Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Aturan Menggunakan Inhaler Flu yang Baik untuk Kesehatan

Myles Bannister

Bahaya Inhaler bagi Kesehatan

Inhaler digunakan untuk mengirim obat ke tubuh melalui paru-paru. Saat flu, virus menyerang sistem pernapasan – hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Inhaler digunakan untuk melegakan hidung dengan cepat. Sayangnya, inhaler flu bisa membuat hidung terasa pedas atau panas, tidak baik untuk kesehatan.

Studi dari British Medical Journal menunjukkan bahwa inhaler yang mengandung tiotropium bromid berisiko tinggi menyebabkan kematian, khususnya pada penderita bronkitis.

Risiko kematian ini mencapai 52%. Penelitian dengan 6.500 peserta menunjukkan setidaknya ada satu kematian per tahun akibat inhaler flu berbahan tiotropium.

Kandungan tiotropium bromida yang tinggi buruk untuk saluran pernapasan, meski awalnya dapat melegakan pernapasan yang tersumbat.

Penderita penyakit kardiovaskular akan mengalami gangguan irama jantung atau aritmia akibat inhaler flu dengan tiotropium.

Inhaler flu memiliki risiko bahaya bagi saluran pernapasan, sebaiknya gunakan alternatif yang lebih alami untuk mengurangi risiko.

Vicks inhaler mengandung menthol, camphor, dan minyak pinus yang dapat melegakan hidung tersumbat tanpa efek samping pada kebanyakan orang.

Cara aman alternatif adalah menghirup uap air panas untuk melegakan saluran pernapasan.

Cara lain tanpa inhaler flu: mandi dengan air hangat, minum makanan atau minuman hangat, mempertahankan kebersihan ruangan, menggunakan semprot hidung garam saline, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, mengusap punggung dan dada dengan minyak untuk menghangatkan badan, dan membersihkan saluran hidung dengan larutan garam.

Risiko Penggunaan Inhaler

Anak-anak sebaiknya menghindari penggunaan inhaler flu yang mengandung mentol dan camphor secara berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.

Orang yang alergi terhadap komposisi inhaler flu tidak boleh menggunakannya. Laporkan kepada dokter atau apoteker jika ada riwayat alergi.

Jika mengalami reaksi alergi, hentikan penggunaan inhaler flu dan beritahu dokter atau apoteker. Belum ada laporan mengenai efek samping inhaler flu.

Obat-obatan yang dijual bebas seperti paracetamol dan ibuprofen dapat dikonsumsi untuk menurunkan demam dan meredakan pegal-pegal. Namun, jangan mengonsumsi antibiotik karena hanya efektif melawan bakteri, bukan virus penyebab flu.

Risiko komplikasi akibat flu lebih tinggi pada wanita hamil, lansia, orang dengan kekebalan tubuh rendah, dan penderita penyakit serius seperti gagal jantung. Dokter biasanya memberikan obat antivirus kepada mereka yang berisiko.

Penggunaan Inhaler saat Hamil

Penggunaan inhaler aman selama kehamilan dan tidak menyebabkan kecacatan pada janin karena kadar obat di inhaler rendah.

Pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan, termasuk yang diminum. Diskusikan dengan dokter tentang pengobatan saat hamil.

Wanita hamil dengan asma harus berkonsultasi dengan dokter untuk merencanakan pengobatan dan mencegah serangan asma. Serangan asma dapat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh ibu, tingkat hormonal, dan paparan antigen janin.

Banyak wanita hamil mengalami serangan asma pada trimester ketiga. Diskusikan dengan dokter agar asma tetap terkontrol dengan baik.

About The Author

Glossitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil