Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Kematian Mendadak yang Perlu Diwaspadai!

Myles Bannister

Penyebab kematian mendadak paling sering adalah penyakit jantung. Tetapi ada penyakit lain yang perlu diwaspadai. Untuk informasi lebih lanjut, baca penjelasan tentang berbagai penyakit pemicu kematian mendadak di bawah ini.

Berbagai Penyakit Penyebab Kematian Mendadak

Data kematian mendadak menurut Survei Sample Regristration System (SRS) pada tahun 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi di semua umur setelah stroke, yaitu sekitar 12,9%. Selain penyakit tersebut, ada penyakit lain yang juga berbahaya!

Berikut ini adalah penyebab kematian:

1. Aritmia

Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung tidak normal, baik tidak beraturan, terlalu lambat, atau terlalu cepat. Ada banyak penyebab aritmia yang fatal, seperti kardiomiopati, cacat bawaan pada sistem konduksi, cedera iskemik dari infark miokard akut (IMA) atau infark sebelumnya.

Ketidakseimbangan elektrolit bisa menyebabkan aritmia dan kematian mendadak, seperti hiperkalemia pada penderita penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis (cuci darah) dan hipokalemia pada pasien yang menggunakan diuretik.

Sebagian besar pasien yang mengalami kematian jantung mendadak tidak memiliki gejala sebelumnya. Sementara itu, pasien lain mungkin memiliki riwayat nyeri dada, sesak napas, palpitasi, pusing, atau sinkop (pingsan).

2. Infark Miokard Akut (IMA)

IMA menjadi salah satu penyebab kematian mendadak karena terbentuknya plak dalam arteri seiring waktu yang akhirnya pecah dan menyumbat aliran darah.

Seperti atlet sprinter yang merasakan luka bakar pada ototnya ketika kelelahan di akhir perlombaan, kurangnya oksigen yang dikirim ke jantung (iskemia) menyebabkan kelelahan yang menimbulkan gejala angina yang dialami oleh sebagian besar pasien selama sindrom koroner akut.

Jika iskemia yang menyerang area jantung secara luas berlangsung lama, akan terjadi kematian sel yang ekstensif dan menyebabkan IMA.

3. Emboli paru

Emboli paru adalah penyumbatan pembuluh darah pada paru-paru akibat pembekuan darah. Kondisi ini sering terjadi pada orang tua, penderita kanker, pasien yang menjalani operasi, pasien yang menggunakan obat dengan kandungan estrogen, dan pasien rawat inap yang memiliki riwayat trombosis vena dalam dan emboli paru.

Beberapa faktor yang menyebabkan emboli paru adalah:

  • Stasis aliran darah, misalnya imobilisasi.
  • Keadaan hiperkoagulasi, misalnya terapi estrogen, merokok, dan faktor turunan.
  • Cedera vaskular, misalnya trauma yang bahkan relatif kecil.

Namun, emboli paru dapat terjadi pada pasien tanpa faktor risiko tersebut. Dalam satu penelitian, sekitar 25% pasien memiliki emboli paru sebagai indikasi pertama kematian mendadak. Gejala yang terkait adalah dispnea dan nyeri dada.

4. Intrakranial darurat

Tekanan intrakranial adalah peningkatan tekanan di dalam tengkorak akibat trauma atau kondisi medis. Kondisi ini berbahaya dan dapat menyebabkan sakit kepala. Ini merupakan kondisi darurat dan membutuhkan perhatian medis segera.

Dalam kasus stroke non-hemoragik, penting untuk segera mendapatkan terapi trombolitik ketika pasien datang dalam beberapa jam pertama. Pasien ini mungkin mengalami gejala seperti vertigo, sinkop, wajah terkulai, disartria, kelemahan unilateral, kehilangan sensasi unilateral, atau hemiparesis.

Sementara dalam kasus kecelakaan vaskular serebral hemoragik masif, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan penurunan kesadaran, pasien biasanya meninggal sebelum memulai terapi medis.

5. Diseksi aorta

Diseksi aorta juga dapat menjadi penyebab kematian mendadak. Pada pasien yang menderita penyakit pembuluh darah (biasanya akibat penyakit jangka panjang seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau merokok), aliran darah yang bergejolak di aorta dapat menyebabkan aneurisma (pembengkakan) pada dinding arteri di titik-titik tekanan karena pelemahan pembuluh darah.

Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi diseksi aorta dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke punggung atau panggul saat melebar secara akut atau pecah.

Diseksi aorta menyebabkan perdarahan internal yang luas. Setelah kehilangan darah karena pecahnya aneurisma, aktivitas listrik tanpa denyut mungkin akan terdeteksi karena kehilangan jumlah darah yang signifikan.

Itulah beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian mendadak. Oleh karena itu, penting untuk waspada dan menjaga kesehatan. Selalu berkonsultasi dengan dokter secara berkala jika memiliki riwayat penyakit-penyakit tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2017. Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes Ingatkan CERDIK. https://www.kemkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html (Diakses pada 7 Februari 2022)
  2. Anonim. Sudden death. https://www.sads.org.uk/sudden-death/?doing_wp_cron=1644201121.2428150177001953125000 (Diakses pada 7 Februari 2022)
  3. Slovis, Corey M. et al. 2015. Five Common Causes of Sudden Unexpected Death Every EMS Provider Should Know. https://www.jems.com/patient-care/five-common-causes-sudden-unexpected-dea/ (Diakses pada 7 Februari 2022)

About The Author

Jangan Langsung Minum Penurun Panas, Coba 8 Obat Demam Alami Ini!

16 Cara Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami dan Pantangannya