Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Terkena Campak saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Ibu hamil perlu menjaga kesehatan selama hamil. Namun, daya tahan tubuh yang melemah saat hamil dapat membuat ibu hamil mudah terserang penyakit, salah satunya adalah campak. Yuk kenali bahaya dan cara mengatasinya!

Mengenal Gejala Campak

Campak pada ibu hamil merupakan kondisi berbahaya dan dapat meningkatkan risiko keguguran di trimester awal. Campak disebabkan oleh measles virus atau paramxivirus.

Gejala campak mirip influenza seperti batuk, pilek, demam, radang pada selaput lendir, nyeri sendi, dan kadang diare. Tanda khas adalah bercak koplik dan mata sensitif pada cahaya.

Setelah demam turun, akan muncul bintil merah di sekitar mulut dan ruam merah yang akan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini bisa sangat mengganggu karena kulit ibu hamil sensitif. Setelah beberapa hari, demam kembali naik dan ruam merah muncul lagi.

Penyembuhan dimulai setelah ruam merata, suhu badan turun dan normal kembali. Ruam akan berganti menjadi bercak kehitaman dan kulit jadi bersisik. Kondisi kulit ini membaik setelah 1-2 minggu.

Campak saat Hamil

Penyakit campak bisa berbahaya, terutama pada ibu hamil. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti radang pada telinga, infeksi paru-paru, infeksi otak, hingga bronkitis.

Pada ibu hamil, infeksi campak juga bisa menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Campak yang menyerang awal kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat.

Pada trimester akhir, infeksi campak pada ibu hamil dapat menyebabkan infeksi perinatal pada janin yang menyebabkan peradangan di seluruh jaringan otak janin.

Campak yang menyerang ibu hamil pada saat persalinan juga bisa mengakibatkan bayi lahir dengan penyakit campak. Oleh karena itu, campak pada ibu hamil sangat berbahaya tidak hanya pada ibu tetapi juga janin di kandungan.

Cara Mencegah Campak pada Ibu Hamil

Untuk mencegah penyakit campak, lakukan vaksin MMR (measles mumps and rubella). Vaksin ini diberikan pada anak saat usia 9 bulan, diikuti dengan booster pertama pada usia 18 bulan, dan booster kedua pada usia 5-7 tahun.

Pada orang dewasa, vaksin MMR diberikan di usia 19-59 tahun dalam satu atau dua dosis dengan jeda 28 hari antardosis. Namun, vaksin MMR tidak diberikan pada ibu hamil atau orang dengan sistem imun yang lemah.

Cara terbaik mencegah campak pada ibu hamil adalah menjaga sistem kekebalan tubuh dan menghindari faktor risiko infeksi campak.

Berikut beberapa cara meminimalisir risiko terpapar campak selama hamil:

  • Gunakan masker saat berada di luar ruangan
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70%
  • Hindari kontak langsung dengan orang sakit yang mengalami infeksi penyakit menular
  • Pastikan keluarga atau orang terdekat sudah divaksinasi MMR agar ibu hamil tidak tertular campak dari mereka
  • Hindari berbagi barang pribadi seperti alat mandi

Cara Mengatasi Campak pada Ibu Hamil

Jika terinfeksi campak saat hamil, lakukan hal berikut untuk mengatasinya:

1. Lakukan Tes Darah

Jika tidak tahu apakah sudah divaksinasi atau belum, lakukan tes darah untuk mengetahui pastinya.

Jika berencana hamil, lakukan tes darah dan vaksin campak terlebih dahulu

2. Konsultasi dengan Dokter

Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suntikan imunoglobulin demi mencegah penyakit campak. Ibu hamil tidak bisa mendapatkan vaksin MMR.

3. Tidak Keluar Rumah Jika Terinfeksi

Jika terkena campak saat hamil, hindari keluar rumah untuk mencegah penyebaran virus pada orang lain.

Jaga kebersihan dengan mencuci tangan, menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, dan membersihkan permukaan yang sering disentuh.

4. Lakukan Pengobatan

Tidak ada obat antivirus untuk mengobati infeksi campak pada ibu hamil. Lakukan terapi suportif dan pemantauan terhadap fungsi paru-paru untuk mencegah komplikasi.

Itulah bahaya terkena campak saat hamil dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini membantu mencegah bahaya campak saat hamil atau mengatasi campak jika sudah terkena.

Referensi

Referensi

About The Author

Sindrom Ehlers-Danlos (EDS) – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

6 Hal yang Dirasakan Bayi Sejak di Dalam Kandungan