Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Otot Jantung: Fungsi, Bentuk, dan Penyakit

Myles Bannister

Otot jantung adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot pada tubuh manusia. Otot ini hanya ditemukan di jantung dan berfungsi memompa darah melalui sistem peredaran darah.

Apa Itu Otot Jantung?

Tubuh manusia memiliki tiga jenis jaringan otot: otot jantung, otot rangka, dan otot polos. Otot jantung terletak di dalam jantung dan bertanggung jawab untuk memompa darah.

Fungsi dan Cara Kerja Otot Jantung

Otot jantung berfungsi menjaga agar jantung dapat memompa darah melalui gerakan yang tidak disengaja. Keunikan otot jantung adalah gerakannya tidak dapat dikendalikan seperti halnya otot rangka.

Otot jantung digerakkan oleh sel alat pacu jantung yang mengontrol kontraksi jantung. Sinyal dikirim oleh sistem saraf ke sel alat pacu jantung untuk mempercepat atau memperlambat detak jantung.

Bentuk Otot Jantung

Bentuk otot jantung mirip dengan otot rangka dan memiliki unit kontraktil yang disebut sarkomer. Namun, otot jantung memiliki beberapa ciri khas, antara lain:

  • Serat lurik bercabang
  • Inti terletak di bagian tengah
  • Tubulus T terletak pada pita Z

Otot jantung juga memiliki cakram interkalaris dan persimpangan celah yang memungkinkan jantung berkontraksi secara terkoordinasi dan memompa darah.

Penyakit yang Memengaruhi Otot Jantung

Salah satu penyakit utama yang dapat memengaruhi otot jantung adalah kardiomiopati. Kardiomiopati dapat menyebabkan otot jantung membesar, melemah, atau tidak berfungsi dengan baik. Beberapa jenis kardiomiopati meliputi:

1. Kardiomiopati Hipertrofik

Kardiomiopati hipertrofik adalah kondisi di mana otot jantung membesar tanpa alasan yang jelas. Biasanya terjadi pada ventrikel jantung.

2. Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati dilatasi adalah kondisi di mana ventrikel menjadi lebih besar dan lebih lemah. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

3. Kardiomiopati Restriktif

Kardiomiopati restriktif terjadi ketika ventrikel menjadi kaku dan tidak dapat mengisi dengan cukup darah.

4. Displasia Ventrikel Kanan Aritmogenik

Displasia ventrikel kanan aritmogenik adalah kondisi di mana otot jantung pada ventrikel kanan digantikan oleh jaringan lemak atau serat. Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung yang tidak normal.

Kardiomiopati kadang-kadang tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, dan rasa lelah.

Faktor Risiko Kardiomiopati

Penyebab kardiomiopati sering kali tidak diketahui. Namun, beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena kardiomiopati adalah:

  • Riwayat keluarga kardiomiopati atau gagal jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelebihan berat badan
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Riwayat infeksi jantung atau serangan jantung

Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko ini, risiko Anda terkena kardiomiopati akan lebih tinggi.

Melatih Kesehatan Otot Jantung

Olahraga secara rutin dapat melatih dan meningkatkan kesehatan jantung. Latihan kardio, seperti berjalan, berlari, berenang, dan bersepeda, merupakan jenis olahraga yang efektif bagi jantung.

Anda disarankan untuk berolahraga selama 150 menit setiap minggu, dengan durasi 30 menit per sesi. Pilihlah jenis olahraga kardio yang Anda sukai dan sesuaikan dengan kemampuan fisik Anda.

Sebelum memulai program latihan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi jantung yang sudah ada.

Demikian informasi tentang otot jantung. Lindungi kesehatan jantung Anda dengan olahraga teratur dan pola makan sehat. Perlu diingat, banyak masalah jantung terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Referensi

  1. Anonim. Structure of Cardiac Muscle. https://teachmephysiology.com/cardiovascular-system/cardiac-muscle/structure-cardiac-muscle/.
  2. Seladi-Schulman, Jill. 2018. How Is Cardiac Muscle Tissue Different from Other Muscle Tissues? https://www.healthline.com/health/cardiac-muscle-tissue#structure.

About The Author

7 Hal yang Sebaiknya Anda Dihindari Ketika Mengejan saat Melahirkan Normal

Kalsium – Dosis