Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Aterosklerosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan dan penyempitan pada arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung, stroke, dan kematian. Arteri yang sehat adalah fleksibel dan elastis, tetapi seiring waktu, dinding arteri bisa mengeras, yang disebut pengerasan arteri. Berikut penjelasan lengkap mengenai aterosklerosis.

Apa Itu Aterosklerosis?

Aterosklerosis adalah penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri yang dapat membatasi aliran darah. Arteri membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.

Pada saat tertentu, lemak, kolesterol, dan kalsium dapat terkumpul di arteri dan membentuk plak. Penumpukan plak menyulitkan aliran darah melalui arteri dan bisa terjadi di arteri mana saja di tubuh, termasuk jantung, kaki, dan ginjal.

Aterosklerosis dapat menyebabkan kekurangan darah dan oksigen di berbagai jaringan tubuh. Plak juga bisa pecah dan menyebabkan pembekuan darah. Jika tidak diobati, aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau gagal jantung.

Gejala Aterosklerosis

Aterosklerosis berkembang secara bertahap dan sering tidak memiliki gejala pada awalnya. Gejala hanya akan muncul ketika arteri menyempit atau tersumbat sehingga organ dan jaringan tidak mendapatkan cukup darah. Gejala ini tergantung pada arteri yang terdampak dan dapat berupa:

  • Sakit dada atau angina pada arteri jantung.
  • Tanda-tanda dan gejala stroke seperti mati rasa, kelemahan, kesulitan berbicara, penurunan penglihatan, dan gangguan pada otot wajah jika arteri ke otak terkena. Ini merupakan tanda dari Transient Ischemic Attack (TIA) yang bisa berkembang menjadi stroke jika tidak diobati.
  • Nyeri kaki saat berjalan atau claudication jika arteri di lengan atau kaki terkena.
  • Tekanan darah tinggi atau gagal ginjal jika arteri menuju ginjal terkena.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda merasa menderita aterosklerosis, segera konsultasikan dengan dokter. Perhatikan juga gejala awal seperti nyeri dada, nyeri kaki, atau mati rasa. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk menghentikan perkembangan aterosklerosis dan mencegah serangan jantung, stroke, atau keadaan darurat medis lainnya.

Penyebab Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat dimulai sejak masa anak-anak dan penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, aterosklerosis bisa dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Trigliserida tinggi
  • Merokok
  • Resistensi insulin, obesitas, atau diabetes
  • Peradangan dari penyakit seperti radang sendi atau lupus

Dalam kondisi ini, sel-sel darah dan zat lain akan menggumpal di area cedera dan menumpuk di lapisan dalam arteri. Seiring waktu, timbunan lemak (plak) yang terdiri dari kolesterol dan zat lainnya juga akan menumpuk di area cedera, mengeras, dan menyempitkan arteri. Organ dan jaringan yang terhubung ke arteri yang tersumbat akan kekurangan darah.

Faktor Risiko

Penuaan adalah faktor risiko untuk pengerasan arteri. Namun, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis meliputi riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini, kurang olahraga, asupan yang tidak sehat, konsumsi alkohol berlebih, merokok, serta tidak mengonsumsi buah dan sayuran. Stres juga dapat mempengaruhi risiko aterosklerosis.

Meskipun seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun memiliki risiko tinggi terkena aterosklerosis, sebagian besar tidak memiliki gejala yang nyata.

Diagnosis Aterosklerosis

Diagnosis aterosklerosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter, seperti pemeriksaan arteri dan denyut nadi. Beberapa tes lain yang mungkin diperlukan meliputi:

  • Angiogram, pemeriksaan dimana dokter memasukkan zat pewarna ke dalam arteri dan memeriksanya dengan sinar-X.
  • Ankle-brachial index, tes untuk membandingkan tekanan darah di kaki dan lengan.
  • Tes darah untuk melihat risiko penyakit aterosklerosis, seperti kolesterol atau gula darah tinggi.
  • Rontgen dada untuk mendeteksi tanda-tanda gagal jantung.
  • CT scan atau magnetic resonance angiography (MRA) untuk melihat arteri yang menyempit atau mengeras.
  • EKG, catatan aktivitas listrik jantung.
  • Tes stres, dengan berolahraga sementara detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan dipantau.

Pengobatan Aterosklerosis

Perawatan medis dan perubahan gaya hidup dapat melambatkan atau menghilangkan plak di arteri. Perawatan agresif mungkin diperlukan jika aterosklerosis parah.

Perubahan Gaya Hidup

Anda dapat melambatkan atau menghilangkan aterosklerosis dengan menghindari faktor risiko seperti menerapkan diet sehat, berolahraga, dan berhenti merokok. Perubahan gaya hidup ini terbukti mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati aterosklerosis antara lain:

  • Obat penurun kolesterol, seperti statin dan fibrat.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk mencegah penyempitan pembuluh darah.
  • Beta-blocker atau calcium channel blocker untuk menurunkan tekanan darah.
  • Diuretik untuk menurunkan tekanan darah.
  • Obat antikoagulan dan antiplatelet seperti aspirin untuk mencegah pembekuan darah dan penyumbatan arteri.

Tindakan Bedah

Jika gejalanya parah atau jika jaringan otot atau kulit hampir rusak, operasi mungkin diperlukan. Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati aterosklerosis meliputi:

  • Operasi bypass, yaitu menggunakan pembuluh darah dari tempat lain di tubuh atau tabung buatan untuk mengalihkan darah di sekitar arteri yang tersumbat atau menyempit.
  • Terapi trombolitik, yaitu melarutkan bekuan darah dengan menyuntikkan obat ke arteri yang terkena.
  • Angioplasti, yaitu menggunakan kateter dan balon untuk memperluas arteri, kadang-kadang dengan memasang stent untuk menjaga arteri tetap terbuka.
  • Endarterektomi, yaitu operasi untuk menghilangkan plak dari arteri.

Keberhasilan perawatan tergantung pada keparahan kondisi, kecepatan perawatan, dan apakah ada organ lain yang terpengaruh. Mengobati penyebab yang mendasarinya dan mengadopsi gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu melambatkan proses aterosklerosis atau mencegahnya dari memburuk. Kerjasama dengan dokter sangat penting untuk melakukannya.

Komplikasi Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk aneurisma, angina, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung koroner atau karotis, gagal jantung, penyakit arteri perifer, stroke, dan irama jantung yang tidak normal.

Pencegahan Aterosklerosis

Perubahan gaya hidup dapat mencegah aterosklerosis, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Beberapa perubahan gaya hidup yang bermanfaat antara lain:

  • Mengonsumsi makanan sehat rendah lemak jenuh dan kolesterol.
  • Rutin berolahraga selama 75-150 menit setiap minggu.
  • Berhenti merokok.
  • Menurunkan berat badan jika berlebihan.
  • Mengelola stress dengan baik.
  • Mengobati kondisi penyerta seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Referensi

  1. “Arteriosclerosis / atherosclerosis”. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569. Diakses pada 10 Maret 2020.
  2. “Atherosclerosis”. https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis. Diakses pada 10 Maret 2020.
  3. Martel, Janelle. 2019. “Atherosclerosis”. https://www.healthline.com/health/atherosclerosis#causes. Diakses pada 10 Maret 2020.

About The Author

Treacher Collins: Ciri-Ciri, Penyebab, Penanganan, dll

15 Cara Diet Alami dan Sehat