Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Barium Enema: Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping

Myles Bannister

Jika Anda memiliki kelainan pada sistem pencernaan, dokter mungkin merekomendasikan barium enema. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan pada sistem pencernaan. Lebih lengkapnya simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu Barium Enema?

Barium enema adalah pemeriksaan radiografi (sinar-X) yang digunakan untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada usus besar (kolon). Pemeriksaan ini juga dikenal sebagai rontgen usus besar.

Enema adalah prosedur untuk memasukkan cairan kontras ke dalam kolon melalui anus. Cairan tersebut mengandung barium, zat logam putih yang melapisi dinding kolon. Barium membuat gambar struktur dinding usus besar terlihat jelas pada sinar-X.

Selama prosedur, udara bisa dipompa ke dalam usus besar. Udara berfungsi untuk memperluas pola usus besar dan meningkatkan kualitas gambar kolon. Prosedur ini dikenal sebagai enema barium kontras udara (kontras ganda).

Tujuan Pemeriksaan Barium Enema

Barium enema direkomendasikan oleh dokter jika pasien diduga memiliki kelainan pada usus besar. Pemeriksaan ini membantu dokter memeriksa banyak kondisi dan gejala masalah kesehatan pencernaan.

Berikut adalah tujuan dari pemeriksaan barium enema:

  • Mengetahui penyebab perut terasa sakit.
  • Menyelidiki penyebab diare kronis.
  • Mengetahui penyebab perdarahan pada anus.
  • Mengetahui penyebab sembelit terus-menerus.
  • Memahami perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Mengenali penyebab penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Enema barium juga bisa membantu mendiagnosis kondisi dari anus hingga usus kecil, termasuk:

  • Tumor jinak, seperti polip usus besar.
  • Kanker usus.
  • Divertikulitis.
  • Penyakit Hirschsprung, penyumbatan usus besar pada anak-anak.
  • Penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
  • Volvulus, kondisi di mana bagian usus menjadi terbelit.

Persiapan Sebelum Melakukan Barium Enema

Sebelum prosedur, pasien diinstruksikan untuk mengosongkan usus besar secara menyeluruh. Feses di dalam usus besar harus dikeluarkan agar gambar sinar-X tidak terabur atau disalahartikan sebagai kelainan.

Beberapa langkah persiapan sebelum melakukan barium enema meliputi:

  • Diet sehari sebelum prosedur. Pasien mungkin diminta untuk tidak makan dan hanya minum cairan bening seperti air, teh, atau kopi tanpa susu atau krim, kaldu, dan minuman berkarbonasi bening.
  • Puasa setelah tengah malam. Pasien biasanya dianjurkan untuk tidak makan atau minum apa pun setelah tengah malam sebelum prosedur.
  • Minum obat pencahar pada malam sebelum prosedur. Obat pencahar dalam bentuk pil atau cair akan membantu mengosongkan usus besar.
  • Menggunakan alat enema. Alat ini berupa kantong dengan selang yang digunakan untuk memasukkan cairan melalui anus, baik pada malam sebelum atau beberapa jam sebelum prosedur. Tujuannya adalah untuk membersihkan feses di usus besar.

Pasien juga perlu berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang biasa dikonsumsi seminggu sebelum prosedur. Dokter mungkin meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut beberapa hari atau jam sebelum prosedur.

Prosedur Pemeriksaan Barium Enema

Prosedur ini dilakukan sebagai rawat jalan, artinya pasien datang untuk menjalani pemeriksaan dan pulang pada hari yang sama.

Prosedur biasanya dilakukan di pagi hari karena pasien tidak boleh makan atau minum sebelumnya. Waktu yang dibutuhkan untuk prosedur ini berkisar antara 30 menit hingga satu jam.

Para tenaga medis yang terlibat dalam prosedur adalah teknisi radiologi dan ahli radiologi. Dokter yang terlatih akan melakukan dan membaca hasil sinar-X.

Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur barium enema:

  1. Pasien berbaring miring di atas meja dan menjalani rontgen untuk memastikan usus besar sudah benar-benar bersih.
  2. Teknisi memasukkan cairan barium melalui anus menggunakan tabung yang dilengkapi dengan selang.
  3. Saat cairan barium mengalir ke usus besar, pasien mungkin merasa kram atau ingin buang air besar, yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Untuk itu, pasien disarankan untuk bernapas dan rileks agar selang tetap di tempatnya sehingga barium tidak keluar dari anus.
  4. Tenaga medis mungkin memompa udara melalui anus untuk membantu barium melapisi seluruh bagian usus besar.
  5. Staf radiologi mungkin meminta pasien menahan napas dan mengubah posisi tubuh agar dapat mengambil gambar dari berbagai sudut. Staf radiologi juga dapat menekan perut untuk memindahkan usus besar ke posisi yang lebih baik untuk sinar-X.
  6. Setelah selesai, cairan barium dialirkan kembali melalui tabung ke dalam kantong. Pasien dapat membuang sisa cairan barium dan udara di toilet.

Setelah Pemeriksaan Barium Enema

Setelah prosedur selesai, dokter mungkin akan meresepkan obat pencahar atau memberikan enema untuk memastikan semua cairan barium keluar dari tubuh.

Pasien juga perlu meningkatkan asupan cairan dan konsumsi makanan berserat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Makanan tinggi serat akan membantu mengeluarkan cairan barium dan menjaga pergerakan usus.

Warna tinja pasien mungkin akan berubah menjadi putih, abu-abu, atau coklat muda. Hal ini normal karena barium ikut keluar dari sistem pencernaan.

Jika pasien mengalami sembelit, tidak buang air besar selama 2 hari setelah prosedur, atau kesulitan mengeluarkan gas dari anus, segera hubungi dokter.

Hasil Barium Enema

Dokter radiologi akan menyusun laporan berdasarkan hasil pemeriksaan dan mengirimkannya ke dokter. Dokter akan menjelaskan hasil tersebut kepada pasien beserta tes atau perawatan lanjutan yang mungkin diperlukan.

Hasil pemeriksaan dikategorikan menjadi dua:

  • Hasil negatif. Pemeriksaan dianggap negatif jika dokter radiologi tidak menemukan kelainan pada usus besar.
  • Hasil positif. Pemeriksaan dianggap positif jika dokter radiologi menemukan kelainan pada usus besar.

Jika Hasilnya Positif

Berdasarkan temuan kelainan pada usus besar, pasien mungkin memerlukan prosedur tambahan. Kolonoskopi bisa dilakukan untuk menginvestigasi lebih lanjut, memantau perkembangan, atau melakukan biopsi pada area tertentu.

Jika dokter meragukan kualitas hasil sinar-X, dokter mungkin akan merekomendasikan barium enema ulang atau jenis pemeriksaan diagnostik lainnya.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Meskipun jarang terjadi, prosedur ini memiliki risiko efek samping yang perlu diwaspadai. Beberapa efek samping barium enema antara lain:

  • Penyumbatan di perut dan usus.
  • Luka robek pada dinding usus besar.
  • Reaksi alergi terhadap cairan barium.
  • Peradangan jaringan di sekitar usus besar.

Jika mengalami kondisi tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Barium Enema. [Online]. Tersedia di: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-a-barium-enema. [Diakses pada 13 Juli 2022].
  2. Anonim. 2022. Barium enema. [Online]. Tersedia di: https://www.nhs.uk/conditions/barium-enema/. [Diakses pada 13 Juli 2022].
  3. Anonim. 2022. Barium Enema. [Online]. Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/barium-enema/about/pac-20393008. [Diakses pada 13 Juli 2022].
  4. Krans, Brian. 2017. Barium Enema. [Online]. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/barium-enema. [Diakses pada 13 Juli 2022].

About The Author

Fenomena Binge Watching dan Bahayanya bagi Kesehatan