Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Impoten: Penyebab dan Pengobatan

Myles Bannister

Impoten atau disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang kerap ditakutkan oleh pria. Bagaimana tidak? Impoten dapat mengganggu aktivitas seksual, menurunkan kepercayaan diri, dan merusak keharmonisan hubungan. Lantas, apa itu impoten dan bagaimana mengobatinya?

Apa Itu Impoten?

Impoten adalah kondisi ketika penis tidak mampu ereksi secara sempurna atau bahkan sama sekali ketika mendapat rangsangan seksual.

Impoten atau disfungsi ereksi umumnya terjadi pada pria berusia lanjut. Pria berusia 60 tahun memiliki risiko impotensi 4 kali lebih besar daripada yang berusia 40 tahun. Namun, impotensi juga dapat dialami oleh pria di usia produktif.

Penyebab Impoten

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab impotensi mulai dari penyakit hingga gaya hidup.

Penyakit seperti diabetes, Alzheimer, Parkinson, tumor otak, stroke, multiple sclerosis, epilepsi, dan penyakit jantung dapat menyebabkan impotensi. Operasi prostat juga dapat menyebabkan impotensi karena kerusakan saraf sebagai efek samping operasi.

Beberapa jenis obat-obatan seperti tamsulosin, beta-blockers (carvedilol dan metoprolol), alprazolam, diazepam, furosemide, fluoxetine, dan cimetidine juga dapat menyebabkan impotensi. Namun, berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut tanpa arahan dokter tidak dianjurkan.

Masalah psikologis seperti stres, sedih, hilang harapan, dan depresi juga dapat berkontribusi terhadap impotensi.

Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan kurangnya olahraga juga dapat menyebabkan impotensi.

Ciri-ciri Impoten

  • Penis tidak bisa ereksi cukup kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina
  • Penis tidak bisa ereksi bertahan lama
  • Penis tidak bisa ereksi sama sekali
  • Penurunan gairah seks

Jika Anda mengalami beberapa ciri-ciri di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Diagnosis dan Pengobatan Impoten

Dokter akan melakukan anamnesis untuk menanyakan berapa lama kondisi ini berlangsung, obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat penyakit, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap penis dan pemeriksaan tinggi, berat badan, tekanan darah, dan kadar gula darah.

Pemeriksaan penunjang seperti tes pencitraan (X-Ray) mungkin dilakukan untuk mencari tahu adanya abnormalitas pada penis bagian dalam.

Treatment impoten tergantung pada penyebabnya. Jika impoten disebabkan oleh penyakit tertentu, dokter akan mengobati penyakit tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, pengobatan diberikan secara khusus untuk menyembuhkan impotensi.

Obat-obatan seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil, atau avanafil dapat digunakan untuk mengobati impotensi. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut harus atas rekomendasi dokter.

Menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin melakukan medical check-up, menghindari merokok, minum alkohol, dan obat-obatan terlarang, rajin berolahraga, mengendalikan stres, dan mengonsumsi makanan bergizi juga dapat membantu mencegah impotensi.

Referensi

  1. Anonim. Erectile Dysfunction. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/symptoms-causes/syc-20355776
  2. Nall, R dan Ana, G. 2019. 5 Common Causes of Impotence. https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction/common-causes-impotence#lifestyle-factors
  3. Rowden, A. 2017. The Causes of Impotence and How to Treat Them. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316064.php

About The Author

10 Tanda Harus Diet Mulai Hari Ini, Jangan Ditunda!

8 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Teh Jahe (No. 5 Tak Disangka)