Olanzapine adalah obat antipsikotik generasi kedua yang digunakan untuk mengatasi skizofrenia dan bipolar.
Temukan manfaat, dosis, efek samping, dan informasi lainnya!
Rangkuman Informasi Obat Olanzapine
| Nama obat | Olanzapine |
| Golongan obat | Antipsikotik atipikal |
| Kategori obat | Obat resep |
| Manfaat obat | Mengatasi gangguan mental: skizofrenia dan bipolar |
Cara Kerja Obat Olanzapine
Olanzapine bekerja dengan melakukan blokade terhadap reseptor dopamine di otak, termasuk reseptor D1, D2, histamin, dan serotonin. Ini membantu mengatasi gejala skizofrenia dan bipolar.
Manfaat Obat Olanzapine
Obat Olanzapine digunakan untuk mengatasi gejala gangguan mental, terutama skizofrenia dan bipolar.
Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang ditandai dengan ciri-ciri seperti kecemasan, halusinasi, delusi, bicara tidak jelas, depresi, penutupan diri, insomnia, kehilangan motivasi.
Sedangkan bipolar adalah penyakit mental di mana penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem antara episode mania dan episode depresi.
Kontraindikasi Obat Olanzapine
Jangan menggunakan obat Olanzapine jika Anda mengalami penyakit hati, penyakit jantung, tekanan darah rendah, defisiensi sel darah putih, kolesterol, kanker payudara, epilepsi, diabetes, atau gangguan usus.
Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki kondisi tersebut, sehingga dokter dapat memberikan alternatif pengobatan.
Dosis Obat Olanzapine
Dosis obat Olanzapine ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien.
Dosis umum untuk skizofrenia adalah 5-10 mg per hari untuk dewasa dan 2,5-5 mg per hari untuk anak-anak 13-17 tahun.
Dosis umum untuk bipolar adalah 10-15 mg per hari untuk dewasa dan 2,5-5 mg per hari untuk anak-anak 13-17 tahun.
Pastikan untuk selalu mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
Petunjuk Penggunaan Obat Olanzapine
Ikuti petunjuk penggunaan obat ini:
- Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter
- Minum obat secara teratur pada waktu yang sama setiap hari
- Jangan minum obat dua kali lipat jika melewatkan jadwal
- Minum obat dengan banyak air putih
Petunjuk Penyimpanan Obat Olanzapine
Simpan obat Olanzapine pada suhu 15-30 derajat Celsius, hindari tempat lembap dan terpapar sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak, dan buang obat yang sudah kadaluwarsa.
Efek Samping Obat Olanzapine
Penggunaan obat Olanzapine dapat menimbulkan efek samping seperti kantuk, pusing, mulut kering, kesulitan menelan, sakit perut, sembelit, kenaikan berat badan, tremor, penurunan detak jantung, dan kesulitan berkemih.
Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak mereda.
Interaksi Obat Olanzapine
Obat ini berinteraksi dengan beberapa jenis obat seperti metoclopramide, hydrocodone, alprazolam, lorazepam, cyclobenzaprine, dan antihistamin. Beritahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Peringatan dan Perhatian Obat Olanzapine
Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan hal-hal berikut:
- Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari mengemudi setelah mengonsumsi obat ini
- Jangan mengonsumsi obat ini jika sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
- Jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki ketergantungan alkohol
- Obat ini dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui dengan pertimbangan manfaat dan risiko
- Hentikan penggunaan obat ini jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan
- Beritahu dokter jika sedang mengonsumsi obat lain, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat penyakit tertentu
Referensi
- Olanzapine. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1644-9274/olanzapine-oral/olanzapine-oral/details (Diakses pada 12 Oktober 2019)
- What is Olanzapine? https://www.drugs.com/mtm/olanzapine.html (Diakses pada 12 Oktober 2019)
- Schizophrenia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/symptoms-causes/syc-20354443 (Diakses pada 12 Oktober 2019)
- Olanzapine, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/olanzapine-oral-tablet (Diakses pada 12 Oktober 2019)
- Could it be Bipolar Disorder? 14 Signs to Look for. https://www.healthline.com/health/could-it-be-bipolar-signs-to-look-for (Diakses pada 12 Oktober 2019)
About The Author
