Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sakit batu ginjal adalah kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal bisa berukuran seperti butiran pasir atau bola golf. Batu ginjal bisa tetap di ginjal atau keluar dari tubuh melalui saluran kemih.

Penyebab Batu Ginjal

Biasanya batu ginjal terbentuk saat urine mengandung jumlah zat pembentuk kristal yang tinggi. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan batu ginjal antara lain:

1. Kurang Minum Air

Batu ginjal sering kali terjadi akibat kekurangan konsumsi air mineral. Kurangnya cairan dalam tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan urine berwarna kuning pucat, keruh, atau gelap.

2. Kondisi Medis

Selain itu, ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan batu ginjal:

Masalah Usus

Penderita penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif sering kali mengalami batu ginjal. Masalah usus dapat menyebabkan diare yang dapat mengurangi frekuensi buang air kecil. Hal ini membuat tubuh menyerap oksalat lebih banyak dari usus, yang kemudian masuk ke dalam urine.

Penyakit Genetik Tertentu

Salah satu contohnya adalah ginjal spons meduler, kondisi bawaan yang menyebabkan kista terbentuk di dalam ginjal.

Diabetes Tipe 2

Penderita diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengembangkan batu ginjal karena urine yang asam dapat membentuk batu dalam ginjal.

Asam Urat (Gout)

Penderita asam urat memiliki penumpukan asam urat dalam darah yang dapat membentuk kristal di persendian dan ginjal. Ukuran batu ginjal dapat semakin besar dan menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Paratiroidisme

Kelenjar paratiroid dapat memproduksi terlalu banyak hormon dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah.

Asidosis Tubulus Ginjal

Masalah ginjal ini mengakibatkan penumpukan asam dalam darah, sehingga menyebabkan kadar keasaman yang tinggi.

3. Obesitas

Obesitas dapat meningkatkan risiko batu ginjal dua kali lipat. Indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih adalah tanda obesitas. Jika tinggi badan mencapai 5 kaki 10 inci, obesitas dianggap terjadi ketika berat badan mencapai 210 pound atau 95,2544 kilogram.

Operasi penurunan berat badan yang dilakukan dengan cepat dapat membantu mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan. Akan tetapi, operasi ini juga berisiko terjadinya batu ginjal.

Studi menunjukkan bahwa orang yang menjalani operasi penurunan berat badan yang paling umum, yaitu Roux-en-Y gastric bypass (RYGB), memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan batu ginjal.

4. Diet

Jenis makanan yang dikonsumsi juga berperan besar dalam pembentukan batu ginjal. Batu ginjal sering kali terbentuk saat kalsium dan oksalat bergabung saat ginjal mengeluarkan urine. Oksalat adalah senyawa yang terdapat dalam banyak makanan dan sayuran sehat.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi oksalat jika pernah mengalami batu ginjal sebelumnya. Beberapa makanan yang tinggi oksalat antara lain bayam, jagung, dan sereal.

5. Sodium

Natrium atau garam dapur dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat mengonsumsi makanan asin, makanan kaleng, daging olahan, dan makanan olahan lainnya.

6. Protein Hewani

Ketika urine menjadi terlalu asam, batu jenis lain dapat terbentuk. Mengonsumsi daging merah dan kerang dapat meningkatkan kandungan asam urat dalam tubuh, yang dapat menumpuk di persendian atau ginjal dan membentuk batu ginjal.

Perlu diingat bahwa protein hewani juga dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urine dan mengurangi jumlah sitrat, kedua hal ini merupakan faktor risiko batu ginjal.

7. Obat-Obatan

Beberapa jenis obat juga dapat menyebabkan batu ginjal, termasuk:

  • Antibiotik tertentu, seperti ciprofloxacin dan sulfa
  • Beberapa obat HIV dan AIDS
  • Beberapa diuretik untuk tekanan darah tinggi. Namun, beberapa jenis diuretik thiazide justru dapat membantu mencegah batu ginjal.

Jenis Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk dari berbagai jenis kristal. Berikut adalah beberapa jenis kristal yang umumnya membentuk batu ginjal:

1. Kalsium

Kalsium adalah penyebab paling umum dari batu ginjal. Batu ginjal umumnya terbuat dari kalsium oksalat, tetapi dapat juga terdiri dari kalsium fosfat atau maleat. Mengurangi konsumsi makanan tinggi oksalat dapat mengurangi risiko batu ginjal ini. Makanan tinggi oksalat antara lain kentang goreng, bayam, bit, kacang-kacangan, dan cokelat. Meskipun batu ginjal ini terbentuk dari kalsium, mengonsumsi cukup kalsium dari makanan dapat membantu mencegah pembentukannya.

2. Asam Urat

Batu ginjal jenis ini lebih sering diderita oleh pria daripada wanita. Biasanya terjadi pada penderita asam urat atau mereka yang menjalani terapi kemoterapi. Batu ginjal yang berasal dari asam urat terbentuk saat urine asam. Diet tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam dalam urine. Purin adalah senyawa tanpa warna yang terdapat dalam protein hewani, seperti daging, ikan, dan kerang.

3. Struvite

Batu ginjal ini umumnya ditemukan pada wanita yang mengalami infeksi saluran kemih. Batu ginjal ini dapat tumbuh besar dan menyebabkan penyumbatan saluran kemih akibat infeksi ginjal. Jika infeksi segera diobati, pertumbuhan batu struvite dapat dicegah.

4. Sistin

Jenis batu ginjal ini jarang terjadi dan umumnya terjadi pada pria dan wanita dengan kelainan genetik yang disebut cystinuria. Pada jenis batu ginjal ini, sistin (sejenis asam yang terjadi secara alami di dalam tubuh) bocor dari ginjal ke dalam urine.

Gejala Batu Ginjal

Umumnya batu ginjal tidak menyebabkan rasa sakit dan penderitanya mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Namun, berikut ini adalah beberapa tanda penting yang perlu diperhatikan:

  1. Nyeri hebat di samping tulang rusuk, punggung, dan perut bagian bawah
  2. Nyeri yang menjalar hingga ke selangkangan
  3. Nyeri parah di pangkal paha
  4. Urine berwarna merah muda, merah atau cokelat
  5. Frekuensi buang air kecil berkurang
  6. Mual dan muntah
  7. Terbakar saat buang air kecil
  8. Keinginan kuat untuk buang air kecil
  9. Demam dan kedinginan pada saat infeksi

Diagnosis Batu Ginjal

Jika Anda mengalami gejala yang menunjukkan batu ginjal, dokter akan melakukan beberapa tes dan prosedur diagnostik berikut:

1. Tes Urin

Tes urine selama 24 jam dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh Anda mengeluarkan mineral pembentuk batu terlalu banyak atau zat pencegah batu terlalu sedikit. Anda akan diminta untuk mengumpulkan urine selama dua hari berturut-turut.

2. Tes Darah

Tes darah dapat mengungkapkan apakah Anda memiliki kadar kalsium atau asam urat terlalu tinggi dalam darah. Hasil tes darah juga dapat membantu dokter untuk memantau kesehatan ginjal Anda dan mencari penyebab lain dari batu ginjal.

3. Pencitraan Medis

Pencitraan tubuh digunakan untuk mengetahui apakah ada batu ginjal di saluran kemih Anda. Pilihan metode pencitraan termasuk rontgen perut, CT scan, atau USG. Pencitraan ini dapat mendeteksi batu ginjal bahkan jika ukurannya kecil sekalipun. Pencitraan lainnya, seperti urografi intravena atau CT urogram, melibatkan penyuntikan zat kontras ke pembuluh darah lengan dan menggunakan sinar-X untuk melacak gerakan dan tingkat penyerapan zat kontras tersebut oleh ginjal dan kandung kemih.

4. Analisis Batu Ginjal

Dokter mungkin meminta Anda untuk menyaring urine dengan saringan saat buang air kecil untuk menangkap batu ginjal yang keluar. Batu ginjal ini kemudian akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui komposisi dan penyebab batu ginjal tersebut. Informasi ini akan membantu dokter untuk merencanakan tindakan pencegahan dan pengobatan yang sesuai.

Pengobatan Batu Ginjal secara Alami

Batu ginjal yang berukuran kecil sering kali dapat keluar dengan sendirinya saat buang air kecil dan mungkin hanya memerlukan perawatan rumahan berikut:

1. Minum Air yang Cukup

Penting untuk cukup minum air setiap hari, yaitu sekitar 2 hingga 3 liter per hari (jika tidak ada kondisi kesehatan tertentu yang tidak memperbolehkan minum berlebihan). Air memiliki peran penting dalam membersihkan saluran kemih dan mencegah pertumbuhan endapan dalam ginjal.

2. Jus Lemon

Jus lemon mengandung senyawa sitrat yang dapat membantu melarutkan dan mencegah pembentukan endapan kalsium. Minumlah segelas jus lemon tiap pagi dengan perut kosong dan beberapa jam sebelum makan malam. Pengobatan ini dapat membantu memecah batu yang berukuran kecil.

3. Jus Delima

Buah delima memiliki sifat astringen dan antioksidan yang diketahui dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Buah delima juga mengandung senyawa yang menurunkan keasaman urine. Minumlah jus delima untuk memperoleh manfaatnya.

4. Minyak Zaitun Extra Virgin

Minyak zaitun extra-virgin memiliki konsistensi kental yang dapat melumasi saluran kemih dan membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Minumlah sekitar 5 ons minyak zaitun extra-virgin pada pagi dan sore hari.

5. Jus Seledri dan Bijinya

Seledri mengandung senyawa antioksidan dan meningkatkan produksi urine. Anda juga dapat menambahkan biji seledri dalam makanan sehari-hari. Untuk jus seledri, blender seledri dengan air. Minumlah jus seledri setiap hari untuk mengobati gejala batu ginjal.

6. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel mengandung asam sitrat yang dapat melarutkan endapan kalsium. Campurkan dua sendok makan cuka sari apel dengan 8 ons air dan minumlah beberapa kali sehari, terutama sebelum makan.

Penting untuk diingat bahwa efektivitas pengobatan alami tersebut masih belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Jadi, jika Anda memutuskan untuk menggunakan pengobatan alami tersebut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Pengobatan Medis Batu Ginjal

Batu ginjal yang menyebabkan rasa sakit yang hebat atau tidak dapat dikeluarkan dengan sendirinya mungkin membutuhkan pengobatan medis berikut:

1. Penghilang Rasa Sakit

Dalam kasus nyeri yang ringan, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen sodium.

2. Terapi Medis

Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan batu ginjal. Salah satu jenis obat yang digunakan adalah alpha blocker, yang bekerja dengan merelaksasi otot-otot di ureter untuk memfasilitasi pengeluar

About The Author

Kangaroo Mother Care, Perawatan Bayi Prematur yang Efektif

5 Resep Cake yang Lembut dan Lezat