Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Anemia Gravis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Anemia adalah kekurangan sel darah merah. Anemia gravis adalah istilah medis untuk anemia berat. Pelajari informasi mengenai anemia gravis, gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan lain-lain.

Apa Itu Anemia Gravis?

Anemia gravis adalah anemia berat di mana kadar hemoglobin (sel darah merah) atau Hb berada di bawah 8 gram per desiliter. Hemoglobin adalah protein utama dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk menjaga fungsi tubuh.

Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin rendah tidak mengalirkan oksigen dengan cukup ke jaringan dan organ, menyebabkan gejala seperti kelelahan, lemah, lesu, dan lemas.

Dalam anemia gravis, penurunan hemoglobin jauh di bawah nilai normal:

  • Pria: 13,5 hingga 17,5 gram per desiliter.
  • Wanita: 12,0 hingga 15,5 gram per desiliter.

Anemia gravis bukan hanya menyebabkan kelemahan biasa, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh karena kurangnya aliran oksigen yang cukup.

Gejala Anemia Gravis

Gejala anemia gravis meliputi:

  • Kelelahan berlebihan
  • Merasakan pusing saat berdiri
  • Sulit berkonsentrasi
  • Lidah meradang dengan gejala lidah halus, mengilap, merah, dan sakit
  • Kuku rapuh dan kuning
  • Pucat dan kedinginan
  • Sembelit
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada
  • Kulit pucat dan kuning
  • Nyeri pada tulang, dada, perut, dan sendi
  • Jaundice
  • Sakit kepala
  • Gangguan pertumbuhan pada anak dan remaja
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Denyut jantung cepat
  • Kerusakan limpa atau hati
  • Murmur jantung

Anemia berat harus diobati secara medis karena dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan berakibat fatal.

Kapan Harus Membuat Janji dengan Dokter?

Anemia gravis lebih serius daripada anemia biasa. Selain merasa lemas dan sangat lelah, Anda mungkin tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hemoglobin dan kondisi lainnya.

Penyebab Anemia Gravis

Penyebab anemia meliputi:

  • Kekurangan zat besi, protein, folat, dan vitamin B12 yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah di sumsum tulang belakang.
  • Pendarahan akibat trauma atau luka yang menyebabkan penurunan sel darah merah.
  • Kurangnya produksi sel darah merah atau gangguan sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah merah.
  • Beberapa kondisi medis yang menyebabkan kerusakan atau kehancuran sel darah merah.

Sel darah merah memiliki umur rata-rata 100-120 hari dan tubuh secara alami mengganti sekitar 0,8-1% sel darah merah setiap hari. Ketidakseimbangan antara produksi dan pergantian sel darah merah menyebabkan anemia.

Faktor Risiko Anemia Gravis

Faktor risiko anemia gravis meliputi:

  • Penyimpangan genetik
  • Kekurangan zat besi yang umum terjadi pada wanita hamil
  • Pendarahan akibat menstruasi berat, bisul, kanker, efek samping obat pereda nyeri, kanker, dan peradangan perut tertentu
  • Penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Crohn, dan penyakit peradangan akut atau kronis lainnya
  • Infeksi tertentu, penyakit autoimun, atau paparan bahan kimia beracun
  • Penyakit sumsum tulang belakang seperti leukemia dan myelofibrosis
  • Penyakit yang meningkatkan penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada produksinya
  • Penurunan produksi sel darah merah akibat faktor seperti hormon erythropoietin, asupan zat besi, vitamin B12, atau folat tidak mencukupi, serta hipotiroidisme
  • Penyakit atau kondisi yang menyebabkan kerusakan sel darah merah, seperti endometriosis, lesi gastrointestinal, persalinan, pendarahan uterus berlebihan, pasca operasi, sirosis, fibrosis, kelainan genetik, hemolisis, gangguan hati, dan limpa

Semua kondisi yang menyebabkan kerusakan sel darah merah dapat menyebabkan anemia, dan kadar hemoglobin yang sangat rendah menyebabkan anemia gravis.

Diagnosis Anemia Gravis

Diagnosis anemia melibatkan pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan fisik: Memeriksa gejala secara fisik, riwayat kesehatan, dan faktor keturunan
  • Pemeriksaan darah lengkap (CBC): Menghitung jumlah, ukuran, dan bentuk sel darah merah. Juga termasuk pemeriksaan sel darah putih dan trombosit
  • Tes kadar zat besi: Tes darah untuk memeriksa kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia
  • Tes ferritin: Tes darah untuk memeriksa cadangan zat besi dalam tubuh
  • Pemeriksaan lainnya: Tes vitamin B12, tes asam folat, dan pemeriksaan feses juga mungkin dilakukan

Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan tambahan seperti gastrointestinal bagian atas (GI), barium enema, CT scan perut, dan rontgen sinar-X untuk mendeteksi penyebab anemia.

Pengobatan Anemia Gravis

Pengobatan anemia gravis melibatkan meningkatkan jumlah sel darah merah untuk memastikan oksigen cukup tersalurkan ke seluruh organ tubuh dan mengobati penyebab anemia.

Pengobatan anemia melibatkan:

1. Obat atau Suplemen Penambah Darah

Anemia gravis terjadi akibat kekurangan sel darah merah dan komponen pembentuk sel darah merah seperti zat besi, protein, dan vitamin.

Perawatan melibatkan mengonsumsi suplemen zat besi, folat, atau injeksi B12 atau erythropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Dokter mungkin juga meresepkan obat penambah darah.

2. Transfusi Darah

Dokter akan menganalisis dan memberikan perawatan terbaik untuk anemia berat ini. Transfusi darah mungkin diperlukan jika seseorang mengalami hilangnya darah kronis untuk meningkatkan dan menggantikan sel darah merah dengan cepat untuk menangani keadaan pasien.

3. Mengobati Penyebab Utama Anemia

Anemia kronis harus diobati dengan mengidentifikasi penyebab seseorang kehilangan darah dalam jumlah besar.

Contohnya, jika kekurangan sel darah merah disebabkan oleh pendarahan akibat luka, luka tersebut harus ditangani terlebih dahulu untuk menghentikan pendarahan. Selanjutnya, dokter akan memberikan perawatan terbaik untuk mengatasi gejala anemia berat tersebut.

Pencegahan Anemia Gravis

Beberapa jenis anemia tidak bisa dicegah, namun Anda dapat mengurangi risiko anemia dengan menjalani pola makan dan gaya hidup sehat. Cara mencegah anemia meliputi:

  • Makan makanan kaya zat besi seperti daging, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya, sayuran berdaun hijau, dan buah kering
  • Makan makanan kaya asam folat seperti buah-buahan, jus buah, sayuran berdaun hijau gelap, kacang polong, kacang merah, kacang tanah, dan gandum yang diperkaya, seperti roti, sereal, pasta, dan nasi
  • Makan makanan kaya vitamin B12 seperti daging, produk olahan susu, produk sereal, kedelai, dll
  • Makan makanan kaya vitamin C seperti jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, stroberi, dll. Ini juga membantu penyerapan zat besi.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda berisiko terkena anemia dan membutuhkan multivitamin atau suplemen tambahan untuk mengatasi gejala anemia.

Itulah informasi mengenai anemia gravis. Anemia gravis adalah anemia berat dengan kadar Hb di bawah 8 g/dL. Pada kondisi ini, pasien mungkin mengalami kelelahan dan kelelahan ekstrim yang membutuhkan perawatan medis segera.

About The Author

Kejang Demam pada Balita: Ciri, Penyebab, Pengobatan

10 Manfaat Oat Milk (Susu Gandum), Nutrisi, dan Cara Membuatnya