Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infeksi HPV: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual yang berbahaya. Penyakit ini dapat menyebabkan kanker! Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatan yang lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Infeksi HPV?

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang ditularkan antar manusia melalui kontak kulit ke kulit. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, dan lebih dari 40 di antaranya ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat memengaruhi alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.

HPV merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia, dan sebagian besar orang terinfeksi HPV pada suatu waktu dalam hidupnya.

Beberapa kasus infeksi HPV genital mungkin tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin dan bahkan kanker serviks, anus, dan tenggorokan.

Gejala Infeksi HPV

Gejala penyakit ini mungkin muncul bertahun-tahun setelah terkena infeksi awal. Ada beberapa jenis virus yang menyebabkan terbentuknya kutil, sementara yang lain dapat meningkatkan risiko kanker.

Infeksi HPV dapat menyebabkan gejala berupa kutil kelamin. Penderitanya mungkin memiliki satu benjolan kecil pada kulit, sekelompok benjolan, atau tonjolan seperti batang. Kutil ini berbeda-beda dalam ukuran, penampilan, dan warna.

Kutil ini dapat terbentuk di beberapa bagian alat kelamin, seperti vulva, serviks, penis atau skrotum, dubur, dan daerah selangkangan. Kutil ini juga dapat menyebabkan rasa gatal, terbakar, dan ketidaknyamanan.

Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kutil biasa, kutil plantar, dan kutil datar. Kutil umum terbentuk di tangan, jari, dan siku. Kutil plantar sering terbentuk di kaki, terutama di tumit atau bagian telapak kaki. Sedangkan kutil datar biasanya muncul di leher dan wajah.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak Anda memiliki pertumbuhan kutil yang menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, atau rasa malu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Infeksi HPV

HPV adalah virus yang menular melalui kontak kulit ke kulit antar orang dewasa, biasanya melalui kontak seksual. Infeksi virus ini dapat terjadi pada siapa pun yang aktif secara seksual.

Penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala, atau muncul dan hilang. HPV dapat menular dari orang ke orang terlepas dari keberadaan gejala.

Jenis HPV yang menyebabkan tumbuhnya kutil berbeda dengan jenis HPV yang meningkatkan risiko kanker.

Pada anak-anak, HPV bisa menular ke bayi saat lahir. Namun, risiko penyakit ini relatif rendah karena sistem kekebalan tubuh anak biasanya menangani infeksi dalam situasi ini.

Tanda-tanda infeksi HPV pada anak antara lain kutil kelamin atau lesi di mulut. Jika anak mengalami gejala HPV, mungkin mengindikasikan adanya pelecehan seksual terhadap anak.

Faktor Risiko Infeksi HPV

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko infeksi HPV, antara lain:

  • Memiliki beberapa pasangan seksual.
  • Berhubungan seks dengan orang yang memiliki beberapa pasangan seksual.
  • Berhubungan seks tanpa menggunakan pelindung, seperti kondom atau dental dam.
  • Memiliki area kulit yang rusak atau luka.
  • Melakukan kontak dengan kutil atau permukaan tempat terjadinya paparan HPV.
  • Tidak mendapatkan vaksinasi HPV.

Risiko terhadap kanker akan lebih tinggi jika seseorang menderita HPV dan memiliki kondisi berikut:

  • Menderita infeksi menular seksual lainnya, seperti klamidia.
  • Melahirkan bayi pertama di usia muda.
  • Telah melahirkan banyak anak.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Merokok, terutama produk tembakau.

Diagnosis Infeksi HPV

Dokter mungkin akan mendiagnosis infeksi HPV dengan memeriksa kondisi kutil pasien. Jika kutil kelamin tidak terlihat, mungkin perlu dilakukan satu atau lebih tes berikut:

1. Tes Larutan Asam Asetat

Larutan cuka (asam asetat) dioleskan pada area genital yang terinfeksi HPV akan membuat area tersebut menjadi putih. Cara ini dapat membantu mengidentifikasi lesi datar yang sulit terlihat.

2. Tes Pap Smear

Dokter dapat mengumpulkan sampel sel dari leher rahim atau vagina pasien untuk dikirim ke analisis laboratorium. Tes Pap smear dapat mengungkap kelainan yang dapat menyebabkan kanker.

3. Tes DNA

Tes DNA dilakukan pada sel-sel leher rahim pasien untuk mengenali DNA jenis HPV berisiko tinggi yang telah dikaitkan dengan kanker genital. Tes ini direkomendasikan untuk wanita berusia 30 tahun ke atas selain tes Pap smear.

Pengobatan Infeksi HPV

Perawatan penyakit ini tidak dapat menghilangkan virus dari tubuh. Namun, dapat menghilangkan kutil yang terlihat di alat kelamin dan sel abnormal di leher rahim. Berikut beberapa jenis perawatan untuk penyakit ini:

  • Cryosurgery. Perawatan ini untuk membekukan kutil atau menghancurkan sel abnormal dengan menggunakan nitrogen cair.
  • Prosedur eksisi bedah elektro loop (LEEP). Pengobatan menggunakan loop kawat khusus untuk menghilangkan kutil atau sel abnormal pada serviks.
  • Elektrokauter. Tindakan medis ini dilakukan dengan cara membakar kutil dengan arus listrik.
  • Terapi laser. Terapi ini menggunakan cahaya yang kuat untuk menghancurkan kutil atau sel abnormal lainnya.
  • Biopsi kerucut pisau dingin (konisasi). Prosedur perawatan ini dengan menghilangkan sepotong jaringan serviks berbentuk kerucut yang mengandung sel-sel abnormal.
  • Asam trikloroasetat (TCA). Perawatan kimia yang membakar kutil.
  • Krim resep. Oleskan krim obat langsung ke kutil untuk menghancurkannya. Krim ini mungkin termasuk imiquimod dan podofilox.

Komplikasi Infeksi HPV

HPV yang tidak kunjung sembuh dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa infeksi HPV dapat menyebabkan lesi atau area abnormal di lidah, amandel, langit-langit mulut lunak, atau di hidung.

Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kanker pada alat kelamin, dubur, dan mulut serta saluran pernapasan bagian atas.

Pencegahan Infeksi HPV

Infeksi HPV dapat dicegah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Melakukan Seks yang Aman

Lakukanlah seks yang aman jika Anda tahu pasangan Anda memiliki kutil kelamin. Gunakan pengaman seperti kondom selama berhubungan seksual.

2. Membersihkan Area yang Terpapar

Bersihkan area yang terpapar dengan cairan antiseptik jika terkena infeksi HPV dan segera hubungi dokter untuk penanganan medis lebih lanjut.

3. Jangan Menggunakan Barang Bergantian

Hindari penggunaan barang bergantian seperti handuk dengan pasangan Anda atau menggunakan alat bantu seks secara bergantian tanpa mencucinya terlebih dahulu.

4. Melakukan Pengobatan Sesegera Mungkin

Jika muncul kutil di area alat kelamin, lakukan pengobatan baik secara mandiri maupun dengan bantuan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Demikian informasi lengkap tentang infeksi HPV. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Referensi

  1. Anonim. (2021). HPV infection. Diakses pada 6 November 2023, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596
  2. Anonim. (2022). Human papillomavirus (HPV). Diakses pada 6 November 2023, dari https://www.nhs.uk/conditions/human-papilloma-virus-hpv/
  3. Anonim. (2022). HPV (Human Papillomavirus). Diakses pada 6 November 2023, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11901-hpv-human-papilloma-virus#diagnosis-and-tests
  4. Smith, Lori. (2023). What is human papillomavirus (HPV)?. Diakses pada 6 November 2023, dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/246670

About The Author

7 Manfaat Buah Buni, Efek Samping, dan Kandungannya

Crohn’s Disease: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Lainnya