Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Zoonosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Zoonosis adalah infeksi pada manusia yang disebabkan oleh binatang. Simak penjelasan lengkapnya mengenai gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan dalam ulasan berikut.

Apa itu Zoonosis?

Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh paparan kuman, virus, bakteri, dan jamur berbahaya dari hewan ke hewan yang kemudian menyebar ke manusia melalui kontak langsung, paparan air liur, atau kotoran hewan.

Penyakit zoonosis dapat menyebabkan gejala ringan, parah, bahkan kematian. Hewan yang sehat sekalipun bisa membawa patogen berbahaya yang membuat orang sakit.

Berdasarkan data dari Center of Disease Control and Prevention, 6 dari 10 penyakit menular pada manusia disebabkan oleh hewan. Sementara itu, 3 dari 4 penyakit menular baru pada manusia juga disebabkan oleh paparan patogen dari hewan.

Banyak penyakit serius pada manusia, seperti HIV dan COVID-19, berasal dari paparan hewan.

Gejala Zoonosis

Gejala penyakit bervariasi tergantung pada jenis hewan, patogen, dan area tubuh yang terpapar. Misalnya, gejala penyakit yang disebabkan oleh unggas dapat meliputi demam, flu biasa, sakit kepala, diare, gangguan pernapasan, serta masalah sistem kekebalan tubuh.

Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan respons tubuh terhadap patogen juga dapat berbeda-beda.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda merasa sakit atau memiliki gejala mengkhawatirkan setelah melakukan kontak langsung dengan hewan. Infeksi dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, makanan, minuman, atau gigitan serangga.

Periksakan diri ke dokter jika infeksi mulai menunjukkan gejala yang membahayakan, terlepas dari jenis hewan atau cara penularannya.

Penyebab Zoonosis

Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui interaksi langsung dengan hewan, kontak tidak langsung dengan hewan terkontaminasi, makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta gigitan serangga. Penularan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

Faktor Risiko

Setiap orang memiliki risiko yang sama untuk terkena penyakit zoonosis, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi, seperti orang-orang yang bekerja di peternakan, pecinta binatang, atau penderita gangguan sistem kekebalan tubuh.

Gejala penyakit pada kelompok tertentu, seperti anak-anak, orang tua, atau wanita hamil, mungkin lebih parah.

Diagnosis Zoonosis

Diagnosis penyakit ini bergantung pada jenisnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan anamnesis untuk menentukan perawatan yang tepat.

Jenis Penyakit Zoonosis

Ada banyak jenis penyakit zoonosis, seperti flu burung, influenza, hepatitis E, rabies, dan lain-lain. Beberapa penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan diobati dengan obat yang efektif.

Pengobatan Zoonosis

Penanganan dan pengobatan penyakit ini bervariasi tergantung pada jenisnya. Segera cari perawatan medis jika digigit hewan atau memiliki gejala setelah melakukan kontak dengan hewan.

Pencegahan Zoonosis

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain mencuci tangan, menjaga kebersihan hewan peliharaan, menggunakan pakaian pelindung saat berinteraksi dengan hewan, menghindari gigitan serangga, dan mematuhi protokol kebersihan saat berkunjung ke tempat-tempat dengan hewan.

Pada akhirnya, selalu berhati-hati dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang tidak diketahui atau terkait dengan hewan terkontaminasi.

Referensi

  1. Anonim. 2017. Zoonotic Diseases. https://www.cdc.gov/onehealth/basics/zoonotic-diseases.html. (Diakses pada 13 Januari 2020).
  2. Anonim. 2017. Zoonoses. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/zoonoses#:~:text. (Diakses pada 13 Januari 2020).
  3. Wells, Diana. 2017. Zoonotic Diseases. https://www.healthline.com/health/zoonosis. (Diakses pada 13 Januari 2020).

About The Author

Salofalk: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Mengenal Purging dan Bedanya dengan Jerawat Biasa