Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alergi Udang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap partikel atau protein tertentu yang terdapat pada debu, udara, dan makanan. Salah satu jenis alergi makanan yang umum adalah alergi udang. Apa itu alergi udang? Apa penyebabnya? Apa gejalanya? Bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Alergi Udang?

Alergi udang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi terhadap protein dalam udang. Tubuh menganggap protein ini sebagai ancaman dan merespon dengan reaksi alergi.

Reaksi alergi dapat bervariasi antara individu. Beberapa orang mengalami reaksi segera setelah mengonsumsi udang, sementara yang lain mungkin mengalami gejala beberapa hari setelahnya. Beberapa orang bahkan dapat mengalami reaksi alergi hanya dengan mencium aroma udang.

Penyebab Alergi Udang

Penyebab utama alergi udang adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam makanan laut tersebut. Tubuh menganggap protein dalam udang sebagai benda berbahaya dan menghasilkan zat antibodi sebagai respons penolakan.

Reaksi penolakan ini disertai dengan pelepasan histamin dan zat kimia lainnya, yang menyebabkan gejala alergi.

Faktor Risiko Alergi Udang

Alergi udang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Misalnya, seseorang yang memiliki alergi debu atau udara dingin mungkin rentan terhadap alergi udang dan makanan penyebab alergi lainnya. Selain itu, faktor usia juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang untuk mengalami alergi udang.

Ciri dan Gejala Alergi Udang

Alergi udang ditandai oleh ciri dan gejala tertentu. Gejala alergi udang bisa ringan dan dapat diobati, tetapi juga bisa bersifat kronis dan berpotensi mengancam jiwa.

Berikut adalah ciri dan gejala alergi udang yang perlu diperhatikan:

1. Ruam Pada Kulit

Ruam kemerahan pada kulit adalah gejala umum alergi udang. Ruam ini dapat muncul sesaat setelah mengonsumsi udang atau beberapa hari setelahnya.

2. Gatal-Gatal

Gatal pada bibir, tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya adalah gejala alergi udang yang umum. Gejala gatal bisa muncul segera atau beberapa hari setelah mengonsumsi udang, tergantung pada respons sistem kekebalan tubuh individu.

3. Pembengkakan

Pembengkakan pada bibir, wajah, dan rongga mulut adalah gejala alergi udang yang sering terjadi. Jika mengalami pembengkakan setelah mengonsumsi udang, sebaiknya segera berhenti mengonsumsi makanan laut ini.

4. Sakit Kepala, Pusing, dan Mual

Pada beberapa orang, alergi udang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan mual. Meskipun jarang terjadi, gejala ini perlu diperhatikan.

5. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah gejala umum alergi debu. Meskipun jarang terjadi pada alergi udang, gejala ini masih mungkin terjadi.

6. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan, seperti sakit perut, dapat terjadi sebagai gejala alergi udang. Meskipun belum banyak dilaporkan, gejala ini juga perlu diperhatikan.

7. Gejala Anafilaksis

Pada kasus alergi udang yang kronis, seseorang dapat mengalami anafilaksis. Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang dapat mengancam jiwa. Gejala anafilaksis meliputi kesulitan bernapas, tekanan darah rendah, kehilangan kesadaran, pembengkakan tenggorokan, dan serangan jantung.

Reaksi anafilaksis membutuhkan penanganan medis segera. Jika mengalami gejala ini setelah mengonsumsi udang, segera periksakan diri ke dokter.

Diagnosis Alergi Udang

Diagnosis alergi udang umumnya rumit. Dokter akan melakukan serangkaian prosedur untuk mendiagnosis alergi udang.

1. Anamnesis

Dokter akan melakukan wawancara dengan pasien untuk mendapatkan informasi tentang keluhan yang dialami, riwayat kesehatan, riwayat konsumsi obat, dan gaya hidupnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, termasuk mengamati gejala alergi seperti ruam dan pembengkakan bibir.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis alergi udang.

Tes Tusuk Jarum (Skin Prick Test)

Tes tusuk jarum dapat digunakan untuk mengetahui kemungkinan pasien alergi terhadap udang. Dokter akan menyuntikkan ekstrak protein udang ke kulit pasien dan mengamati reaksi kulit setelahnya.

Tes Tempel (Patch Test)

Tes tempel dilakukan dengan menggunakan plester yang telah diolesi ekstrak protein udang. Plester ini ditempelkan pada kulit punggung pasien selama 48 jam. Jika kulit mengalami ruam atau kemerahan setelah melepas plester, itu artinya pasien positif alergi udang.

Pemeriksaan IgE Total

Pemeriksaan IgE total dengan sampel darah pasien juga dapat dilakukan untuk mengetahui reaksi alergi.

Pengobatan Alergi Udang

Pengobatan alergi udang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan alergi. Ada beberapa cara mengatasi alergi udang yang bisa dilakukan di rumah, seperti penggunaan obat herbal.

Selain itu, obat antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi. Obat kortikosteroid juga dapat diresepkan untuk mengatasi pembengkakan yang disebabkan oleh alergi udang. Dalam kasus alergi udang yang mengancam jiwa, pemberian adrenalin mungkin diperlukan.

Pencegahan Alergi Udang

Alergi udang tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan menghindari makanan atau produk yang mengandung udang. Penting untuk tidak mengonsumsi udang dalam bentuk apapun, termasuk masakan, ebi, sambal terasi, dan kerupuk udang.

About The Author

Impaksi Gigi Bungsu: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, dll

Penyebab Sakit Perut Setelah Berhubungan Intim