Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Antikonvulsan: Manfaat, Efek Samping, dan Aturan Penggunaannya

Myles Bannister

Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati kejang serta epilepsi. Obat ini membantu normalisasi impuls saraf yang berjalan di sepanjang sel saraf. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat, efek samping, dan aturan penggunaannya berikut ini.

Antikonvulsan Obat Apa?

Obat antikonvulsan digunakan untuk mengendalikan dan menghentikan rangkaian kejang yang sedang terjadi. Pada saat kejang, terjadi perubahan dalam tingkat sinyal listrik di sel saraf yang menyebabkan peningkatan aktivitas saraf yang tidak normal. Aktivitas saraf yang meningkat ini bertanggung jawab atas timbulnya tanda dan gejala kejang.

Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai gangguan impuls saraf, seperti cedera pada otak, stroke, tumor otak, masalah genetik, permasalahan metabolik, atau masalah toksisitas.

Antikonvulsan juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri saraf dan gangguan bipolar.

Jenis Antikonvulsan

Berikut ini adalah beberapa jenis antikonvulsan:

  • AMPA receptor antagonists.
  • Barbiturate anticonvulsants.
  • Benzodiazepine anticonvulsants.
  • Carbamate anticonvulsants.
  • Carbonic anhydrase inhibitor anticonvulsants.
  • Dibenzazepine anticonvulsants.
  • Fatty acid derivative anticonvulsants.
  • Gamma-aminobutyric acid analogs.
  • Gamma-aminobutyric acid reuptake inhibitors.
  • Hydantoin anticonvulsants.
  • Miscellaneous anticonvulsants.
  • Neuronal potassium channel openers.
  • Oxazolidinedione anticonvulsants.
  • Pyrrolidine anticonvulsants.
  • Succinimide anticonvulsants.
  • Triazine anticonvulsants.

Fungsi Antikonvulsan

Antikonvulsan digunakan untuk menjaga impuls saraf tetap normal dan terkontrol, sehingga obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan kejang dan epilepsi. Meskipun cara kerja obat ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa pakar berpendapat bahwa obat ini memengaruhi neurotransmitter seperti GABA,

bekerja pada reseptor seperti glutamat, atau mengubah saluran listrik di sel saraf.

Pengobatan Antikonvulsan untuk Gangguan Bipolar

Beberapa antikonvulsan juga digunakan sebagai penstabil mood untuk mengobati atau mencegah episode mood yang timbul pada gangguan bipolar. Pada awalnya, obat ini biasanya direkomendasikan hanya bagi mereka yang tidak merespons terhadap lithium. Namun, saat ini antikonvulsan sering digunakan sendiri, bersama dengan lithium, atau dengan obat antipsikotik untuk mengendalikan masalah kejiwaan.

Antikonvulsan juga digunakan dalam mencegah migrain dan mengobati gangguan otak lainnya, karena kemampuannya untuk menenangkan hiperaktivitas di otak. Obat ini sering diresepkan bagi mereka yang mengalami empat episode mania atau depresi atau lebih dalam setahun.

Jenis antikonvulsan yang digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar meliputi:

  • Carbamazepine (Tegretol).
  • Divalproex sodium, valproic acid, atau valproate sodium (Depakote, Depakene).
  • Lamotrigine (Lamictal).

Perlu diketahui bahwa penggunaan obat-obatan ini disesuaikan dengan gejala yang dialami masing-masing individu. Misalnya, Depakote dan Tegretol cenderung lebih efektif dalam mengobati episode mania daripada gejala depresi.

Sementara itu, Lamictal terlihat memiliki efek antidepresan yang lebih kuat daripada efek antimanik. Penggunaan Lamictal sering kali dilakukan untuk mencegah episode masa depan, bukan untuk mengobati episode yang sedang terjadi. Depakote dan Tegretol digunakan lebih sering untuk mengobati episode akut daripada dalam perawatan profilaksis.

Beberapa jenis antikonvulsan yang tidak efektif dalam mengobati gejala suasana hati pada gangguan bipolar, seperti Lyrica, Neurontin, atau Topamax, juga digunakan di luar indikasi untuk mengatasi masalah tidur, manajemen nyeri, kecemasan, atau penurunan berat badan.

Setiap antikonvulsan bekerja di otak dengan mekanisme yang berbeda-beda, sehingga pengalaman penggunaan obat ini dapat bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan. Secara umum, obat ini akan mencapai efektivitas maksimum setelah beberapa minggu penggunaan.

Efek Samping Antikonvulsan

Sebelum menggunakan obat ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kondisi organ tubuh. Beberapa antikonvulsan dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, atau mengurangi jumlah trombosit dalam darah.

Meskipun setiap jenis obat memiliki efek samping yang berbeda, berikut adalah beberapa efek samping yang umum terjadi:

  • Pusing.
  • Kantuk.
  • Kelelahan.
  • Mual.
  • Tremor.
  • Ruam.
  • Penambahan berat badan.

Banyak efek samping di atas akan menghilang seiring berjalannya waktu. Namun, efek samping jangka panjang dapat bervariasi antara obat satu dengan yang lain.

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat ini:

  • Wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko cacat lahir.
  • Beberapa jenis obat ini dapat menyebabkan masalah pada hati dalam jangka panjang, sehingga kesehatan hati perlu dipantau secara teratur.
  • Antikonvulsan dapat berinteraksi dengan obat lain seperti aspirin dan menyebabkan masalah serius. Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, herbal, atau suplemen yang Anda konsumsi.

Konsultasikan dengan dokter sebelum menghentikan penggunaan obat ini. Menghentikan penggunaannya terlalu cepat dapat meningkatkan risiko kejang.

Efek Samping pada Kulit

Terakhir, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah penggunaan obat ini sesuai dengan kondisi Anda.

Referensi

  1. Anonim. Anticonvulsants. https://www.drugs.com/drug-class/anticonvulsants.html. (Diakses pada 10 Mei 2021).
  2. Shiel, William C. Definition of Anticonvulsant. https://www.rxlist.com/anticonvulsant/definition.htm. (Diakses pada 10 Mei 2021).
  3. Scorer, Matthew. 2011. Cutaneous adverse effects of anticonvulsant drugs. https://dermnetnz.org/topics/cutaneous-adverse-effects-of-anticonvulsant-drugs/. (Diakses pada 10 Mei 2021).

About The Author

Atasi Batuk Pada Ibu Menyusui Dengan Obat Alami Ini

Cara Cek Gula Darah Sendiri di Rumah