Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Apakah Air Minum Isi Ulang Berbahaya? Penjelasannya

Myles Bannister

Bahaya air minum isi ulang berdasarkan penelitian adalah adanya bakteri E.coli di dalamnya. Namun, apakah semua air dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) selalu berbahaya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Air Isi Ulang Berbahaya bagi Kesehatan?

Iya, air isi ulang berbahaya, terutama jika kualitasnya tidak terjaga dengan baik, seperti terdapat banyak bakteri E.coli di dalamnya. Bakteri ini adalah jenis bakteri gram negatif yang biasanya terdapat di tinja manusia. Jika dikonsumsi, dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Pemakaian yang terus-menerus dapat mengganggu kesehatan.

Untuk mengetahui bahaya air minum isi ulang secara pasti, perlu dilakukan pengujian laboratorium, seperti uji bakteriologis, pH, kekeruhan, nitrat, logam besi, dan mangan.

Jika kualitas air isi ulang terjaga dengan baik, Anda tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya. Biasanya, air yang dihasilkan sudah melalui proses distilasi, filtrasi, atau purifikasi sesuai standar yang berlaku.

Perhatikan juga tempat mencuci galon, tempat pengisian, dan lokasi depot air untuk memastikan bahwa alat yang digunakan terbebas dari polusi.

Bahaya Minum Air Isi Ulang yang Mengandung E.coli

Berikut adalah beberapa bahaya yang mungkin terjadi jika mengonsumsi air minum isi ulang yang mengandung bakteri E.coli:

  • Diare berdarah.
  • Kram perut.
  • Mual dan muntah.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun, tetapi anak-anak lebih rentan terhadap gejala. Gejala biasanya muncul 3 sampai 4 hari setelah terpapar E.coli.

Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan khusus dan akan membaik dalam satu minggu.

Namun, jika E.coli menyebabkan masalah serius dengan darah atau ginjal, gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Kulit pucat.
  • Demam.
  • Kelemahan.
  • Memar.
  • Urine yang keluar hanya sedikit.

E.coli adalah bakteri yang menunjukkan kemungkinan adanya kontaminasi tinja dalam air. Kehadirannya biasanya menunjukkan kemungkinan adanya organisme penyebab penyakit.

Penting untuk diketahui bahwa depot air minum tidak dapat menguji setiap jenis organisme penyebab penyakit dalam setiap sampel air. Umumnya, pengujian dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya E.coli.

Jika Anda mengalami sakit yang diduga disebabkan oleh air minum yang tercemar, segera periksakan diri ke dokter. Ingatlah bahwa sebagian besar jenis E.coli tidak berbahaya dan keberadaannya dalam air minum hanya menunjukkan kemungkinan adanya organisme penyebab penyakit lainnya.

Rekomendasi Air Minum Isi Ulang yang Sehat

Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat, terdapat persyaratan kualitas air minum yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 mengatur persyaratan kualitas air minum. Selain itu, terdapat juga Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 mengenai Higiene Sanitasi Depot Air.

Untuk depot air minum isi ulang, air yang digunakan harus memenuhi kualitas air minum yang baik. Air yang digunakan untuk konsumsi harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Beberapa batasan sumber air yang bersih dan aman, antara lain:

  • Tidak mengandung kuman atau bibit penyakit.
  • Tidak mengandung substansi kimia berbahaya dan beracun.
  • Tidak memiliki rasa atau bau yang aneh.
  • Dapat digunakan untuk kebutuhan domestik dan rumah tangga.
  • Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.

Meskipun air minum isi ulang mungkin lebih terjangkau, harus diwaspadai kemungkinan bahaya di masa depan bagi Anda dan keluarga. Konsumsilah makanan dan air minum yang bersih untuk mendukung kesehatan Anda.

Referensi

  1. Anonim. E. Coli Infection From Food or Water. https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/hw133795. (Diakses pada 14 September 2021).
  2. Anonim. Escherichia coli (E. coli) detections in drinking water. http://conditions.health.qld.gov.au/HealthCondition/condition/14/33/666/escherichia-coli-e-coli-detections-in-drinkin. (Diakses pada 14 September 2021).
  3. Anonim. http://scholar.unand.ac.id/27754/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf. (Diakses pada 14 September 2021).
  4. Kumalasari, E., Rhodiana, R, dan Prihandiwati, E. 2018. ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI WILAYAH KAYUTANGI KOTA BANJARMASIN. http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/140. (Diakses pada 14 September 2021).
  5. Sisca, Vivi. PENENTUAN KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG TERHADAP KANDUNGAN NITRAT, BESI, MANGAN, KEKERUHAN, Ph, BAKTERI E.coli DAN COLIFORM. https://online-journal.unja.ac.id/chp/article/view/3310. (Diakses pada 14 September 2021).

About The Author

Meredakan Stres dengan Makan Cokelat, Efektifkah?

Calnic Plus – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping