Brown sugar adalah jenis pemanis yang terbuat dari ekstrak tebu dan dianggap lebih aman daripada gula putih. Namun, benarkah klaim ini? Simak fakta lengkapnya di bawah ini.
Apakah Brown Sugar Aman untuk Penderita Diabetes?
Brown sugar dan gula putih sebenarnya terbuat dari tanaman tebu, hanya saja pada brown sugar terdapat tambahan molase.
Molase adalah salah satu bahan untuk membuat gula, yang berasal dari tebu. Selain memberikan warna kecokelatan, molase juga membuat kandungan vitamin dan mineral pada brown sugar lebih tinggi dibandingkan dengan gula putih.
Menurut Food Data Central U.S. Department of Agriculture, kandungan karbohidrat dan kalori dalam brown sugar sedikit lebih rendah daripada gula putih. Hal ini memunculkan dugaan bahwa brown sugar lebih baik untuk penderita diabetes.
Perlu diketahui bahwa karbohidrat akan dipecah menjadi gula di dalam tubuh. Oleh karena itu, asupan karbohidrat perlu dibatasi bagi penderita diabetes untuk menghindari kenaikan gula darah yang berlebihan.
Meski begitu, tidak ada perbedaan nutrisi yang signifikan antara brown sugar dan gula putih. Oleh karena itu, anggapan bahwa brown sugar lebih sehat untuk penderita diabetes tidak benar.
Brown Sugar Tetap Memicu Kenaikan Gula Darah
Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Indeks glikemik menunjukkan seberapa cepat suatu makanan meningkatkan gula darah seseorang. Nilai IG rendah apabila kurang dari 55 (skala 0-100).
Indeks glikemik brown sugar sangat rendah, hanya sekitar 3. Namun, jika mengonsumsi lebih dari satu sendok teh, nilai IG bisa lebih tinggi.
Selain itu, baik brown sugar maupun gula putih mengandung sukrosa, yaitu gula alami yang juga terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Sukrosa memiliki indeks glikemik sekitar 65.
Perhatikan Asupan Gula untuk Penderita Diabetes
Agar gula darah tetap terkontrol, penting untuk membatasi asupan gula harian. Batas asupan yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 30 gram (tujuh sendok teh).
Alternatif pengganti gula yang aman bagi penderita diabetes antara lain:
- Sakarin.
- Aspartam.
- Sukralosa.
- Acesulfame.
Juga penting untuk membatasi asupan karbohidrat harian guna mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba.
Jadi, penggunaan brown sugar untuk penderita diabetes tidak lebih sehat dari gula biasa, karena tetap memiliki risiko meningkatkan kadar gula darah.
Penting untuk selalu memantau asupan gula dan berkonsultasi dengan nutrisionis atau dokter untuk mengetahui batas aman konsumsi gula sesuai kondisi tubuh.
Referensi
- Anonim. 2019. Sugars, Brown. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/168833/nutrients. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- Anonim. Sugar and Diabetes. https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/enjoy-food/eating-with-diabetes/food-groups/sugar-and-diabetes. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- Frey, Malia. 2021. Brown Sugar Nutrition Facts and Health Benefits. https://www.verywellfit.com/brown-sugar-nutrition-facts-and-health-benefits-5024892. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- Link, Rachael. 2019. Is Brown Sugar Good for Diabetes? https://www.healthline.com/nutrition/brown-sugar-for-diabetics. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- McDonell, Kayla. 2023. Everything You Need to Know about Molasses. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318719. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- Salomon, Sheryl Huggins. 2019. The 9 Best Sugar Substitutes for People with Type 2 Diabetes. https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/diet/sugar-substitutes-for-diabetes/. (Diakses pada 12 Januari 2023).
- Sollid, Kris. 2021. What is Brown Sugar? https://foodinsight.org/what-is-brown-sugar/. (Diakses pada 12 Januari 2023).
About The Author
