Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Jenis Cedera Penis yang Perlu Diperhatikan oleh Pria

Myles Bannister

Jenis Cedera pada Penis

Cedera pada penis terdiri dari beberapa jenis. Secara umum ada empat jenis cedera yang dapat dialami oleh pria. Masing-masing cedera memiliki tingkat kerusakan dan efek samping yang bervariasi. Berikut adalah beberapa jenis cedera pada penis dan langkah-langkah pencegahannya.

Cedera pada penis dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis seperti berikut. Perhatikan dengan baik untuk mengetahui penyebab masing-masing jenis cedera tersebut.

Cedera pada Jaringan Lunak

Cedera pada jaringan lunak umumnya lebih ringan dibandingkan dengan jenis cedera lainnya. Corpora cavernosa tidak terpengaruh sehingga penyembuhannya akan lebih cepat. Biasanya operasi jarang dilakukan jika cedera tidak terlalu dalam atau jika hanya beberapa bagian penis yang terluka.

Cedera jaringan lunak dapat terjadi saat berhubungan seksual ketika wanita memberikan seks oral. Penis yang digigit atau tergigit dapat mengalami cedera. Selain itu, gigitan binatang, terkena api, dan infeksi lainnya juga dapat menyebabkan cedera dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Patah pada Penis

Penis dapat mengalami patah meskipun tidak memiliki tulang. Patah penis biasanya terjadi saat pria sedang ereksi. Akibat gerakan tertentu saat berhubungan seksual atau faktor lainnya, penis dapat tertekuk dan mengalami kerusakan pada beberapa jaringan. Bagian corpora cavernosa yang mengeras dan mengisi dengan darah saat ereksi adalah yang paling rentan terhadap patah.

Patah penis juga dapat disebabkan oleh masturbasi yang terlalu kuat, yang menyebabkan penis menjadi tertekuk sebagian atau sepenuhnya. Cedera ini dapat menyebabkan penis melengkung dan rasa sakit yang cukup parah. Diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kerusakan permanen.

Amputasi Penis

Kondisi tertentu dapat menyebabkan penis mengalami cedera berupa amputasi sebagian atau seluruhnya. Amputasi dapat terjadi secara tak sengaja, sengaja, atau akibat tindakan kekerasan. Penis yang terputus akan mengalami perdarahan yang parah, meningkatkan risiko masalah yang serius.

Pria yang mengalami amputasi harus segera menjalani operasi. Penis masih dapat disambung kembali dengan baik. Jika terlambat, kemampuan penis untuk ereksi dan merasakan rangsangan mungkin akan menurun.

Luka yang Menembus Penis

Luka tembus pada penis dapat disebabkan oleh tusukan atau terjepit oleh jarum. Kedua corpora cavernosa akan terluka dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Luka tembus dapat menyebabkan perdarahan hebat dan menyebabkan penurunan fungsi penis karena banyak bagian yang rusak.

Cedera ini dapat terjadi dalam kecelakaan atau keadaan yang serupa. Jika penis mengalami cedera ini, kemungkinan perusakan yang parah dan penyembuhan yang sulit akan sangat tinggi. Oleh karena itu, penanganan yang tepat harus segera dilakukan sebelum terlambat.

Cedera pada Testis

Penis tidak hanya mencakup batang yang memanjang. Penis juga termasuk testis yang sangat penting bagi tubuh. Seseorang yang mengalami cedera pada testis dapat mengalami rasa nyeri yang intens dan perdarahan saat mencapai orgasme.

Cedera pada testis dapat terjadi akibat benturan atau tekanan yang kuat pada testis. Selain itu, masalah seperti torsio juga dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Cara Mencegah Cedera pada Penis

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Hal ini juga berlaku untuk cedera pada penis. Cedera pada organ vital ini dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut.

  • Hindari tindakan seks oral yang berbahaya. Komunikasikan dengan baik dengan pasangan agar penis tidak tergigit dan mengalami cedera. Belajarlah perlahan-lahan dan tidak perlu terburu-buru.
  • Pakailah pelindung saat berolahraga yang berisiko terjadinya benturan fisik. Misalnya, saat bermain sepak bola atau bola tangan. Proteksi pada penis diperlukan agar tekanan yang diterima dapat dikurangi.
  • Hindari tindakan piercing pada penis karena berisiko tinggi. Jika memang ingin melakukannya, pastikan hanya melakukannya pada kulit dan tidak menembus otot penis. Jika tidak, perdarahan yang hebat dapat terjadi.
  • Praktekkan seks dengan benar. Jangan terlalu memaksa atau terburu-buru, karena hal itu dapat menyebabkan cedera dan patah pada penis. Berapapun gairah yang dimiliki, lakukanlah seks dengan perlahan-lahan. Dengan melakukannya, risiko cedera penis dapat dikurangi.
  • Pakai celana pelindung saat berlari atau bersepeda. Jenis celana ini berfungsi sebagai bantalan yang dapat mengurangi tekanan berlebihan pada penis.
  • Menjauhkan benda tajam dari penis agar terhindar dari kecelakaan terjepit atau terpotong.

Inilah beberapa jenis cedera pada penis. Semoga kita semua dapat menghindari cedera tersebut sehingga fungsi penis tetap terjaga dengan baik. Lebih baik mencegah daripada mengobati cedera yang terjadi.

Sumber:

  1. Urology Care Foundation. What is Penile Trauma?. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/penile-trauma. (Diakses pada 13 November 2019)
  2. Nall, Rachel. 2017. Everything you need to know about penile fracture. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318566.php. (Diakses pada 13 November 2019)
  3. Santucci, Richard A. 2019. Penile Fracture and Trauma. https://emedicine.medscape.com/article/456305-overview. (Diakses pada 13 November 2019)
  4. Borzillo, Carrie. 2017. 5 Surprisingly Common Penis Injuries That Can Land You In the ER. https://www.menshealth.com/sex-women/a19533387/5-of-the-worst-penis-injuries-ever/. (Diakses pada 13 November 2019)

About The Author

Dampak Makan Cokelat bagi Kolesterol dan Tekanan Darah