus memiliki keinginan untuk disakiti saat melakukan seks.

Terapi ini tidak hanya untuk mereka yang memiliki sifat masokis saja, tapi juga sadisme yang merupakan kebalikannya.

Terapi psikodinamik

Terapi ini dilakukan untuk menggali apa saja yang terjadi di masa lalu. Biasanya, kejadian yang paling berkesan dan memicu pembentukan sifat masokis menjadi lebih besar dan sulit dikendalikan. Setelah mengetahui penyebabnya, cara penanganan yang tepat dapat dilakukan termasuk dengan obat atau jenis terapi lain yang telah disebutkan sebelumnya.

Demikianlah ulasan tentang kelainan masokis yang dapat dialami oleh pria dan wanita. Menurut Anda, kelainan seperti ini wajar atau tidak? Lalu, apakah penyembuhan harus dilakukan jika kondisi ini merupakan fetish atau ketertarikan khusus dari seseorang?

Demikianlah ulasan tentang kelainan masokis yang dapat dialami oleh pria dan wanita. Menurut Anda, kelainan seperti ini wajar atau tidak? Lalu, apakah penyembuhan harus dilakukan jika kondisi ini merupakan fetish atau ketertarikan khusus dari seseorang?

About The Author

Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan

Anemia Hemolitik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan