Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Alergi Lateks: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Alergi lateks adalah satu dari beberapa jenis alergi. Alergi ini terjadi akibat kontak langsung kulit dengan lateks. Lateks (latex) adalah bahan dari getah pohon karet yang digunakan dalam pembuatan berbagai produk seperti kondom, sepatu, jas hujan, pakaian dalam, dot bayi, sarung tangan medis, penghapus, dan balon.

Alergi latex menyebabkan gejala seperti gatal, ruam, dan eksim pada kulit. Beberapa orang bahkan dapat mengalami gejala lain seperti sesak napas dan muntah. Alergi lateks bisa bersifat ringan atau serius dan memerlukan penanganan medis.

Alergi lateks diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat keparahannya:

  • Dermatitis iritan: Reaksi alergi ringan yang ditandai dengan gatal, ruam, dan sensasi terbakar pada kulit.
  • Dermatitis kontak alergi: Reaksi alergi dengan gejala mirip dermatitis iritan namun lebih parah.
  • Hipersensitivitas lateks: Bentuk reaksi tubuh yang serius termasuk konjungtivitis, gatal intens, dan dalam kasus yang jarang, tremor, peningkatan detak jantung, dan sesak napas.

Gejala alergi lateks meliputi gatal, ruam, eksim, dan pembengkakan kulit, bibir, dan lidah. Pada tingkatan berikutnya, gejala dapat mencakup bersin, batuk, hidung tersumbat, mata berair dan gatal, tenggorokan gatal, mengi, dan sesak napas. Alergi juga dapat menyebabkan reaksi anafilaksis yang gejalanya meliputi mual, muntah, penurunan tekanan darah, peningkatan atau penurunan detak jantung, kebingungan, dan hilang kesadaran.

Apabila gejala alergi latex berlangsung lebih dari dua minggu, terutama jika sering terpapar dengan bahan tersebut, periksakan diri ke dokter. Jika ada gejala anafilaksis, segera cari pertolongan medis karena kondisinya dapat mengancam keselamatan jiwa.

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat asing seperti lateks. Sistem kekebalan menghasilkan protein antibodi untuk melindungi tubuh, tetapi pada alergi, sistem kekebalan memberikan respons yang menyebabkan peradangan pada kulit.

Faktor risiko alergi lateks meliputi profesi di bidang medis, pekerja pabrik lateks, spina bifida, menjalani operasi atau tindakan medis, dan faktor genetik.

Untuk mencegah alergi lateks, hindarilah penggunaan produk berbahan lateks jika Anda berpotensi mengidap alergi.

Referensi

  1. Anonim. Latex Allergies. https://www.webmd.com/allergies/latex-allergies (accessed on 10 November 2020)
  2. Anonim. Latex Allergy. https://acaai.org/allergies/types/latex-allergy#:~:text=In%20most%20cases%2C%20latex%20allergy,exposure%20to%20latex%20containing%20products (accessed on 10 November 2020)
  3. Anonim. Latex Allergy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/latex-allergy/symptoms-causes/syc-20374287 (accessed on 10 November 2020)
  4. Kerr, M. 2018. Latex Allergy. https://www.healthline.com/health/allergies/latex#products (accessed on 10 November 2020)

About The Author

Bagaimana Membedakan Bintik Merah DBD dan Campak? Cek di Sini

Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Panas, Pengobatan hingga Penyakit!