Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Vitiligo: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Myles Bannister

Vitiligo adalah kondisi kulit dengan bercak putih. Bercak ini dapat muncul di berbagai area tubuh, termasuk rambut dan mulut. Kulit dan rambut biasanya memiliki warna karena melanin.

Apa Itu Vitilogo?

Vitiligo adalah penyakit kulit yang terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi. Perubahan warna kulit ini dapat terjadi pada semua jenis kulit, tetapi mungkin lebih terlihat pada orang berkulit gelap. Kondisi ini tidak berbahaya atau menular, tetapi dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Jenis Vitiligo

Vitiligo terdiri dari dua jenis utama:

Jenis ini umum, dengan gejala muncul di kedua sisi tubuh seperti bercak putih yang simetris.

Jenis ini jarang terjadi, dengan bercak putih hanya muncul di satu area tubuh. Kondisi ini lebih umum pada anak-anak.

Bercak putih di kulit juga dapat terjadi di seluruh tubuh, yang dikenal sebagai vitiligo universal atau lengkap.

Penyebab Vitiligo

Vitiligo disebabkan oleh hilangnya pigmen kulit, yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel pigmen pembentuk yang disebut melanosit. Penyebab kerusakan sel-sel ini belum diketahui dengan pasti.

Satu alasan mungkin adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan menghancurkan melanosit kulit, mirip dengan kondisi autoimun lainnya. Bagian kulit yang terkena menjadi lebih terang atau putih dibandingkan dengan kulit di sekitarnya.

Faktor Risiko Vitiligo

Meskipun belum diketahui mengapa sel-sel pigmen mengalami kerusakan atau mati, namun vitiligo mungkin terkait dengan kondisi-kondisi berikut:

  • Gangguan autoimun, ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan melanosit di kulit.
  • Riwayat keluarga (keturunan).
  • Ketidakseimbangan genetik yang berkaitan dengan stres oksidatif.
  • Peristiwa yang menegangkan.
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan.
  • Paparan bahan kimia industri.
  • Gangguan saraf.
  • Luka parah.
  • Infeksi virus.

Gejala Vitiligo

Ciri utama vitiligo adalah perubahan warna kulit yang merata. Gejala sering kali muncul pada area kulit yang terkena sinar matahari, seperti wajah, bibir, tangan, lengan, dan kaki.

Gejala vitiligo meliputi:

  • Bercak putih pada kulit.
  • Uban di rambut kepala, bulu mata, alis, atau janggut.
  • Hilangnya warna pada lapisan dalam mulut dan hidung (selaput lendir).
  • Hilang atau perubahan warna lapisan dalam bola mata (retina).

Sulit untuk memprediksi perkembangan vitiligo. Beberapa bercak mungkin berhenti muncul tanpa perawatan. Namun, dalam sebagian besar kasus, kehilangan pigmen dapat menyebar dan mencakup sebagian besar kulit. Pulihnya warna kulit secara alami jarang terjadi dan sulit.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami hilangnya warna kulit, rambut, atau mata, segera periksakan ke dokter kulit. Meskipun vitiligo tidak dapat diobati, perawatan dapat membantu menghentikan atau memperlambat perubahan warna serta mengembalikan sedikit warna pada kulit.

Komplikasi

Bercak putih pada kulit tidak berkembang menjadi penyakit lain, tetapi orang dengan vitiligo berisiko lebih tinggi mengalami gangguan seperti:

  • Sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
  • Perubahan penglihatan dan produksi air mata.
  • Gangguan pendengaran.

Orang dengan vitiligo juga berisiko lebih tinggi mengalami kelainan autoimun lainnya, seperti tiroiditis Hashimoto, diabetes tipe 1, atau anemia pernisiosa. Meskipun sebagian besar orang dengan vitiligo tidak memiliki kondisi ini, tes dapat dilakukan untuk menghilangkan kemungkinan adanya penyakit tersebut.

Diagnosis

Vitiligo dapat didiagnosis melalui beberapa tes yang meliputi:

  • Riwayat dan Pemeriksaan Medis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik, dan mencoba mengesampingkan masalah kulit lainnya seperti dermatitis atau psoriasis. Dokter juga dapat menggunakan lampu khusus untuk menganalisis kulit dengan sinar ultraviolet dan menentukan apakah Anda memiliki vitiligo.
  • Biopsi Kulit dan Tes Darah: Dokter dapat mengambil sampel kulit yang terdapat bercak putih untuk dianalisis. Dokter juga dapat memeriksa darah untuk mencari tanda-tanda kondisi autoimun lainnya seperti anemia atau diabetes.

Pengobatan Vitiligo

Ada berbagai cara untuk mengobati vitiligo dan mengembalikan warna kulit. Hasilnya bervariasi dan tidak dapat diprediksi. Beberapa perawatan memiliki efek samping yang serius, oleh karena itu dokter mungkin merekomendasikan untuk mencoba perawatan non-invasif seperti perapihan kulit atau penggunaan riasan terlebih dahulu.

Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat, melakukan pembedahan, atau menyarankan terapi. Prosedur ini bisa menjadi proses yang lama dan mungkin mengharuskan Anda mencoba lebih dari satu jenis terapi atau kombinasi terapi sebelum menemukan yang paling cocok untuk Anda.

1. Obat-obatan

Tidak ada obat yang dapat menghentikan hilangnya sel pigmen. Namun, beberapa obat atau terapi cahaya tertentu dapat membantu mengembalikan warna kulit.

  • Obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh: Salep yang mengandung tacrolimus atau pimecrolimus dapat efektif untuk bercak putih di wajah dan leher. Obat ini memiliki efek samping yang lebih sedikit.
  • Krim anti-inflamasi: Mengoleskan krim kortikosteroid pada kulit yang terkena dapat membantu mengembalikan warna, terutama jika digunakan pada tahap awal gejala. Krim ini efektif, namun memiliki efek samping seperti penipisan kulit atau garis-garis pada kulit.

2. Terapi

Beberapa jenis terapi yang dapat membantu mengembalikan warna kulit meliputi:

  • Terapi dengan psoralen dan cahaya: Terapi ini menggabungkan penggunaan psoralen (zat dari tumbuhan) dengan terapi cahaya seperti sinar ultraviolet A (UVA), sinar UVB, atau cahaya excimer untuk menyebabkan pewarnaan kulit secara alami. Terapi ini memiliki hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan terapi lainnya. Biasanya dilakukan tiga kali seminggu selama enam hingga 12 bulan.
  • Depigmentasi: Terapi ini digunakan jika vitiligo tersebar luas dan perawatan lain tidak efektif. Pada terapi ini, zat depigmenting diterapkan pada kulit yang memiliki warna normal sehingga kulit menjadi semakin pucat dan mirip dengan area yang berubah warna. Terapi ini dilakukan sekali atau dua kali sehari selama sembilan bulan atau lebih. Efek sampingnya termasuk kemerahan, pembengkakan, gatal, dan kulit kering.

3. Operasi

Jika terapi cahaya tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembalikan warna kulit atau melengkapi warna kulit meliputi:

  • Pencangkokan kulit: Prosedur ini melibatkan pengambilan sebagian kecil kulit yang berpigmen dan mentransplantasikannya ke area kulit yang kehilangan pigmen. Metode ini biasanya digunakan untuk bercak putih berukuran kecil dan memiliki risiko infeksi serta bekas luka.
  • Pencangkokan blister: Prosedur ini melibatkan pembentukan lepuh pada kulit yang berpigmen, biasanya dengan bantuan penyedotan. Kemudian, bagian atas lepuh diangkat dan ditempatkan pada area kulit yang berubah warna. Prosedur ini juga memiliki risiko membentuk jaringan parut.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Vitiligo and Loss of Skin Color. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/vitiligo-common-cause-loss-skin-pigment#1-5. (Diakses pada 15 Januari 2020).
  2. Anonim. 2019. Vitiligo. https://www.nhs.uk/conditions/vitiligo/. (Diakses pada 15 Januari 2020).
  3. Brazier, Yvette. 2017. Understanding the symptoms of vitiligo. https://www.medicalnewstoday.com/articles/245081.php. (Diakses pada 15 Januari 2020).
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Vitiligo. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitiligo/symptoms-causes/syc-20355912. (Diakses pada 15 Januari 2020).

About The Author

11 Akibat Kurang Minum Air Putih (No. 7 Sangat Berbahaya)

Sanexon – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping