Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Anemia Pernisiosa: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Anemia pernisiosa adalah jenis anemia atau kekurangan sel darah merah akibat kekurangan vitamin B12. Ketahui apa itu anemia pernisiosa, gejala, penyebab, pengobatan, dan pembahasan lengkap lainnya di sini.

Apa Itu Anemia Pernisiosa?

Anemia pernisiosa adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah (hemoglobin) yang cukup akibat kekurangan vitamin B12. Tubuh mengalami gangguan dalam menyerap vitamin B12 akibat kurangnya faktor intrinsik (FI) di mukosa lambung.

Anemia akibat kekurangan vitamin B12 terjadi karena gangguan pada produksi sel darah merah sehat dan risiko kerusakan atau kehilangan sel darah merah dalam tubuh. Kondisi ini mengurangi kapasitas oksigen darah dan menyebabkan kelelahan, pusing, dan sesak napas.

Pernisiosa (pernicious) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan jenis anemia yang cukup membahayakan. Saat ini, anemia pernisiosa bisa diatasi dengan pil anemia atau suntikan vitamin B12.

Kadar hemoglobin normal pada laki-laki adalah 13,5 gram/100 ml dan 12,0 gram/100 ml pada wanita. Jika kurang dari jumlah tersebut, itu menunjukkan gejala anemia.

Gejala Anemia Pernisiosa

Tubuh biasanya menyimpan cadangan vitamin B12 dalam jumlah besar, sehingga anemia akibat kekurangan vitamin B12 umumnya berkembang lambat.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda memiliki anemia karena gejalanya berkembang secara bertahap, seperti:

  • Kelelahan
  • Lemah
  • Letih
  • Lesu
  • Linglung
  • Sakit kepala
  • Kulit pucat atau menguning
  • Mual dan muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
  • Sembelit
  • Nyeri dada
  • Maag
  • Gangguan keseimbangan
  • Sulit konsentrasi
  • Sensasi terbakar pada kaki
  • Kaki dan tangan dingin

Selain itu, defisiensi vitamin B12 yang berkepanjangan akibat anemia pernisiosa juga dapat menyebabkan gangguan neurologis, seperti:

  • Otot lemah
  • Mati rasa pada lengan (neuropati perifer)
  • Demensia
  • Depresi
  • Hilang ingatan

Itulah beberapa ciri-ciri anemia pernisiosa yang perlu diwaspadai. Jika Anda sering merasa lelah, pusing, atau lemas tanpa alasan yang jelas, itu mungkin gejala anemia atau darah rendah.

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami gejala anemia pernisiosa dengan intensitas yang sering dan berlangsung lama. Terutama jika Anda sering merasa kelelahan ekstrim, pusing, lemas, pucat, dan kehilangan konsentrasi tanpa alasan yang diketahui.

Penyebab Anemia Pernisiosa

Penyebab anemia adalah kekurangan sel darah merah sehat yang berfungsi mengantarkan oksigen ke seluruh organ tubuh agar berfungsi dengan baik. Kekurangan sel darah merah mengakibatkan berbagai gangguan fungsi tubuh dari gejala ringan hingga berat.

Penyebab anemia pernisiosa lainnya adalah:

1. Kekurangan Vitamin B12

Proses produksi sel darah merah membutuhkan vitamin B12. Jika tubuh tidak mendapatkan atau menyerap vitamin B12 yang cukup, maka bisa terjadi anemia.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12, konsumsilah makanan alami yang mengandung vitamin B12, seperti:

  • Telur
  • Kerang
  • Produk susu dan olahannya
  • Daging
  • Unggas
  • Susu kedelai
  • Kacang-kacangan

Jika perlu, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin B12 tambahan.

2. Kekurangan Faktor Intrinsik (FI) dalam Tubuh

Faktor intrinsik (FI) adalah protein yang diproduksi oleh sel parietal di perut. Faktor intrinsik (FI) membantu penyerapan vitamin B12 dalam tubuh.

Beberapa penyakit yang dapat mengganggu produksi FI, antara lain:

  • Gangguan sistem imun
  • Penyakit Crohn
  • Pasca operasi usus
  • Penyakit diabetes tipe 1
  • HIV
  • Efek samping dari beberapa obat, seperti obat diabetes tipe 2 dan antasida

Produksi faktor intrinsik dalam tubuh juga dapat terganggu jika jarang mengonsumsi makanan alami yang kaya vitamin B12.

3. Gangguan Usus Kecil

Gangguan pada usus kecil juga dapat mengganggu penyerapan vitamin B12. Gangguan usus dapat disebabkan oleh penyakit seperti infeksi bakteri di usus kecil, penyakit celiac, dan penyakit pada ileum usus halus.

Faktor Risiko Anemia Pernisiosa

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko anemia akibat defisiensi vitamin B12:

  • Riwayat keluarga
  • Orang keturunan Eropa Utara atau Skandinavia
  • Penderita diabetes melitus
  • Penderita penyakit autoimun tertentu
  • Lansia di atas 60 tahun
  • Pasien yang pernah menjalani operasi organ perut

Faktor usia juga mempengaruhi risiko anemia karena tubuh mengalami penurunan fungsi penyerapan nutrisi secara alami.

Diagnosis Anemia Pernisiosa

Dokter akan melakukan diagnosis anemia dengan beberapa cara, antara lain:

  • Hitung darah lengkap (HDL) atau complete blood count (CBC) untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam tubuh.
  • Pemeriksaan kadar vitamin B12 jika diduga gejala anemia akibat defisiensi vitamin B12.
  • Pemeriksaan antibodi sel parietal dan faktor intrinsik (FI).

Dokter juga akan memeriksa riwayat penyakit Anda untuk mengetahui apakah gejala anemia pernisiosa terjadi.

Pengobatan Anemia Pernisiosa

Cara mengatasi anemia pernisiosa adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin B12 melalui makanan, obat anemia, atau suntikan suplemen vitamin B12.

Berikut cara mengobati anemia pernisiosa:

  • Dokter akan memberikan suntikan vitamin B12 secara teratur untuk normalisasi kadar vitamin B12 dalam darah.
  • Dosis suntikan akan disesuaikan sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu.
  • Dokter akan meminta Anda untuk membatasi aktivitas tertentu dan mengikuti pola makan sehat.
  • Jika kadar vitamin B12 dalam tubuh sudah normal, Anda mungkin perlu tetap melakukan suntikan vitamin B12 sesuai kebutuhan.

Anda juga harus melakukan pemeriksaan kadar sel darah merah secara teratur. Jika anemia disebabkan oleh kondisi medis lainnya, dokter akan mengobatinya dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Komplikasi Anemia Pernisiosa

Beberapa komplikasi serius yang dapat terjadi akibat anemia pernisiosa meliputi:

  • Gangguan pencernaan
  • Penyakit jantung
  • Gangguan ingatan
  • Kerusakan saraf perifer
  • Gangguan neurologis

Komplikasi ini dapat berlangsung dalam jangka waktu lama dan mengganggu fungsi organ tubuh.

Cara Mencegah Anemia Pernisiosa

Untuk mencegah anemia pernisiosa, penuhi kebutuhan vitamin B12 setiap hari melalui makanan. Vitamin B12 terdapat secara alami dalam makanan seperti hati ayam atau sapi, kerang, sarden, daging, sereal, tuna, salmon, susu, dan produk susu olahan.

Itulah penjelasan lengkap tentang anemia pernisiosa. Anemia pernisiosa adalah jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Jaga kesehatan Anda dan semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Conrad, Melissa Stöppler, MD. 2019. Pernicious Anemia and Vitamin B-12 Deficiency. https://www.medicinenet.com/pernicious_anemia/article.htm. (Diakses pada 2 Juli 2020).
  2. Sampson, Stacy D.O. 2020. Pernicious Anemia. https://www.healthline.com/health/pernicious-anemia. (Diakses pada 2 Juli 2020).
  3. WebMD. 2019. What Is Pernicious Anemia?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/pernicious-anemia#1-2. (Diakses pada 2 Juli 2020).

About The Author

Mengobati Mata Ikan di Kaki Tanpa Operasi, Bisakah?

Berpikir Kritis: Manfaat, Proses, Contoh, dan Cara Melatih Pikiran