Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ini Bahayanya Berhubungan Intim Saat Keputihan

Myles Bannister

Organ intim wanita yang lembap bisa menjadi tempat yang cocok untuk perkembangbiakan bakteri atau jamur. Wanita harus menjaga kebersihan organ intim agar bebas dari masalah bakteri atau jamur.

Vagina yang kurang dijaga kebersihannya berisiko mengalami keputihan. Kondisi ini berdampak pada aktivitas seksual Anda dan pasangan. Selain menimbulkan ketidaknyamanan, berhubungan saat keputihan juga membayakan kesehatan.

Keputihan adalah sesuatu yang normal dan sehat. Kelenjar pada dinding vagina dan leher rahim memproduksi cairan untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.

Keputihan normal berwarna putih susu atau jernih, tidak berbau. Kadar cairan meningkat saat menyusui, mendapatkan rangsangan seksual, menstruasi, atau masa subur.

Keputihan yang tidak normal berwarna keabu-abuan, kekuningan, kehijauan, lebih kental dari ingus, dan berbau. Bisa menimbulkan gatal, nyeri, darah saat berhubungan seksual.

Gerakan penis masuk ke vagina bisa menyebabkan iritasi dan peradangan. Keputihan menjadi lebih luas dan membahayakan organ-organ reproduksi di sekitar rahim.

Apakah berhubungan saat keputihan bisa hamil?

Menurut pakar kesehatan, hubungan intim saat keputihan tidak mencegah kehamilan. Kehamilan tetap bisa terjadi meskipun sedang mengalami keputihan. Namun, jika keputihan tidak normal, dapat menyebarkan infeksi pada pasangan.

Ahli seksolog, dr. Andri Wanananda MS menyarankan wanita yang mengalami keputihan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau melakukan pap smear sebelum berhubungan intim.

Pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui penyebab keputihan, seperti jamur, bakteri, atau trichomonas vaginalis. Pengobatan baru dapat diberikan setelah mengetahui penyebabnya. Jangan sembarangan menggunakan obat herbal atau obat lain tanpa petunjuk dokter.

Menghindari Keputihan Tidak Normal

Langkah-langkah menjaga kesehatan vagina:

  • Jaga vagina tetap kering dengan celana dalam berbahan katun, bukan sintetis. Celana dalam katun memungkinkan udara lebih banyak ke vagina dan mencegah lembap.
  • Hindari pemakaian cairan pembersih vagina terlalu sering. Gunakan air biasa saja.
  • Tidak mengenakan celana dalam saat tidur di malam hari.
  • Jangan terlalu sering menggunakan celana yang terlalu ketat.
  • Konsumsi yoghurt atau suplemen yang mengandung lactobacillus.
  • Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.
  • Hindari terlalu sering berendam dalam air panas.

Keputihan normal tidak memerlukan penanganan khusus. Yang perlu dijaga adalah agar keputihan tidak berubah menjadi tidak normal. Perubahan ini bisa disebabkan infeksi, antibiotik, penyakit menular seksual, kanker serviks, pil kontrasepsi, trikomoniasis, atau infeksi jamur.

Tanda dari keputihan tidak normal adalah perubahan warna dan konsistensi, bau, gatal, atau nyeri. Jika mengalami hal ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

About The Author

5 Vitamin untuk Penderita Asam Lambung

Empeng Bayi: Manfaat, Risiko, Aturan Penggunaan, dll