Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bahaya Onani Terlalu Sering: Dampaknya Bagi Kesehatan

Myles Bannister

Menurut survei, kebanyakan pria melakukan onani dan ada yang bahkan kecanduan. Namun, apakah Anda tahu dampak apa yang bisa terjadi jika melakukan onani terlalu sering?

Dampak buruk onani dapat terlihat dari segi fisik dan psikologis. Menurut askmen, onani yang berlebihan dapat memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Hal ini meningkatkan produksi hormon seks dan senyawa kimia seperti serotonin, asetilkolin, dan dopamin.

Jika sulit untuk menghentikan kebiasaan onani, hal tersebut dapat memengaruhi tubuh karena adanya kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter.

Meskipun dampaknya bisa berbeda untuk setiap individu, onani terlalu sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, dan nyeri pada testis. Kontraksi otot saat orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di punggung dan selangkangan.

Bahaya Lainnya dari Onani

Iritasi Kulit

Onani adalah aktivitas seksual yang aman dari penyakit menular seksual, tapi jika dilakukan terlalu sering dan kasar dapat menyebabkan iritasi kulit. Risiko yang lebih berbahaya adalah fraktur penis yang disebabkan oleh penekanan yang berlebihan saat ereksi.

Namun, kemungkinan mengalami cedera atau sakit akibat onani sangat kecil. Beberapa pria khawatir penis mereka akan cedera akibat gesekan yang terlalu kuat. Namun, kondisi ini jarang terjadi kecuali penis ditekuk oleh orang lain saat ereksi.

Linu pada Penis

Onani terlalu sering dapat menyebabkan rasa linu pada penis. Pria yang terus-menerus melakukan onani dapat mengalami pembengkakan pada penis yang disebut edema yang akan mereda dalam 1-2 hari.

Risiko Kanker Prostat

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria muda yang sering melakukan onani memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat. Namun, pada pria lebih tua, aktivitas onani justru dapat menurunkan risiko kanker prostat. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.

Gangguan Masturbasi Kompulsif

Onani terlalu sering dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan masturbasi kompulsif. Penderita gangguan ini akan terus melakukan onani secara berlebihan dan tidak mampu mengendalikannya.

Mereka lebih memilih untuk tinggal di rumah dan menonton konten porno sebagai pemenuhan kebutuhan kompulsif mereka. Orang yang parah kecanduannya bahkan tidak bisa mengendalikan diri saat melakukan onani di tempat umum.

Sulit Mencapai Klimaks

Terlalu sering merangsang diri dengan cara yang berbeda dari apa yang dilakukan oleh pasangan dapat menyebabkan gangguan ejakulasi. Akibatnya, klimaks saat berhubungan dengan pasangan menjadi sulit dicapai.

Mitos Mengenai Bahaya Onani

Onani tidak menyebabkan kebutaan, gangguan mental, jerawat, atau kebotakan. Onani adalah kegiatan seksual yang relatif aman karena tidak berisiko terkena penyakit menular seksual jika dilakukan sendiri.

Onani juga tidak berdampak pada kemampuan pria dalam memproduksi sperma. Sperma dapat terus diproduksi oleh pria. Setelah ejakulasi setelah onani, pria membutuhkan waktu sebelum dapat ejakulasi lagi. Hal ini adalah normal.

Jika Anda merasa mengalami cedera atau gangguan setelah melakukan onani, segera periksakan diri ke dokter.

About The Author

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keloid Bekas Operasi Caesar

Erlamycetin: Manfaat, Dosis, Efek Samping