Aneurisma aorta adalah tonjolan abnormal pada dinding arteri. Hal ini terjadi karena tekanan darah tinggi yang mendorong keluar dinding pembuluh darah sehingga terbentuk tonjolan atau pembuluh darah yang menggembung seperti balon.
Apa Itu Aneurisma Aorta?
Aneurisma terjadi di seluruh jaringan pembuluh darah tubuh, tetapi paling sering terjadi di aorta. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Aneurisma aorta dapat terjadi di dua tempat utama, yaitu:
- Aneurisma aorta perut terjadi pada bagian aorta yang melewati perut.
- Aneurisma aorta dada terjadi pada aorta saat melewati rongga dada. Lebih jarang terjadi dibanding aneurisma aorta perut.
Risiko aneurisma pecah kecil tidak berbahaya. Namun, aneurisma dapat meningkatkan risiko:
- Pembentukan plak aterosklerotik di lokasi aneurisma, melemahkan dinding arteri
- Pembentukan bekuan darah di area tersebut, meningkatkan risiko stroke
- Peningkatan ukuran aneurisma, menekan organ lain
- Pecahnya aneurisma aorta, yang bisa mengancam jiwa
Penyebab Aneurisma Aorta
Penyebab aneurisma belum diketahui pasti, tetapi beberapa faktor telah terbukti meningkatkan risiko:
Penyebab aneurisma aorta perut antara lain:
1. Merokok
Merokok meningkatkan risiko aneurisma dengan merusak dan melemahkan dinding aorta.
2. Pengerasan Arteri (Aterosklerosis)
Aterosklerosis terjadi ketika lemak dan zat lain menumpuk di dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko aneurisma.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi dapat merusak dan melemahkan dinding aorta, meningkatkan risiko aneurisma.
4. Penyakit Pembuluh Darah di Aorta
Penyakit yang menyebabkan pembuluh darah meradang dapat menyebabkan aneurisma.
5. Trauma
Trauma seperti kecelakaan mobil dapat menyebabkan aneurisma.
6. Faktor Keturunan
Pada beberapa kasus, aneurisma aorta perut dapat diwariskan secara turun-temurun.
Sedangkan penyebab aneurisma aorta dada antara lain:
1. Masalah dengan Katup Aorta Jantung
Orang dengan masalah katup aorta memiliki risiko lebih tinggi, terutama jika dilahirkan dengan katup aorta hanya memiliki dua daun.
2. Infeksi yang Tidak Diobati
Infeksi yang tidak diobati seperti sifilis atau salmonella bisa menyebabkan aneurisma.
3. Penumpukan Plak di Arteri
Penumpukan lemak dan zat lain yang merusak pembuluh darah meningkatkan risiko aneurisma, terutama pada orang tua.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang meningkatkan aneurisma aorta perut antara lain:
- Cedera lokal pada arteri
- Kelainan kongenital seperti sindrom Marfan atau katup aorta bikuspid yang melemahkan dinding arteri
- Kondisi seperti sifilis (jarang terjadi)
- Jenis kelamin laki-laki
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Usia di atas 60 tahun
- Riwayat penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi, terutama usia 35-60 tahun
- Kurang melakukan aktivitas fisik
- Perut atau bagian tubuh tengah pernah mengalami trauma atau kerusakan
Faktor-faktor yang meningkatkan aneurisma aorta dada antara lain:
- Usia di atas 65 tahun
- Merbokok
- Tekanan darah tinggi
- Penumpukan plak di arteri
- Riwayat keluarga dengan aneurisma
- Sindrom Marfan dan gangguan terkait
- Katup aorta dua daun
Gejala Aneurisma Aorta
Aneurisma aorta perut sering tumbuh lambat tanpa gejala, tetapi beberapa gejala yang dapat terjadi adalah:
- Nyeri perut mendalam
- Sakit punggung
- Denyutan di sekitar pusar
Gejala aneurisma aorta dada antara lain:
- Nyeri dada
- Sakit punggung
- Suara serak
- Batuk
- Sesak napas
Kapan Harus ke Dokter?
- Muncul nyeri perut atau punggung tiba-tiba dan intens
- Nyeri menyebar ke panggul, kaki, atau bokong
- Keringat berlebihan
- Denyut jantung cepat
- Kehilangan kesadaran
Gejala-gejala di atas merupakan tanda bahwa aneurisma pecah dan memerlukan penanganan segera karena bisa mengancam jiwa.
Diagnosis Aneurisma Aorta
Diagnosis aneurisma sulit karena sering kali tidak ada gejala. Dokter mungkin menemukannya secara kebetulan selama pemeriksaan fisik.
Diagnosis aneurisma aorta perut antara lain:
Abdominal Ultrasound
Tes ini digunakan untuk mendiagnosis aneurisma aorta perut. Dokter akan menggunakan transduser di perut untuk mengambil gambar.
CT Scan
Tes ini memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi aorta dan mendeteksi ukuran aneurisma. Kontras bisa disuntikkan untuk memperjelas gambar.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Tes ini digunakan untuk mendiagnosis aneurisma dan menentukan ukuran serta lokasinya. Kontras bisa disuntikkan untuk memperjelas gambar.
Diagnosis aneurisma aorta dada antara lain:
Rontgen Dada
Dokter dapat mencurigai aneurisma melalui gambar rontgen dada.
Ekokardiogram
Tes ini digunakan untuk menyaring aneurisma yang disebabkan oleh faktor keturunan. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi jantung dan aorta.
Komplikasi Aneurisma Aorta
Sebagai umumnya, semakin besar dan cepat tumbuh aneurisma, semakin besar risiko pecah. Gejala pecahnya aneurisma aorta perut antara lain:
- Nyeri perut yang tiba-tiba, intens, dan persisten
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung cepat
Anda juga berisiko mengalami pembekuan darah di daerah tersebut. Jika gumpalan darah menyumbat pembuluh darah di tempat lain di tubuh, itu dapat menyebabkan rasa sakit atau menghambat aliran darah ke kaki, ginjal, atau organ perut.
Komplikasi aneurisma aorta dada antara lain:
- Sesak napas
- Menghilangnya kesadaran
- Kesulitan menelan
- Kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau tanda stroke lainnya
Pengobatan Aneurisma Aorta
Tujuan pengobatan adalah mencegah pecahnya aneurisma, baik dengan pengobatan medis atau operasi. Perawatan bergantung pada ukuran aneurisma dan pertumbuhannya.
Pengobatan aneurisma aorta perut antara lain:
Operasi
Operasi dilakukan jika aneurisma mencapai ukuran 4,8-5,6 cm, tumbuh dengan cepat, atau menyebabkan gejala tertentu.
Tergantung pada lokasi, ukuran, usia, dan kondisi kesehatan, opsi perbaikan antara lain:
Operasi Perut Terbuka
Bagian aorta yang rusak diganti dengan graft yang terbuat dari bahan sintetis. Waktu pemulihan membutuhkan satu bulan atau lebih.
Perbaikan Endovaskular
Graft sintetis dipasang melalui kateter yang dimasukkan melalui arteri kaki dan diikatkan pada aorta. Metode ini memperkuat dinding aorta untuk mencegah pecahnya aneurisma.
Setelah operasi endovaskular, tes pencitraan rutin diperlukan untuk memastikan perbaikan tidak bocor.
Pengobatan aneurisma aorta dada bisa dengan pengobatan dan pemantauan medis. Pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
Beta Blocker
Obat ini menurunkan tekanan darah dengan melambatkan detak jantung. Beta blocker bisa digunakan untuk mengurangi pelebaran aorta pada orang dengan sindrom Marfan. Contoh beta blocker termasuk metoprolol, atenolol, dan bisoprolol.
Angiotensin II Receptor Blocker
Jika beta blocker tidak cukup, obat ini bisa diresepkan untuk mengontrol tekanan darah. Angiotensin II receptor blocker direkomendasikan untuk orang dengan sindrom Marfan, terlebih jika tekanan darah normal. Contoh angiotensin II receptor blocker termasuk losartan, valsartan, dan olmesartan.
Statin
Obat ini membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi penyumbatan arteri, dan mengurangi risiko komplikasi aneurisma. Contoh statin termasuk atorvastatin, lovastatin, simvastatin, dan lainnya.
Pencegahan Aneurisma Aorta
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah atau mencegah aneurisma aorta lebih parah antara lain:
- Hentikan penggunaan tembakau, termasuk merokok dan mengunyah tembakau. Hindari asap rokok.
- Makan makanan sehat seperti buah, sayur, biji-bijian, unggas, ikan, dan produk susu rendah lemak. Hindari lemak jenuh, lemak trans, dan batasi garam.
- Kontrol tekanan darah dan kadar kolesterol. Minum obat yang diresepkan oleh dokter jika diperlukan.
- Olahraga rutin. Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu. Mulai dengan perlahan jika belum terbiasa berolahraga. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang tepat untuk Anda.
Referensi
- What is an Aortic Aneurysm?. https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-aortic-aneurysm#1. (Diakses pada 17 Desember 2019).
- Brindles Lee Macon and Elizabeth Boskey, PhD. 2017. Abdominal Aortic Aneurysm. https://www.healthline.com/health/abdominal-aortic-aneurysm#types. (Diakses pada 17 Desember 2019).
- Rahimi, Saum A, MD, FACS. 2018. Abdominal Aortic Aneurysm Clinical Presentation. https://emedicine.medscape.com/article/1979501-clinical#b3. (Diakses pada 17 Desember 2019).
- Abdominal aortic aneurysm. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/abdominal-aortic-aneurysm/symptoms-causes/syc-20350688. (Diakses pada 17 Desember 2019).
- Thoracic aortic aneurysm. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thoracic-aortic-aneurysm/symptoms-causes/syc-20350188. (Diakses pada 17 Desember 2019). About The Author