Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Asam Urat: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Asam urat adalah jenis rematik yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Selain nyeri, kondisi ini juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas, dan kaku.

Penyebab Asam Urat

Penyakit ini terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat. Kristal urat dapat terbentuk ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

  • Ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan.
  • Asam urat sebetulnya diperlukan tubuh untuk membentuk inti-inti sel. Namun, yang diperlukan tubuh hanya sedikit. Sisanya dikeluarkan melalui usus (30%) dan ginjal (70%). Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan sintesis asam urat berlebih, sedangkan ekskresi di ginjal sedikit.
  • Penyebab asam urat berlebih itu berpadu dengan natrium membentuk kristal natrium urat pada jaringan lunak persendian. Terbentuklah endapan yang disebut topus. Akibatnya terjadi peradangan-biasa disebut arthritis gout-akut yang ditandai rasa nyeri di persendian seperti pada lutut, jari tangan, jari kaki, dan pergelangan tangan.

Tubuh sebenarnya menghasilkan asam urat ketika memecah purin, zat yang terkandung secara alami di tubuh. Purin adalah zat yang memicu peningkatan kadar asam urat. Purin juga terkandung di berbagai makanan.

Faktor Risiko Asam Urat

Berikut ini faktor-faktor yang meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh:

1. Makan Makanan yang Mengandung Banyak Purin

Makan makanan yang mengandung tinggi purin dapat memicu gejala. Tubuh memecah purin menjadi asam urat dan beberapa makanan yang mengandung purin harus menjadi pantangan asam urat. Tetapi, tidak semua makanan berpurin harus dihindari. Berikut adalah makanan yang harus dihindari:

Makanan yang harus dihindari seperti jeroan, dan makanan laut; ikan kod, kerang, ikan sarden, teri, ikan salmon, dan ikan forel. Sementara makanan kaya purin lainnya yang patut dibatasi seperti; babi, daging babi asap, bebek, daging domba, daging sapi muda, dan daging rusa.

Selain makanan, minuman seperti alkohol dapat meningkatkan risiko dan memperburuk gejalanya. Ketika minum alkohol, ginjal harus bekerja untuk menghilangkan alkohol. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan asam urat di dalam tubuh.

Beberapa jenis alkohol seperti bir, juga mengandung purin. Hindari semua jenis minuman beralkohol seperti, bir, anggur, dan minuman keras, termasuk cuka apel.

Selain alkohol, minuman manis juga bisa menjadi penyebabnya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang obesitas. Minuman yang manis seperti jus buah mengandung banyak gula yang disebut fruktosa. Gula darah tinggi dikaitkan dengan jumlah asam urat yang lebih tinggi di dalam tubuh.

Hindari atau batasi minuman manis seperti soda, minuman yangn diperkaya gula, jus jeruk, minuman berenergi, jus buah dari konsentrat, jus buah segar, limun manis, dan es teh manis

2. Obesitas

Jika kelebihan berat badan atau obesitas, tubuh akan menghasilkan lebih banyak asam urat dan ginjal akan lebih sulit untuk menghilangkannya.

3. Kondisi Medis

Penyakit dan kondisi medis tertentu juga dapat meningkatkan risiko. Penyakit ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak segera diobati, dan kondisi kronis seperti sindrom metabolik, diabetes , penyakit jantung, dan ginjal.

4. Obat-Obatan Tertentu

Penggunaan diuretik seperti thiazide, biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi dan aspirin dosis rendah juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Begitu pun penggunaan obat a nti-rejection yang diresepkan untuk mereka yang telah menjalani transplantasi organ.

5. Riwayat Keluarga

Jika anggota keluarga yang lain mengalami kondisi ini, Anda juga lebih mungkin atau berisiko mengalaminya.

6. Usia dan Jenis Kelamin

Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria, sementara wanita cenderung memiliki kadar yang lebih rendah. Setelah menopause, kadar asam urat wanita berangsur seperti pria. Pria juga lebih mungkin mengalaminya, biasanya antara usia 30 dan 50, sedangkan wanita biasanya mengalami tanda dan gejalanya setelah menopause.

7. Dehidrasi

Ketika dehidrasi, tubuh tidak memiliki cukup cairan dan ginjal tidak dapat membuang asam urat berlebih. Salah satu alasan mengapa harus menghindari minum alkohol yaitu karena minuman ini menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya minumlah banyak air mineral.

8. Arsenik

Terpapar arsenik yang tergolong rendah juga dapat menjadi pemicu bagi wanita. Zat kimia ini dapat ditemukan di beberapa pestisida dan pupuk. Arsenik juga ditemukan secara alami pada tanah, air, dan beberapa jenis kerang.

9. Operasi atau Baru Mengalami Trauma

Baru mengalami operasi atau mengalami trauma dapat memicu peningkatan risiko. Peradangan setelah operasi inilah yang menimbulkan ciri-ciri asam urat.

10. Faktor Risiko Lainnya

Faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, di antaranya:

  • Stres
  • Infeksi
  • Penyakit mendadak
  • Rawat inap
  • Perubahan cuaca ekstrem

Tahap dan Jenis Asam Urat

Ada berbagai tahap bagaimana penyakit ini berkembang berdasarkan beberapa jenis asam urat berikut ini:

1. Hiperurisemia Asimptomatik

Seseorang mungkin memiliki kadar asam urat yang meningkat tanpa gejala eksternal. Pada tahap ini, pengobatan tidak diperlukan, meski kristal asam urat dapat mengendap di jaringan dan menyebabkan sedikit kerusakan.

Penderita hiperurisemia asimptomatik dapat disarankan untuk menjalani langkah-langkah untuk mengatasi faktor-faktor yang mungkin ikut andil terhadap penumpukan asam urat.

2. Asam Urat Akut

Tahap berikutnya terjadi ketika kristal asam urat yang telah diendapkan tiba-tiba menimbulkan peradangan akut dan nyeri hebat. Serangan mendadak ini disebut “flare” dan biasanya akan mereda selama 3 hingga 10 hari. Flare terkadang dapat dipicu oleh stres, alkohol, obat-obatan, dan cuaca dingin.

3. Asam Urat Interval atau Interkritis

Tahap ini adalah rentang waktu di antara serangan asam urat akut. Flare berikutnya mungkin tidak akan timbul selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, meskipun jika tidak diobati, kondisi ini dapat bertahan lebih lama dan terjadi lebih sering seiring waktu. Selang waktu ini, kristal urat disimpan di jaringan.

4. Chronic Tophaceous Gout

Ini adalah jenis yang paling melemahkan. Kerusakan permanen mungkin terjadi pada persendian dan ginjal. Penderitanya dapat mengalami radang sendi kronis dan menderita tophi, benjolan besar kristal urat, di area tubuh yang bersuhu lebih dingin seperti sendi jari.

Jika tanpa pengobatan, butuh waktu lama untuk mencapai tahap kronis, yaitu sekitar 10 tahun. Sangat tidak mungkin bahwa penderita asam urat yang mendapatkan perawatan yang tepat akan berkembang ke tahap kronis.

5. Pseudogout

Ini adalah salah satu kondisi yang terkadang membingungkan. Gejala pseudogout seperti gejala asam urat, meskipun peningkatan flare-up (nyeri dan pembengkakan) biasanya kurang parah.

Perbedaan antara asam urat dan pseudogout adalah bahwa persendian teriritasi oleh kristal kalsium pirofosfat dari kristal urat. Pseudogout memerlukan perawatan yang berbeda.

Gejala Asam Urat

Ciri-ciri asam urat hampir selalu muncul secara tiba-tiba, dan biasanya terjadi pada malam dan pagi hari. Berikut gejalanya:

1. Sering Nyeri Sendi

Biasanya memengaruhi sendi besar pada jempol kaki, tetapi bisa terjadi pada sendi mana pun. Sendi yang sering terkena seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari. Rasa sakit yang mungkin paling parah selama empat sampai 12 jam.

2. Ketidaknyamanan pada sendi

Setelah rasa sakit yang paling parah berkurang, ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejala selanjutnya cenderung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.

3. Peradangan dan Kemerahan

Sendi yang terkena akan membengkak, lunak, hangat, nyeri dan kemerahan, yang biasanya terjadi pada malam dan pagi hari.

4. Rentang Gerak Terbatas

Ketika ciri-ciri berkembang, maka tubuh kemungkinan tidak dapat menggerakkan sendi secara normal.

Diagnosis Asam Urat

Kondisi ini biasanya didiagnosis setelah serangan akut. Kebanyakan dokter tidak akan mendiagnosis positif sampai seseorang memiliki setidaknya dua bagian gejala asam urat akut.

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis, dokter dapat melakukan tes untuk memastikan diagnosis. Berikut ini beberapa tes untuk diagnosis asam urat:

1. Tes Darah

Langkah pertama ketika mendiagnosis biasanya adalah tes darah. Seseorang dapat mengalami kadar asam urat yang tinggi dan tidak menderita penyakit asam urat. Kadar asam urat darah mungkin normal selama serangan akut. Tes ini dapat digunakan untuk memantau perkembangan dalam menurunkan kadar asam urat.

2. Tes Cairan dari Sendi

Aspirasi cairan sendi biasanya adalah langkah selanjutnya. Tes ini dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari sendi yang terkena dan memeriksanya menggunakan mikroskop untuk melihat kristal asam urat.

3. Sinar X

Jika memiliki penyakit sendi atau tophi yang bertahan di bawah kulit dan dokter menduga itu asam urat kronis, sinar-X dapat membantu mendiagnosis. Cara ini akan menunjukkan apakah ada lesi atau kerusakan permanen.

4. CT Scan

CT scan ini dapat mendeteksi kristal asam urat pada sendi. Namun, cara ini tidak digunakan secara rutin karena biayanya yang tergolong tinggi.

5. Ultrasonografi (USG)

USG dapat mendeteksi kristal urat pada sendi yang terkena. Teknik diagnostik ini beragam, di antaranya 2D, 3D, dan 4D.

Pengobatan Asam Urat secara Alami

1. Minum Banyak Air

Mempberbanyak cairan dapat membantu ginjal melepaskan cairan berlebih, yang dapat mengurangi pembengkakan. Air putih adalah cairan yang terbaik, tetapi cairan bening lainnya seperti kaldu dan teh herbal juga dapat menjadi pilihan.

Namun, mereka yang juga menderita gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal harus berkons

About The Author

Susu Rasa Buah: Sehat atau Tidak?

Mengenal 8 Gejala HIV pada Kulit