Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Aminoglikosida – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Myles Bannister

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang aminoglikosida, termasuk bentuk sediaan, jenis-jenis, indikasi, kontraindikasi, manfaat, dosis, dan efek samping.

Bentuk Sediaan Aminoglikosida

Aminoglikosida tersedia dalam beberapa bentuk sediaan. Ada aminoglikosida dalam bentuk cairan intravena (IV), oral, tetes mata, dan tetes telinga.

Bentuk sediaan aminoglikosida yang umum adalah intravena yang biasanya diberikan melalui pembuluh vena. Namun, aminoglikosida juga bisa diberikan secara oral dan topikal melalui tetes mata dan telinga.

Jenis-jenis Aminoglikosida

Aminoglikosida adalah antibiotik yang diproduksi melalui fungi streptomyces dan micromonospora. Semua senyawa dan turunan aminoglikosida mengandung 1-3 molekul gula amino.

Berikut adalah beberapa jenis aminoglikosida:

1. Streptomisin

Streptomisin adalah aminoglikosida yang aktif terhadap bakteri yang tahan asam seperti mycobacterium. Jenis ini digunakan pada pasien tuberkulosis dan lepra.

2. Kanamisin dan Gentamisin

Kanamisin dan gentamisin memiliki dua molekul gula amino. Turunan kanamisin (amikasin dan dibekasin) serta turunan gentamisin (netilmisin dan tobramisin) juga memiliki dua molekul gula amino. Gentamisin dan amikasin versi generik hanya diberikan secara intravena (IV).

3. Neomisin, Framisetin, dan Parmosin

Neomisin, framisetin, dan parmosin adalah aminoglikosida yang memiliki tiga molekul gula amino. Neomisin versi generik hanya diberikan secara intravena (IV).

Indikasi Aminoglikosida

Aminoglikosida digunakan untuk mengatasi infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri gram negatif aerob. Aminoglikosida juga dapat digunakan untuk infeksi bakteri gram positif, meskipun jarang. Namun, tidak boleh digunakan oleh pasien alergi terhadap sulfit atau dengan gangguan ginjal, otot, dan saraf.

Manfaat Aminoglikosida

Aminoglikosida efektif dalam mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Aminoglikosida juga bisa digunakan untuk infeksi bakteri gram positif, meskipun jarang. Aminoglikosida bekerja dengan menghambat produksi protein yang dibutuhkan oleh bakteri, sehingga dapat membunuh bakteri secara langsung.

Dosis Aminoglikosida

Dosis aminoglikosida harus sesuai dengan resep dokter dan harus diminum sampai habis. Dosis yang diberikan dapat bervariasi antar pasien tergantung pada usia, jenis infeksi, dan kondisi medis lainnya. Penting untuk tidak mengubah atau menghentikan dosis tanpa persetujuan dokter.

Efek Samping Aminoglikosida

Efek samping aminoglikosida termasuk reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, infeksi, sakit kepala, mual, muntah, sulit bernapas, dan pembengkakan di wajah. Efek samping yang lebih serius termasuk kerusakan pendengaran, kerusakan ginjal, dan paralisis otot skeletal. Jika mengalami efek samping tersebut, segera cari bantuan medis.

Sumber:

  1. BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
  2. Drs Tan Hoan Tjay dan Drs Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Jakarta: Elex Media Komputindo.

About The Author

Sering Masturbasi Bisa Sebabkan HIV, Benarkah?

Benarkah Penyakit Usus Buntu Meningkatkan Risiko Kanker Usus?