Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Amankah Penggunaan Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil?

Myles Bannister

Peningkatan kadar kolesterol bisa terjadi saat hamil. Meski begitu, tingginya kadar kolesterol pada ibu hamil sering kali tidak menunjukkan gejala khusus. Jadi, apakah aman bagi ibu hamil untuk minum obat kolesterol? Simak penjelasannya berikut ini.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Kolesterol?

Jika kadar kolesterol tinggi, pembuluh darah dapat terhambat sehingga berisiko terkena serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, pengobatan sebaiknya segera dilakukan jika jumlah kolesterol sudah terlampau tinggi.

Lantas, bagaimana jika ibu hamil kadar kolesterolnya tinggi? Apakah kondisi ini harus diatasi dengan penggunaan obat kolesterol?

Obat antikolesterol yang paling sering digunakan adalah obat golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin.

Terkait penggunaan obat ini untuk ibu hamil, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sudah meminta agar statin tidak lagi menjadi kontraindikasi pada kehamilan. Namun, FDA juga merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan statin ketika hamil karena berisiko menyebabkan bayi lahir cacat.

Saat ini terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan obat statin mungkin saja aman untuk ibu hamil. Namun, karena penelitian masih terbatas, maka dokter umumnya menganjurkan untuk sebisa mungkin tidak menggunakan obat ini pada ibu hamil kecuali jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Sebuah studi mengungkapkan, penggunaan statin pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.

Obat statin sebaiknya harus dihentikan setidaknya tiga bulan sebelum kehamilan. Dokter biasanya akan merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari statin selama kehamilan (40 minggu) atau ketika Anda berencana untuk menyusui.

Obat kolesterol untuk ibu hamil dapat masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta ibu. Hal ini dapat memicu dampak buruk pada janin yang sedang berkembang di dalam kandungan.

Kenaikan Kolesterol saat Hamil Termasuk Normal

Menurut National Library of Medicine, jumlah kolesterol normal pada orang dewasa adalah kurang dari 200 mg/dL. Kolesterol tergolong tinggi jika jumlahnya 200-239 mg/dL. Namun, obat antikolesterol biasanya tidak direkomendasikan jika kadar kolesterol belum mencapai 240 mg/dL.

Kenaikan kolesterol selama hamil adalah hal yang normal terjadi, sehingga kebanyakan kasus tidak membutuhkan terapi khusus. Sementara itu, 6 minggu setelah melahirkan, kadar kolesterol tubuh akan kembali normal. Jadi, penggunaan obat kolesterol untuk ibu hamil sebenarnya tidak dianjurkan.

Ketika hamil, kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau yang sering disebut sebagai kolesterol jahat akan meningkat. Namun, kenaikan LDL ini disertai dengan kenaikan HDL (high-density lipoprotein) alias kolesterol baik.

HDL yang meningkat akan membantu membuang kolesterol jahat. Selain itu, kadar HDL juga akan meningkat sampai mencapai angka 65 di akhir kehamilan. Sebagai catatan, tingkat kolesterol HDL di atas 60 dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol juga dibutuhkan dalam tubuh ibu hamil untuk mendukung perkembangan otak bayi. Kolesterol memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang penting dalam kehamilan dan perkembangan janin.

Cara Aman Menurunkan Kolesterol untuk Ibu Hamil

Berikut adalah beberapa cara alami untuk menurunkan kolesterol jahat bagi ibu hamil:

1. Rajin Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan kolesterol HDL dalam tubuh. Ketika kolesterol HDL meningkat, kolesterol jahat dalam tubuh, yaitu kolesterol LDL, dapat berkurang.

Jika Anda sudah rutin berolahraga sebelum hamil, Anda dapat melanjutkan rutinitas tersebut. Namun, hindarilah olahraga yang berisiko tinggi untuk terjatuh, seperti menunggang kuda, bersepeda, dan mendaki gunung.

Bagi yang tidak pernah berolahraga sebelum hamil, dapat melakukan olahraga ringan dengan intensitas bertahap. Beberapa olahraga yang cocok, antara lain jalan cepat, jogging, dan yoga hamil.

Sebelum memulai olahraga, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

2. Konsumsi Lebih Banyak Serat

Serat adalah karbohidrat yang baik untuk tubuh. Terdapat dua jenis serat, yaitu serat larut dan tidak larut air. Kedua jenis serat ini memiliki manfaat baik untuk kesehatan, termasuk dapat menurunkan kolesterol.

Serat larut air dapat berubah menjadi gel padat ketika mencapai usus. Gel ini akan menyerap lemak dari makanan sehingga lemak tidak diabsorbsi sepenuhnya oleh tubuh. Semakin sedikit penyerapan lemak dari makanan, maka kolesterol dalam darah juga akan menurun.

Makanan yang mengandung serat tinggi antara lain oatmeal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.

3. Mengurangi Asupan Lemak Jenuh

Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Oleh karena itu, batasi makanan yang mengandung lemak jenuh untuk membantu menurunkan kolesterol secara alami.

Lemak jenuh banyak terdapat pada produk hewani seperti daging sapi, susu dan produk olahannya, telur, santan, dan minyak kelapa sawit.

Selain membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh, disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung lemak baik atau lemak tak jenuh.

Makanan yang mengandung lemak tak jenuh dapat membantu memperbaiki jumlah kolesterol dalam darah. Beberapa contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah alpukat dan kacang-kacangan.

4. Mengurangi Konsumsi Gula

Gula adalah karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Konsumsi gula berlebihan dapat menurunkan jumlah kolesterol HDL dan meningkatkan kolesterol LDL.

Tidak hanya menyebabkan kolesterol tinggi, konsumsi gula yang berlebihan pada saat hamil juga dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, penyakit jantung, dan gangguan hati.

Oleh karena itu, ibu hamil yang ingin menurunkan jumlah kolesterol perlu membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula.

Sekarang Anda sudah mengetahui bahwa penggunaan obat kolesterol untuk ibu hamil sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini dapat berdampak negatif pada bayi yang ada dalam kandungan.

Pada akhirnya, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi agar Anda dapat menerima penanganan yang sesuai.

About The Author

Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan

Xanthoma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan