Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alkalosis: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Alkalosis adalah kondisi ketika tubuh memiliki kadar basa atau alkali yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar bikarbonat atau rendahnya kadar karbondioksida dalam darah. Alkalosis dapat menjadi komplikasi serius, bahkan berpotensi menyebabkan koma jika tidak diobati dengan benar.

Apa Itu Alkalosis?

Alkalosis terjadi ketika tubuh mengalami kelebihan basa atau alkali. Ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar bikarbonat atau rendahnya kadar karbondioksida dalam darah. Alkalosis juga dapat terkait dengan masalah kesehatan lainnya seperti penurunan kadar kalium dalam tubuh.

Darah terdiri dari asam dan basa yang dapat diukur menggunakan skala pH. Keseimbangan antara asam dan basa dalam tubuh sangat penting. Gangguan kecil pun dapat menyebabkan masalah kesehatan. Biasanya, darah harus memiliki sedikit lebih banyak basa daripada asam.

Ciri-ciri dan Gejala Alkalosis

Gejala alkalosis dapat bervariasi pada setiap individu. Pada tahap awal, gejala yang mungkin muncul antara lain mual, mati rasa, gemetar pada tangan, otot berkedut, dan kejang otot yang berkepanjangan. Jika tidak segera diobati, gejala serius dapat muncul seperti pusing, sesak napas, kebingungan, kehilangan kesadaran, atau bahkan koma.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti kebingungan, sulit berkonsentrasi, atau sesak napas. Jika mengalami gejala yang membutuhkan perawatan medis darurat seperti kehilangan kesadaran, kejang, gejala alkalosis yang memburuk dengan cepat, atau sesak napas yang memburuk, segera cari pertolongan medis.

Jenis-Jenis dan Penyebab Alkalosis

Alkalosis dapat disebabkan oleh gangguan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis:

1. Alkalosis Respiratorik

Jenis ini terjadi ketika kadar karbondioksida dalam darah menurun. Penyebabnya dapat bervariasi, mulai dari demam, kekurangan oksigen, penyakit liver, penyakit paru-paru yang menyebabkan hiperventilasi, berada di tempat yang tinggi, hingga keracunan aspirin.

2. Alkalosis Metabolik

Jenis ini terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak karbondioksida atau memiliki terlalu banyak bikarbonat. Penyebabnya dapat beragam, seperti muntah berlebihan, sering menggunakan diuretik, penyakit adrenal, kehilangan kalium atau natrium secara cepat, mengonsumsi baking soda secara tidak sengaja, penggunaan antasida, obat pencahar, atau alkohol.

3. Alkalosis Hipokloremik

Jenis ini disebabkan oleh kekurangan atau kehilangan klorida dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat muntah yang berkepanjangan. Klorida sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan berfungsi sebagai cairan asam lambung yang membantu pencernaan.

4. Alkalosis Hipokalemik

Jenis ini terjadi ketika tubuh kekurangan kadar kalium. Kalium sangat penting dalam menjaga fungsi jantung, ginjal, otot, sistem saraf, dan sistem pencernaan. Kekurangan kalium dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, keringat berlebih, diare, atau penggunaan diuretik.

Diagnosis Alkalosis

Penting untuk mendapatkan diagnosis dari dokter jika mengalami gejala alkalosis. Biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Tes seperti tes urine dan tes darah mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi jenis alkalosis dan menganalisa keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

Cara Mengobati Alkalosis

Perawatan untuk alkalosis tergantung pada penyebabnya. Jika memiliki alkalosis pernapasan, perlu mengembalikan kadar karbondioksida ke kondisi normal. Beberapa cara mengobati alkalosis antara lain:

  • Menenangkan diri dan mengambil napas dalam-dalam jika pernapasan cepat disebabkan oleh kecemasan
  • Minum cairan yang banyak atau minuman yang mengandung elektrolit jika terjadi ketidakseimbangan elektrolit
  • Menghirup oksigen jika kadar oksigen rendah
  • Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit jika pernapasan cepat disebabkan oleh rasa sakit
  • Menggunakan suplemen kalium dan klorida jika kekurangan kedua senyawa ini

Komplikasi Alkalosis

Jika tidak diobati dengan benar, alkalosis dapat menyebabkan komplikasi seperti aritmia, ketidakseimbangan elektrolit, atau bahkan koma.

Pencegahan Alkalosis

Mencegah alkalosis dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Memilih makanan yang mengandung nutrisi dan kalium, serta minum air yang cukup dapat membantu mencegah kekurangan elektrolit dan dehidrasi.

Langkah-langkah pencegahan lainnya meliputi:

  • Minum air yang cukup setiap hari
  • Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga
  • Mengurangi konsumsi kafein
  • Menghindari minuman bersoda atau jus yang mengandung gula

Jika mengalami muntah yang berkepanjangan atau kehilangan banyak elektrolit, pastikan untuk menggantinya dengan minuman atau suplemen yang sesuai.

Referensi

  • Anonim. 2019. Alkalosis. https://medlineplus.gov/ency/article/001183.htm. (Diakses pada 29 Juli 2020)
  • Khan, April dan Kristeen C. 2019. Alkalosis. https://www.healthline.com/health/alkalosis#treatment. (Diakses pada 29 Juli 2020)
  • Lewis, James L. 2020. Alkalosis. https://www.merckmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/acid-base-balance/alkalosis. (Diakses pada 29 Juli 2020)
  • Sur, Moushumi dan Ankur D. Alkalosis. 20120. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545269/. (Diakses pada 29 Juli 2020)

About The Author

Nichostan: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Irbesartan – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping