Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat alco drop termasuk informasi tentang indikasi alco drop, kontraindikasi alco drop, bentuk sediaan alco drop, manfaat alco drop, dosis alco drop, dan efek samping alco drop.
- Nama: Alco drop
- Kelas Terapi: Dekongestan Nasal Sistemik
- Monografi Obat: Pseudoefedrin Hidroklorida
Indikasi Alco drop
Obat Alco drop untuk meredakan obstruksi saluran napas pada anak-anak yang reversibel. Juga untuk meredakan gejala hidung tersumbat seperti bersin-bersin. Dapat digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat pilek, demam, alergi, atau sinus yang terhambat atau tertekan.
Kontraindikasi Alco drop
Jangan mengonsumsi obat Alco drop yang mengandung Pseudoefedrin Hidroklorida jika anak sedang menjalani terapi dengan inhibitor monoamin oksidase (MAO) seperti phenelzine, furazolidone, selegiline, isocarboxazid, rasagiline, dan Emsam, Zelapar. Juga kontraindikasi pada anak yang alergi terhadap Pseudoefedrin Hidroklorida. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami kondisi medis seperti penyakit jantung iskemik, hipertensi, diabetes mellitus, hipertiroidisme, atau masalah pada ginjal. Ibu hamil dan ibu menyusui juga harus berkonsultasi sebelum menggunakan obat Alco drop.
Bentuk Sediaan Alco drop
Obat Alco drop berbentuk cair seperti sirup, dengan pipet tetes sebagai gelas ukur yang nyaman digunakan oleh anak-anak. Satu botol Alco drop oral berisi 15 mL dengan kandungan Pseudoefedrin Hidroklorida sejumlah 7.5 mg.
Manfaat Alco drop
Obat Alco drop dapat melebarkan pembuluh darah pada saluran hidung untuk mengatasi hidung tersumbat akibat pilek, demam, dan alergi. Juga dapat meredakan sinus tersumbat atau tekanan hidung.
Dosis Alco drop
Dosis Alco drop untuk anak usia 2-5 tahun adalah 0.8 mL sebanyak 3 kali sehari. Dosis tersebut setara dengan dosis Alco plus dengan bentuk sediaan sirup yaitu 1.25 mL sebanyak 3 kali sehari.
Efek Samping Alco drop
Obat Alco drop dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti insomnia, mulut dan tenggorokan kering, rasa dingin yang ekstrim, tegang, cemas, kesemutan, rasa gelisah, jantung berdebar, gejala flu, dan nyeri tubuh. Juga dapat menyebabkan asietas, aritmia, tremor, rasa kantuk, reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, sesak napas, sakit kepala, mual, muntah, dan pembengkakan pada bibir, mata, atau wajah.
Sumber:
- BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
- US National Library of Medicine: http://medlineplus.gov
- Drugs.com
About The Author
