Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat, Persiapan, dan Risiko Melahirkan di Air (Water Birth)

Myles Bannister

Melahirkan di air adalah metode persalinan di dalam bak air hangat. Apakah metode ini aman bagi ibu dan bayi? Apa manfaat dan risikonya? Berikut penjelasannya.

Apa itu Water Birth?

Water birth adalah metode persalinan di bak air hangat. Proses ini dapat dilakukan di rumah sakit, pusat persalinan, atau di rumah dengan bantuan dokter, bidan, atau perawat.

Teori water birth menyatakan bahwa proses melahirkan di lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban lebih lembut bagi bayi dan membuat ibu lebih rileks.

Manfaat Water Birth

Melahirkan di air selama tahap pertama persalinan memiliki manfaat bagi ibu dan bayi, antara lain:

1. Persalinan lebih tenang dan nyaman

Mandi air hangat dapat membuat tubuh terasa rileks dan menurunkan tekanan darah ibu, sehingga meningkatkan kenyamanan selama persalinan.

2. Durasi persalinan lebih singkat

Daya apung air dapat membantu ibu bergerak dan memposisikan diri dengan mudah, sehingga mempercepat kontraksi.

3. Mengurangi rasa sakit

Air hangat dapat mengurangi nyeri persalinan secara alami dengan merilekskan tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot rahim.

4. Kurangnya robekan dan episiotomi

Air hangat membuat area perineum lebih elastis dan rileks, sehingga mengurangi risiko robekan dan perlunya episiotomi.

5. Pengalaman melahirkan yang memuaskan

Wanita yang melahirkan di air umumnya memiliki pengalaman yang positif, merasa memiliki kendali atas proses persalinan, merasa nyaman, dan terlindungi dari lingkungan klinis.

6. Kenyamanan bagi bayi

Air hangat memberikan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban dan meringankan stres kelahiran pada bayi.

Risiko Water Birth

Risiko yang mungkin terjadi saat melahirkan di air antara lain:

1. Infeksi

Bayi berisiko menelan air yang terkontaminasi dan kemungkinan bak mandi yang terkontaminasi dengan flora vagina dan dubur.

2. Aspirasi mekonium

Bayi menghirup fesesnya sendiri yang tercampur air ketuban, menyebabkan masalah pernapasan.

3. Pneumonia

Pneumonia biasanya berkembang dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah lahir akibat aspirasi mekonium dan bakteri dari air persalinan.

4. Tenggelam

Risiko bayi tenggelam di bawah air terlalu lama dan paru-parunya terisi air.

5. Tali pusar robek

Bayi di bawah air berisiko tali pusar robek, yang dapat mengancam jiwa.

Kondisi yang Tidak Dianjurkan Melahirkan di Air

Kondisi yang mungkin tidak disarankan untuk melahirkan di air antara lain:

  • Memiliki herpes
  • Janin sungsang
  • Perdarahan atau infeksi maternal
  • Hamil anak kembar
  • Memiliki preeklamsia
  • Memiliki mekonium berat
  • Usia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun
  • Janin dengan ukuran yang sangat besar

Kondisi yang Aman untuk Melakukan Water Birth

Untuk melahirkan di air, ibu dan janin harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:

  • Secara umum sehat tanpa komplikasi kehamilan yang besar
  • Janin dalam posisi kepala menghadap bawah
  • Hamil minimal 37 minggu
  • Tidak mengidap HIV, hepatitis B atau C, atau infeksi aktif lainnya
  • Indeks massa tubuh di bawah 40

Jika pernah menjalani operasi caesar, konsultasikan dengan dokter kandungan.

Persiapan Sebelum Melakukan Water Birth

Langkah-langkah persiapan sebelum melahirkan di air antara lain:

  1. Pastikan ada layanan melahirkan di air di daerah Anda
  2. Pilih layanan dan tenaga medis yang telah memiliki sertifikat untuk persalinan di air
  3. Pertimbangkan segala kemungkinan dengan dokter kandungan
  4. Periksa kebijakan rumah sakit terkait metode ini
  5. Tentukan tim medis yang akan membantu dalam proses persalinan
  6. Pastikan bak persalinan memenuhi standar kebersihan
  7. Pastikan suhu air antara 36-37 derajat Celsius
  8. Tetap terhidrasi selama persalinan dengan minum air

Rumah sakit yang menawarkan metode ini biasanya dilengkapi dengan peralatan untuk menangani masalah yang mungkin terjadi selama persalinan.

Prosedur Melahirkan di Air

Prosedur melahirkan di air antara lain:

  1. Hubungi dokter saat tanda persalinan muncul
  2. Tunggu kontraksi yang kuat
  3. Pilih posisi yang nyaman
  4. Ikuti arahan dokter atau bidan untuk mengejan
  5. Bidan akan mengangkat bayi ke permukaan air dengan perlahan
  6. Bidan akan mengeluarkan plasenta di dalam atau di luar air

Yang terpenting, keselamatan ibu dan bayi harus didahulukan saat memilih metode persalinan. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. WebMD: https://www.webmd.com/baby/water-birth#1
  2. Pregnancy Birth & Baby: https://www.pregnancybirthbaby.org.au/water-birth
  3. American Pregnancy: https://americanpregnancy.org/labor-and-birth/water-births-658
  4. Greenville Midwifery Care: https://www.ghs.org/healthcareservices/primary-care/ob-gyn/greenville-midwifery-care-birth-center/birthing-options/water-birth
  5. Warkworth Birth Centre: http://www.warkworthbirthcentre.co.nz/water-birth.html
  6. What to Expect: https://www.whattoexpect.com/pregnancy/water-birth
  7. Healthline: https://www.healthline.com/health/pregnancy/water-birth

About The Author

Imiquimod: Fungsi, Dosis, Efek Samping, Harga, dll

10 Manfaat Terong untuk Kesehatan dan Cara Konsumsi yang Aman