Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infeksi Nosokomial: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan pasien di lingkungan rumah sakit. Infeksi yang diperoleh di rumah sakit kemudian muncul setelah pulang. Jenis penyakit yang paling sering terjadi akibat infeksi nosokomial adalah infeksi luka bedah, infeksi dalam tubuh yang berat, infeksi saluran kemih, dan pneumonia.

Tingkat paling tinggi terjadi di unit perawatan khusus/ ICU (Intensive Care Unit), ruang rawat bedah dan ortopedi serta pelayanan obstetri (seksio sesarea). Tingkat paling tinggi dialami oleh pasien usia lanjut, mereka yang mengalami penurunan kekebalan tubuh (HIV/AIDS, pengguna produk tembakau, penggunaan kortikosteroid jangka panjang), Tuberkulosis (TB) yang resisten terhadap berbagai obat, dan mereka yang menderita penyakit bawaan yang parah.

Sebagaimana jenis infeksi penyakit, infeksi nosokomial biasanya terjadi jika penderita lemah atau jika kekebalan alami tubuh diserang mikroba. Terdapat beberapa jenis kekebalan tubuh yang rentan infeksi penyakit, seperti pada kulit, membran mukosa, saluran gastrointestinal, saluran kencing, dan saluran napas atas berfungsi sebagai kekebalan terhadap infeksi.

Penyebab Infeksi Nosokomial

Patogen yang menyebabkan infeksi nosokomial adalah bakteri, virus, parasit, dan jamur. Mikroorganisme ini bervariasi tergantung pada pasien yang berbeda, fasilitas medis, dan bahkan perbedaan lingkungan.

1. Bakteri

Beberapa bakteri alami dalam tubuh pasien dapat menyebabkan infeksi ketika sistem kekebalan tubuh rentan menurun. Bakteri ini di antaranya:

  • Acinetobacter
  • Bacteroides fragilis
  • Clostridium difficile

2. Virus

Infeksi nosokomial juga dapat disebabkan oleh virus seperti hepatitis B, hepatitis C, influenza, rotavirus, HIV, dan virus herpes-simpleks.

Faktor Risiko Infeksi Nosokomial

Faktor-faktor risiko infeksi nosokomial terdiri dari lingkungan, kerentanan, kurangnya kesadaran akan pengendalian infeksi, dan penggunaan antibiotik yang berlebihan.

1. Lingkungan

Kebersihan yang buruk dan pembuangan limbah yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial.

2. Kerentanan

Kerentanan berkaitan erat dengan menurunnya daya tahan tubuh pada pasien, perawatan lama di unit perawatan intensif, dan penggunaan antibiotik yang lama.

3. Kurangnya Kesadaran akan Pengendalian Infeksi

Teknik injeksi yang tidak tepat, pengetahuan yang buruk tentang tindakan pengendalian infeksi dasar, penggunaan perangkat invasif yang tidak sesuai, dan kurangnya kebijakan pengendalian dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial.

4. Penggunaan Antibiotik yang Berlebihan

Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat memicu peningkatan organisme resisten antibiotik, memperpanjang waktu rawat inap pasien, dan membatasi pilihan pengobatan.

Gejala Infeksi Nosokomial

Gejala infeksi nosokomial bervariasi tergantung pada jenis infeksi. Beberapa gejala yang umum meliputi keluar cairan dari luka, demam, batuk, sesak napas, sensasi terbakar saat buang air kecil atau kesulitan buang air kecil, sakit kepala, mual, muntah, dan diare.

Diagnosis Infeksi Nosokomial

Dokter dapat mendiagnosis infeksi nosokomial dengan mengamati gejalanya. Tes darah dan urine juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi infeksi nosokomial.

Pengobatan Infeksi Nosokomial

Pengobatan untuk infeksi nosokomial tergantung pada jenis infeksi. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi, sedangkan pengobatan bedah invasif dan perawatan luka mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

1. Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan arahan dokter.

2. Pembedahan Invasif

Pembedahan invasif mungkin diperlukan untuk membersihkan luka dan mengobati infeksi.

3. Perawatan Luka

Perawatan luka berupa pembersihan dan perban yang teratur mungkin diperlukan untuk mempercepat penyembuhan.

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Pencegahan infeksi nosokomial melibatkan tindakan kebersihan yang baik, penggunaan alat pelindung diri, manajemen alat tajam, dekontaminasi instrumen, dan sanitasi lingkungan.

Referensi

  1. Anonim. Surgical wound infection – treatment. https://medlineplus.gov/ency/article/007645.htm (Diakses 12 September 2019)
  2. Khan, Hassan Ahmed et al. 2017. Nosocomial infections: Epidemiology, prevention, control and surveillance. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2221169116309509 (Diakses 12 September 2019)
  3. Stubblefield, Heaven. 2016. What Are Nosocomial Infections? https://www.healthline.com/health/hospital-acquired-nosocomial-infections#diagnosis (Diakses 12 September 2019)
  4. WHO. Prevention of hospital-acquired infections. https://www.who.int/csr/resources/publications/drugresist/en/whocdscsreph200212.pdf?ua=1 (Diakses 12 September 2019)

About The Author

14 Ciri Jantung Lemah dan Cara Mengatasinya

Kerjasama DokterSehat dan Ciputra Healthcare Group