Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Argyria: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Argyria adalah kondisi kulit biru atau abu-abu akibat terpapar perak dalam jangka waktu yang lama. Simak penjelasan lengkap mengenai definisi, gejala, penyebab, dan pencegahan berikut ini!

Apa itu Argyria?

Argyria adalah kondisi yang menyebabkan kulit berubah warna menjadi biru atau abu-abu. Kondisi ini terjadi ketika tubuh terpapar perak dalam dosis banyak atau terpapar dalam waktu lama dengan dosis perak yang sedikit. Meskipun jarang terjadi dan tidak membahayakan jiwa, kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kehidupan seseorang.

Tidak hanya dapat mengubah warna kulit, perak juga dapat mengubah warna mata, organ dalam, kuku, dan gusi menjadi biru keabu-abuan, terutama di area tubuh yang terpapar sinar matahari. Perubahan warna kulit bahkan bersifat permanen.

Tanda dan Gejala Argyria

Pemaparan kronis atau berlebihan terhadap produk yang mengandung perak dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang tidak dapat diubah, seperti menjadi biru dan abu-abu.

Beberapa bagian tubuh yang dapat berubah warna menjadi biru atau abu-abu antara lain:

  • Kulit.
  • Bibir.
  • Gusi.
  • Dasar kuku.
  • Saluran hidung.
  • Organ dalam.
  • Selaput mata.

Setelah kulit berubah warna, perubahan tersebut bersifat permanen. Saat ini belum ada cara yang diketahui untuk menghilangkan penumpukan perak dari jaringan yang terkena.

Argyria dan Paparan Sinar Matahari

Perubahan warna biru atau abu-abu pada kulit terlihat lebih mencolok di area yang terpapar sinar matahari. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi fotokimia yang serupa dengan yang terjadi pada fotografi hitam-putih.

Area kulit yang terpapar sinar matahari dapat berubah menjadi biru atau abu-abu yang jauh lebih gelap dibandingkan dengan area yang terlindung dari paparan sinar matahari.

Penyebab Argyria

Seseorang dapat terkena kondisi ini jika mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung perak, menggunakan obat tetes mata atau semprotan hidung yang mengandung perak, atau bekerja di tempat dengan udara yang terpapar partikel perak.

Ketika perak tertelan secara tidak sengaja, perak dapat merusak asam lambung dan berubah menjadi garam perak, yang dapat beredar melalui aliran darah dan menumpuk di kulit. Perak juga dapat masuk ke tubuh melalui kulit dan selaput lendir.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab argyria:

1. Koloid perak

Koloid perak adalah suplemen makanan yang dapat menyebabkan kulit berubah warna menjadi biru atau abu-abu. Suplemen ini terdiri dari partikel perak kecil dalam bentuk cairan.

Produsen produk ini mungkin mengklaim bahwa mereka dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengobati kanker, HIV dan AIDS, herpes zoster, herpes, dan gangguan mata. Namun, klaim ini tidak didukung oleh penelitian ilmiah.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyatakan bahwa obat dan suplemen yang mengandung koloid perak atau garam perak yang dijual bebas tidak aman dan efektif. Perak tidak memberikan manfaat ketika ditelan dan tidak penting bagi tubuh manusia.

2. Beberapa obat

Jika mengonsumsi obat yang mengandung perak dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kulit berubah warna menjadi biru atau abu-abu. Untungnya, penggunaan obat-obatan ini tidak sebanyak dulu.

Berikut adalah beberapa penggunaan perak yang telah terbukti menyebabkan argyria:

  • Perak nitrat digunakan untuk mengobati gusi berdarah dan varises.
  • Krim sulfadiazin perak digunakan untuk mencegah infeksi pada luka bakar.
  • Perak asetat digunakan dalam obat pelega tenggorokan dan produk lainnya untuk membantu berhenti merokok.
  • Protein koloid perak digunakan dalam obat tetes mata.

3. Tempat kerja

Orang yang bekerja dengan paparan perak dalam jangka waktu yang lama berisiko terkena argyria. Jika bekerja di bidang pertambangan, pengolahan, atau manufaktur perak, atau bidang lain yang menyebabkan paparan perak yang sering, mungkin akan menghirup partikel perak atau partikel tersebut bisa menempel di kulit.

4. Penyebab lainnya

Ada kemungkinan bahwa ada faktor genetik yang membuat beberapa orang lebih rentan terkena argyria. Terdapat juga kasus langka kondisi ini disebabkan oleh penggunaan jarum akupunktur berlapis perak, anting-anting perak, dan gigi berlapis perak.

Faktor yang Meningkatkan Keparahan Argyria

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tingkat keparahan penyakit ini, antara lain:

  • Tingkat kerapatan lapisan perak. Semakin tinggi lapisan perak, perubahan warna pada kulit menjadi lebih mencolok.
    Paparan sinar matahari. Area tubuh yang terpapar sinar matahari akan memiliki warna yang lebih gelap.
  • Waktu. Semakin lama terpapar perak, argyria syndrome akan semakin signifikan.

Diagnosis Argyria

Dokter atau tenaga medis dapat mengambil sampel urine, darah, dan tinja pasien untuk mengecek paparan perak dalam seminggu terakhir.

Biopsi mungkin juga akan dilakukan untuk memastikan diagnosis tersebut. Sebagian kecil jaringan kulit akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari pigmentasi biru atau abu-abu.

Dokter juga perlu mengesampingkan kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan warna biru atau abu-abu pada kulit, seperti hemokromatosis, chrysiasis, dan ochronosis eksogen.

Pengobatan Argyria

Perubahan warna kulit akibat paparan perak tidak dapat dihilangkan. Namun, terdapat beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi keparahan kondisi ini, antara lain:

  • Menggunakan tabir surya dapat membantu mencegah perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
  • Makeup dapat membantu menyembunyikan efek penyakit ini pada kulit.
  • Menggunakan perawatan hidrokuinon dengan konsentrasi sekitar 5% pada kulit dapat mengurangi jumlah perak di kulit dan membuatnya terlihat lebih baik.
  • Terapi laser dapat membantu mengobati argyria syndrome.

Komplikasi Argyria

Argyria merupakan kondisi kosmetik dan tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan. Namun, kondisi ini bersifat permanen. Perubahan warna kulit yang signifikan dapat menyebabkan penderitanya mengalami gejala depresi, kecemasan, atau menghindari pergaulan. Hal ini dapat memiliki dampak besar pada kualitas hidup seseorang.

Sebagian besar orang dengan kondisi ini tidak mengalami dampak kesehatan yang merugikan sebagai akibat dari kondisinya. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, koloid perak dapat berpotensi menyebabkan komplikasi lain ketika tertelan, seperti:

  • Bereaksi secara negatif dengan obat-obatan tertentu. Ini dapat mengurangi efektivitas obat, meningkatkan efek samping, dan mengganggu fungsi hati.
  • Agranulositosis, yaitu kondisi langka di mana sumsum tulang tidak menghasilkan cukup jenis sel darah putih tertentu.
  • Edema pleura, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan berlebih di paru-paru.
  • Kejang.
  • Kelemahan otot.
  • Vertigo.
  • Gangguan penglihatan dan pengecap.
  • Adanya potensi gangguan pada ginjal, hati, sistem saraf, dan darah.

Pencegahan Argyria

Jika Anda khawatir tentang paparan perak yang berlebihan atau dalam jangka panjang, terdapat langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  • Jika bekerja dengan perak, gunakan pakaian pelindung dan kacamata untuk mencegah paparan.
  • Berhati-hatilah saat memilih suplemen makanan atau obat dan periksa apakah mengandung koloid perak.
  • Hindari penggunaan kosmetik yang mengandung perak.
  • Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan tinggi dan batasi paparan sinar matahari.

Referensi

  1. Charlotte, Lillis. 2019. What is argyria?. [Link](https://www.medicalnewstoday.com/articles/325581) (Diakses pada 2 Desember 2021).
  2. Massy, Helen. 2021. What Is Argyria?. [Link](https://www.verywellhealth.com/argyria-5092121) (Diakses pada 2 Desember 2021).
  3. Pietrangelo, Ann. 2019. Everything You Should Know About Argyria. [Link](https://www.healthline.com/health/argyria-cure) (Diakses pada 2 Desember 2021).
  4. Sherwood, Alison. 2020. What Is Argyria?. [Link](https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/argyria-overview) (Diakses pada 2 Desember 2021).

About The Author

10 Cara Mengatasi Ketiak Basah dengan Mudah dan Ampuh!

Minyak Atsiri: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Penggunaan