Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Abortus Imminens: Penyebab, Gejala, Penanganan, dll

Myles Bannister

Pengertian Abortus Imminens

Apa itu abortus imminens? Abortus imminens adalah pendarahan vagina pada 20 minggu pertama kehamilan disertai kram perut.

Abortus imminens juga dikenal dengan istilah threatened abortion atau threatened miscarriage, karena gejala kondisi ini menunjukkan kemungkinan terjadinya keguguran.

Pendarahan vagina selama kehamilan, terutama pada trimester awal, umum terjadi. Sekitar 20-30% wanita hamil mengalami kondisi ini dan 50% dari mereka mengalami keguguran.

Meskipun abortus imminens memiliki kata “abortus” yang merujuk pada aborsi, namun keguguran yang terjadi akibat kondisi ini adalah kejadian alami yang tidak terkait dengan prosedur aborsi. Seseorang yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Penyebab Abortus Imminens

Seperti kasus-kasus keguguran lainnya, penyebab abortus imminens sering kali tidak diketahui dengan jelas. Berikut adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami keguguran:

  • Janin yang abnormal akibat masalah kromosom. Kondisi ini ditemukan pada setengah lebih kasus keguguran. Risiko cacat kromosom lebih tinggi pada wanita yang hamil di usia yang lebih tua.
  • Penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, lupus, dan kelainan kelenjar tiroid.
  • Kondisi rahim yang abnormal seperti fibroid rahim, leher rahim yang lemah, pertumbuhan plasenta yang tidak normal, dan hamil dengan anak kembar.
  • Gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi kafein, alkohol, tembakau, dan kokain yang berlebihan juga bisa menjadi pemicu keguguran.
  • Infeksi bakteri atau virus selama kehamilan.
  • Trauma perut akibat jatuh, kecelakaan, atau stres.

Meskipun seseorang memiliki kondisi di atas, tidak selalu berarti ia akan mengalami abortus imminens atau keguguran. Namun, kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran.

Gejala Abortus Imminens

Abortus imminens ditandai dengan gejala berikut:

  • Pendarahan vagina pada 20 minggu pertama kehamilan. Pendarahan dapat berat atau hanya berupa bercak. Dokter akan menanyakan seberapa berat pendarahan tersebut dan apakah ada bekuan darah atau jaringan yang ikut keluar melalui pendarahan tersebut.
  • Nyeri dan kram perut bagian bawah. Nyeri dapat terjadi pada sisi perut, bagian tengah perut, atau seluruh bagian perut. Rasa nyeri ini juga dapat merambat ke punggung bagian bawah, bokong, dan area kemaluan.

Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Diagnosis Abortus Imminens

Diagnosis abortus imminens dimulai dengan wawancara pasien untuk mengetahui gejala yang dialami dan riwayat kesehatan secara keseluruhan. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan panggul untuk memeriksa organ reproduksi termasuk vagina, leher rahim, dan rahim. Dokter akan mencari sumber pendarahan dan melihat apakah kantung ketuban telah pecah.
  • USG atau ultrasonografi, dilakukan untuk memantau detak jantung dan perkembangan janin serta menentukan jumlah pendarahan. USG transvaginal lebih akurat daripada USG perut.
  • Tes darah seperti complete blood count juga dapat dilakukan untuk memeriksa kadar hormon. Kadar hCG biasanya rendah pada abortus imminens. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kadar hormon progesteron yang mendukung kehamilan.

Penanganan Abortus Imminens

Penanganan abortus imminens bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin disarankan ketika mengalami abortus imminens:

  • Istirahat total. Cara ini tidak dapat mencegah keguguran, namun dapat membantu mengurangi stres dengan tidak terlalu banyak melakukan aktivitas fisik.
  • Tidak menggunakan tampon atau memasukkan apapun ke vagina. Hubungan seksual juga sebaiknya dihindari hingga gejala telah hilang selama lebih dari satu minggu.
  • Pemberian suplemen progesteron. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen ini dapat membantu mencegah keguguran.

Sebanyak 50% kasus pendarahan selama kehamilan mengakibatkan keguguran, namun masih terdapat 50% kasus di mana kehamilan tetap berlanjut meskipun terjadi pendarahan vaginal.

Perawatan pendukung dan perubahan pola hidup yang sehat dapat mendukung kehamilan hingga waktu kelahiran.

Pencegahan Abortus Imminens

Meskipun sulit untuk mencegah abortus imminens dan keguguran, beberapa kebiasaan dapat membantu mewujudkan kehamilan yang sehat. Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu hamil:

  • Hindari konsumsi alkohol
  • Hindari merokok
  • Hindari konsumsi obat-obatan terlarang
  • Kurangi konsumsi kafein
  • Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin
  • Menghindari paparan zat kimia berbahaya
  • Jika mengalami infeksi virus atau bakteri, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Penuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi dan suplemen seperti asam folat.
  • Berolahraga secara rutin, namun pilih olahraga yang aman untuk ibu hamil.

Mendeteksi abortus imminens dan gangguan kehamilan lainnya secara dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar dapat mengetahui perkembangan janin dan mengidentifikasi masalah yang memerlukan penanganan khusus.

Sumber:

  1. Threatened Abortion (Threatened Miscarriage) – https://www.healthline.com/health/miscarriage-threatened#symptoms diakses 4 Juli 2019
  2. Miscarriage – threatened – https://medlineplus.gov/ency/article/000907.htm diakses 4 Juli 2019
  3. Threatened Miscarriage – https://www.emedicinehealth.com/threatened_miscarriage/article_em.htm#threatened_miscarriage_facts diakses 4 Juli 2019
  4. Signs and Risks of a Threatened Miscarriage – https://www.verywellfamily.com/threatened-miscarriage-2371353 diakses 4 Juli 2019

About The Author

5 Manfaat Madu yang Diminum Saat Sahur

Grey Baby Syndrome: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll