Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ini Bahayanya Jika Perut Ibu Hamil Terbentur

Myles Bannister

Meski hati-hati beraktivitas, terkadang Bumil bisa mengalami benturan di perut. Ini bisa terjadi akibat jatuh, kecelakaan, atau pukulan yang tidak disengaja. Lantas, bahayakah jika perut ibu hamil terbentur? Simak penjelasannya berikut ini.

Apakah Benturan pada Ibu Hamil Berbahaya?

Banyak ibu hamil merasa cemas jika mengalami benturan pada perut. Hal ini dikhawatirkan bisa berdampak negatif terhadap janin di dalam kandungan.

Pengaruh benturan pada janin tergantung oleh banyak hal, di antaranya usia kandungan dan seberapa keras benturan yang dialami oleh ibu hamil.

Jika benturan ringan, biasanya hal ini tidak membahayakan janin. Pasalnya, janin di dalam kandungan terlindungi oleh cairan ketuban, rahim, dan lapisan lemak tubuh.

Pada trimester pertama, dinding rahim sudah mulai menebal dan hal ini akan melindungi janin dari tekanan. Selain itu, tulang panggul juga akan melindungi janin dan perut Anda dari tekanan.

Sementara pada trimester kedua, janin akan mulai membesar dan dilindungi oleh banyak cairan ketuban dan plasenta sehingga benturan pada perut tidak akan terlalu dirasakan oleh janin. Begitu juga dengan trimester ketiga ketika kondisi janin semakin besar dan berat.

Belum lagi lapisan lemak di tubuh yang kemungkinan lebih banyak disimpan selama kehamilan. Lemak ini dapat bertindak sebagai lapisan pelindung.

Sejumlah Bahaya Benturan pada Ibu Hamil

Meski perut ibu hamil yang terbentur umumnya aman bagi kehamilan, Anda tidak boleh menyepelekan benturan keras, misalnya menabrak dinding atau kecelakaan mobil. Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan beberapa risiko berikut ini:

1. Memar

Perut ibu hamil yang terbentur bisa menyebabkan memar. Ini menandakan pecahnya pembuluh darah yang berada di bawah permukaan kulit.

Jika mengalami memar, kulit Anda akan berubah warna menjadi biru keunguan. Namun, Anda tidak perlu khawatir, memar perlahan akan memudar dalam beberapa hari.

2. Solusio Plasenta

Dampak perut ibu hamil terbentur selanjutnya adalah solusio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya menutupi jalan lahir.

Solusio plasenta bisa menyebabkan kontraksi rahim yang terjadi cepat dan berulang. Selain itu, Bumil juga bisa mengalami perdarahan, nyeri punggung, dan sakit perut.

Pada janin, kondisi ini bisa berisiko meningkatkan kelahiran prematur hingga kematian.

3. Keguguran

Benturan yang keras saat hamil berisiko menyebabkan keguguran, misalnya kecelakaan mobil yang parah. Kondisi ini bisa menyebabkan trauma pada perut yang berujung pada keguguran.

Keguguran dapat ditandai dengan perdarahan, kram di perut bagian bawah, dan tidak mengalami gejala kehamilan.

Penanganan saat Perut Terbentur saat Hamil

Perut ibu hamil yang terbentur tentu dapat memicu kekhawatiran. Namun, Anda tidak perlu cemas berlebihan karena hal ini bisa memicu stres.

Jika benturan terjadi sangat keras, segera periksakan kandungan ke dokter. Hal ini penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Beberapa tes yang dapat dilakukan saat perut ibu hamil terbentur, antara lain:

1. Non-stress Test

Benturan pada perut ibu hamil yang terjadi pada minggu ke-24 kehamilan atau lebih dapat ditangani dengan non-stress test. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kontraksi yang menandakan masalah plasenta.

Pada pelaksanaannya, Bumil akan diawasi selama 4 jam setelah benturan atau cedera terjadi.

2. Ultrasonografi

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat dilakukan untuk memantau kesehatan janin di dalam kandungan setelah benturan terjadi. Pada tes ini, dokter dapat mendeteksi detak jantung janin dan kondisi plasenta sehingga kemungkinan adanya masalah bisa dideteksi lebih dini.

Jika perut ibu hamil terbentur keras hingga menyebabkan masalah, penanganan harus segera diberikan.

Demikian beberapa bahaya yang kemungkinan dapat terjadi ketika perut ibu hamil terbentur. Untuk mencegah kondisi ini terjadi, berhati-hatilah dalam beraktivitas. Sebisa mungkin, hindari aktivitas berbahaya yang berisiko membahayakan janin. Jagalah kehamilan Anda hingga waktu persalinan tiba.

Referensi

  1. Bradley, Sarah. 2021. Does Too Much Pressure on Your Pregnant Belly Hurt Your Baby? https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-much-pressure-can-a-pregnant-belly-take. (Diakses pada 22 Juni 2023).
  2. Frost, Alexandra. 2021. Does Too Much Pressure on Your Pregnant Belly Hurt Your Baby? https://www.babycenter.com/pregnancy/your-life/what-should-i-do-if-im-in-a-car-accident-while-im-pregnant_7235. (Diakses pada 22 Juni 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2021. Miscarriage. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/symptoms-causes/syc-20354298. (Diakses pada 22 Juni 2023).
  4. Patel, Shivani. 2019. Can Bumping My Pregnant Belly Hurt the Baby? https://utswmed.org/medblog/can-bumping-my-pregnant-belly-hurt-baby/. (Diakses pada 22 Juni 2023).

About The Author

11 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Efektif

Penyebab Cepat Lelah dan Cara Mengatasinya