Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Aman Jika Ibu Hamil Memakan Keju?

Myles Bannister

Selama hamil, Anda tidak bisa mengonsumsi makanan sembarangan karena dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Ibu hamil disarankan untuk menghindari makanan mentah. Bagaimana dengan keju? Mari simak fakta-faktanya di artikel ini!

Bolehkah Ibu Hamil Makan Keju?

Keju merupakan produk olahan susu yang juga merupakan sumber kalsium yang baik. Saat membuat keju, susu diolah melalui fermentasi oleh bakteri Lactobacillus dan Lactococcus.

Bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri baik yang memiliki manfaat bagi kesehatan ibu dan janin.

Pada umumnya, ibu hamil boleh mengonsumsi keju. Faktanya, keju dapat menjadi sumber kalsium dan protein yang mendukung pertumbuhan dan kekuatan tulang janin.

Ibu hamil boleh makan keju keras atau keju lunak selama keju tersebut melalui proses pasteurisasi.

Contoh keju keras yang aman dikonsumsi adalah parmesan dan cheddar. Sedangkan keju lunak yang aman dikonsumsi ibu hamil adalah cream cheese, mozzarella, dan cottage cheese.

Namun, ibu hamil perlu menghindari keju yang tidak melalui proses pasteurisasi. Jenis keju ini bisa mengandung Listeria, yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis.

Ibu hamil memiliki risiko 10 kali lebih tinggi terkena infeksi listeriosis dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya. Karena itu, banyak ahli menyarankan ibu hamil untuk tidak mengonsumsi keju atau produk susu lain yang tidak melalui proses pasteurisasi.

Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu dengan suhu tertentu untuk membunuh bakteri buruk dalam makanan.

Jadi, ibu hamil boleh mengonsumsi keju asalkan keju tersebut melalui proses pasteurisasi.

Risiko Makan Keju Saat Hamil

Tidak semua jenis keju aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Jika ibu hamil mengonsumsi keju yang terkontaminasi bakteri jahat, maka ada risiko masalah kesehatan, seperti:

1. Listeriosis

Mengonsumsi keju yang terbuat dari susu mentah dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Listeria monocytogenes.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria disebut listeriosis. Bakteri Listeria jarang menyebabkan infeksi serius pada orang dewasa yang sehat.

Namun, ibu hamil memiliki sistem imun yang lebih rendah sehingga infeksi bakteri Listeria dapat menyebabkan masalah serius.

2. Keguguran atau Kematian Janin

Infeksi akibat mengonsumsi keju yang terkontaminasi bakteri buruk dapat mempengaruhi janin dalam kandungan. Bakteri jahat dalam keju dapat masuk ke janin melalui plasenta dan meningkatkan risiko masalah kesehatan pada janin.

Pada kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran atau kematian janin dalam kandungan.

3. Salmonellosis

Keju yang tidak melalui proses pasteurisasi tidak hanya berisiko mengandung bakteri Listeria, tetapi juga berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella. Kontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan penyakit Salmonellosis.

Penderita Salmonellosis biasanya mengalami demam, mual, sakit perut, diare, dan muntah. Gejala ini biasanya muncul beberapa hari setelah mengonsumsi keju yang tercemar Salmonella.

Infeksi Salmonella tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu hamil, tetapi juga dapat memengaruhi janin dalam kandungan. Janin yang terkena salmonellosis memiliki risiko lahir dengan berat badan rendah, meningitis, dan gangguan pertumbuhan setelah lahir.

4. Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Cacat

Infeksi bakteri umumnya diobati dengan memberikan antibiotik. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati dalam mengonsumsi antibiotik karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat.

Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi keju saat hamil. Pastikan keju yang dikonsumsi melalui tahap pasteurisasi agar bebas dari kontaminasi bakteri jahat.

Jenis Keju yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Selama hamil, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi jenis keju berikut:

1. Keju yang Berasal dari Susu Mentah

Keju adalah cara alami untuk mempertahankan susu agar awet dan bisa dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Namun, tidak semua susu yang diolah menjadi keju aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Susu mentah adalah susu yang belum melalui proses pasteurisasi. Susu jenis ini memiliki risiko tinggi terkontaminasi bakteri berbahaya. Jika tidak dipanaskan, bakteri tidak akan mati dan dapat masuk ke tubuh ibu hamil saat dikonsumsi.

Bakteri jahat yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

2. Keju yang Terlalu Lunak

Ada beberapa jenis keju yang sangat lunak hingga bisa dioleskan.

Jenis keju ini dikenal sebagai soft cheese. Soft cheese umumnya memiliki kandungan air lebih dari 50 persen dari berat total keju.

Kandungan air yang tinggi dan protein dalam keju membuat soft cheese sangat disukai oleh bakteri sehingga risiko berkembangnya bakteri jahat juga akan meningkat.

3. Keju yang Melibatkan Jamur dalam Pengolahannya

Beberapa jenis keju melibatkan jamur dalam proses pembuatannya. Pada umumnya, keju jenis ini tidak dipanaskan sebelum dikonsumsi, sehingga ada risiko jamur di dalamnya masuk ke saluran pencernaan.

Keju jenis ini sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Beberapa jenis keju yang terbuat dari susu mentah, memiliki tekstur lunak, dan melibatkan jamur dalam pengolahannya adalah brie, cambozola, camembert, taleggio, feta, dan panela.

Terakhir, ibu hamil boleh mengonsumsi keju selama hamil tetapi perlu memperhatikan jenis keju yang dikonsumsi. Hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi dan batasi konsumsi keju lunak meskipun terbuat dari susu pasteurisasi.

Referensi

  1. Bellefonds, Colleen de. 2021. Can Pregnant Women Eat Cheese? https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/cheese-pregnancy_40008588. (Diakses pada 22 Mei 2023).
  2. Lewsley, Joanne. 2021. What Cheese Can I Eat During Pregnancy? https://www.babycentre.co.uk/x3175/what-cheese-can-i-eat-during-pregnancy. (Diakses pada 22 Mei 2023).
  3. Marcin, Ashley. 2020. What Cheeses Are Safe to Eat During Pregnancy? https://www.healthline.com/health/pregnancy/cheese-pregnancy. (Diakses pada 22 Mei 2023).

About The Author

Mengenal Berbagai Macam Posisi Janin Dalam Kandungan

11 Buah yang Mengandung Gula Tinggi