Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Actinic Keratosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Actinic keratosis adalah gangguan kulit dengan gejala kulit bersisik dan bercak kasar akibat paparan sinar matahari. Ketahui apa itu actinic keratosis, gejala, penyebab, pengobatan, dan pembahasan lengkap lainnya.

Apa Itu Actinic Keratosis?

Actinic keratosis adalah penyakit kulit yang ditandai dengan bercak, sisik kulit, dan bintik-bintik kasar yang berkembang akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Actinic keratosis atau keratosis aktinik disebut juga dengan bintik matahari atau bintik penuaan.

Keratosis aktinik terjadi akibat sel kulit keratinosit tumbuh secara tidak normal hingga merubah warna dan tekstur kulit menjadi kecokelatan, abu-abu, merah jambu, atau lebih gelap. Umumnya, gejala muncul di bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari seperti tangan, wajah, leher, kulit kepala, dan lengan.

Keratosis aktinik adalah gangguan kulit umum dan tidak berbahaya. Butuh waktu bertahun-tahun hingga keratosis aktinik berkembang dan umumnya dialami pada orang di atas usia 40 tahun. Namun, keratosis aktinik yang tidak diobati dapat berisiko berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa (KSS) yaitu jenis kanker kulit pada sel skuamosa.

Gejala Actinic Keratosis

Gejala keratosis aktinik meliputi:

  • Kulit kasar.
  • Bercak kulit.
  • Kulit bersisik.
  • Plak kulit berukuran 2,5 cm.
  • Bercak dengan tekstur rata, terkelupas, atau benjolan.
  • Kulit kecokelatan, merah muda, abu-abu, atau gelap.

Lesi kulit juga dapat mengalami perubahan seperti:

  • Peradangan kulit.
  • Pengerasan lesi.
  • Kulit berdarah.
  • Plak kulit membesar.
  • Kulit berkoreng.

Lesi kulit tersebut mungkin menghilang, tetap sama, atau berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa (KSS). Gejala gangguan kulit ini mungkin serupa dengan masalah kulit lainnya, jadi Anda harus konsultasi ke dokter untuk memastikannya.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda dapat konsultasi ke dokter jika merasakan gejala bercak dan bintik kulit yang membuat khawatir atau terdapat perubahan kulit yang tidak biasa. Terutama jika bercak terus bertambah atau berdarah. Dokter akan memeriksa apakah bintik kulit tersebut bersifat nonkanker atau kanker.

Penyebab Actinic Keratosis

Penyebab aktinik keratosis (AK) adalah paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Sinar matahari dapat merusak sel-sel kulit bernama keratinosit yang merupakan lapisan pembentuk epidermis kulit. Aktinik keratosis juga dapat disebabkan oleh penggunaan metode tanning kulit seperti tanning bed atau sunlamps.

Faktor Risiko Actinic Keratosis

Keratosis aktinik dapat terjadi pada siapa saja, namun kelompok orang berikut ini lebih rentan mengalaminya:

  • Usia di atas 40 tahun.
  • Pernah mengalami sunburn sebelumnya.
  • Memiliki jenis kulit berwarna putih cerah, rambut pirang, dan mata biru.
  • Sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama.
  • Memiliki riwayat keratosis aktinik sebelumnya.
  • Tinggal di wilayah tropis.
  • Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh pasca kemoterapi, penyakit leukemia, AIDS, dan lainnya.
  • Terpapar infeksi virus papiloma manusia (HPV).

Diagnosis Actinic Keratosis

Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, berapa lama gejala terjadi, serta riwayat medis Anda. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik atau penampilan kulit Anda.

Dokter akan menyarankan pemeriksaan kulit untuk memastikan diagnosis dengan menggunakan biopsi kulit. Biopsi kulit adalah pengambilan sampel kulit untuk kemudian dievaluasi di laboratorium. Biopsi kulit dilakukan untuk memastikan apakah keratosis aktinik berpotensi menjadi karsinoma sel skuamosa atau tidak.

Pengobatan Actinic Keratosis

Berikut beberapa pilihan cara mengatasi keratosis aktinik:

1. Obat-obatan

Anda mungkin mengalami bercak-bercak kulit di berbagai area kulit. Setiap bercak kulit mungkin memiliki sifat yang berbeda sehingga obat resep digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa obat topikal (salep/krim) yang umum digunakan meliputi:

  • Diclofenac gel (Voltaren, Solaraze).
  • Fluorouracil cream (Carac, Fluoroplex, Efudex).
  • Imiquimod cream (Aldara, Zyclara).
  • Ingenol mebutate gel (Picato).

Harap baca petunjuk penggunaan dan gunakan obat sesuai dosis yang diresepkan oleh dokter.

2. Excision

Excision adalah pengikisan jaringan kulit yang bermasalah. Dokter akan mengikis jaringan kulit ekstra yang menyebabkan gejala di sekitar lesi tersebut. Anda mungkin juga menerima jahitan di kulit atau disesuaikan dengan sayatan pada lesi tersebut.

3. Chemical Peel

Chemical peel adalah prosedur pengelupasan kulit menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan tergantung pada jenis eksfoliasi kulit yang dilakukan, apakah hanya mengelupas kulit bagian luar atau lapisan yang lebih dalam. Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter kulit dan kecantikan profesional.

4. Dermabrasi

Dermabrasi adalah prosedur yang digunakan untuk memperbaiki penampilan kulit melalui pengampelasan kulit. Anda juga akan diberi perawatan dengan obat topikal untuk mengobati lesi kulit yang lebih parah. Prosedur ini dinilai lebih menyakitkan.

5. Photodynamic Therapy

Photodynamic therapy atau terapi fotodinamik adalah prosedur untuk menghancurkan sel-sel kulit bermasalah menggunakan bahan kimia tertentu. Efek dari prosedur ini dapat membuat pigmentasi pada kulit dan sementara merasakan rasa terbakar.

6. Cryosurgery

Cryosurgery adalah prosedur yang mengatasi masalah kulit dengan membekukan permukaan kulit menggunakan nitrogen cair. Ini adalah pengobatan keratosis aktinik yang paling umum dan dinilai lebih cepat.

7. Operasi Kulit

Dokter akan menyarankan operasi kulit jika bercak, bintik, atau lesi kulit memiliki risiko berkembang menjadi kanker kulit atau bersifat kanker. Dokter akan memberikan saran pengobatan sesuai tingkat keparahan masalah kulit Anda.

Komplikasi Actinic Keratosis

Banyak kasus keratosis aktinik dapat disembuhkan sebelum berisiko menjadi kanker kulit. Namun, jika tidak diobati, keratosis aktinik dapat menyebabkan komplikasi berupa karsinoma sel skuamosa atau kanker kulit pada lapisan tengah atau lapisan luar kulit.

Pencegahan Actinic Keratosis

Cara mencegah keratosis aktinik adalah dengan menjaga kesehatan kulit Anda dari paparan sinar UV terutama di siang hari. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Gunakan tabir surya (sunscreen) dengan Sun Protection Factor (SPF) minimal 30 saat berada di luar ruangan.
  • Gunakan tabir surya 15 menit sebelum keluar rumah.
  • Gunakan pakaian tertutup dengan bahan yang adem. Anda juga dapat menggunakan topi, kacamata, atau perlindungan lainnya.
  • Batasi paparan sinar matahari langsung, terutama di atas jam 10 pagi hingga 2 siang yang berisiko menyebabkan kulit terbakar.
  • Hindari penggunaan tanning beds atau sunlamps karena paparan sinar langsung dapat menyebabkan kerusakan kulit.
  • Gunakan perawatan kulit sehari-hari.

Selain itu, periksa perubahan pada kulit seperti tahi lalat, tanda lahir, benjolan, atau bintik-bintik freckles secara rutin. Segera konsultasikan ke dokter jika ada masalah kulit yang mencurigakan.

About The Author

Kandistatin: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Kuku Kuning: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Pengobatan