Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Obesitas pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, Dll

Myles Bannister

Obesitas pada anak bukan masalah yang sepele. Kondisi ini dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikis anak. Obesitas adalah kasus umum dan berpotensi serius. Ketahui lebih lanjut tentang obesitas anak melalui artikel ini!

Apa Itu Obesitas pada Anak?

Obesitas pada anak adalah kondisi di mana anak atau remaja memiliki berat badan di atas berat badan normal untuk usia dan tinggi badan mereka. Kondisi ini adalah kondisi serius yang terjadi di seluruh dunia.

Menurut WHO (World Health Organization), kondisi ini terjadi terutama di negara dengan pendapatan rendah hingga menengah, terutama di perkotaan. Pada tahun 2016, diperkirakan lebih dari 41 juta anak obesitas di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Hampir setengah dari jumlah ini tinggal di Asia dan seperempatnya di Afrika.

Obesitas pada anak dapat menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Selain itu, obesitas juga dapat memengaruhi kepercayaan diri anak dan meningkatkan risiko penyakit di masa dewasa.

Pendampingan orang tua sangat penting dalam mengatasi dan mencegah obesitas pada anak. Obesitas dapat diatasi dan dicegah dengan meningkatkan kebiasaan makan yang sehat dan aktivitas fisik.

Penyebab Obesitas pada Anak

Penyebab umum obesitas adalah ketidakseimbangan energi antara asupan kalori dan pembakaran kalori oleh tubuh. Dengan kata lain, terlalu banyak makan dan kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab obesitas.

Faktor-faktor seperti hormonal dan genetik juga dapat berkontribusi sebagai penyebab obesitas pada anak. Perubahan sosial juga memengaruhi tingkat obesitas.

Misalnya, perubahan dalam transportasi dan peningkatan pengolahan makanan telah mengarah pada pola makan yang tidak sehat dan kurang aktivitas fisik.

Faktor Risiko Obesitas pada Anak

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko obesitas pada anak, termasuk:

  • Konsumsi makanan tinggi kalori seperti junk food, makanan ringan, gorengan, permen, dan makanan lainnya.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Faktor keluarga.
  • Faktor psikologi.
  • Faktor sosial ekonomi.

Gejala Obesitas pada Anak

Ciri-ciri obesitas pada anak tidak hanya dilihat dari berat badannya saja. Beberapa gejala obesitas pada anak meliputi:

  • Muncul stretch mark di pinggul dan perut.
  • Kulit gelap di leher atau area lain.
  • Deposisi lemak di daerah payudara (pada anak laki-laki).
  • Sesak napas saat aktif secara fisik.
  • Sleep apnea.
  • Problems pencernaan.
  • Pubertas dini dan siklus menstruasi tidak teratur (pada anak perempuan).
  • Pubertas tertunda dan genital kecil (pada anak laki-laki).
  • Masalah tulang dan sendi.

Diagnosis Obesitas pada Anak

Beberapa cara melakukan diagnosis obesitas pada anak termasuk:

1. Menghitung BMI pada Anak

Menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI) pada anak dapat digunakan untuk menentukan apakah anak mengalami obesitas atau tidak. Perhitungan BMI pada anak sedikit berbeda dengan perhitungan pada orang dewasa.

BMI pada anak harus disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin mereka. Kategori status berat badan BMI adalah sebagai berikut:

  • Kurang berat badan: Kurang dari persentil ke-5.
  • Berat badan normal: Persentil ke-5 hingga kurang dari persentil ke-85.
  • Kegemukan: Persentil ke-85 hingga kurang dari persentil ke-95.
  • Obesitas: Persentil ke-95 atau lebih.

Selain BMI, dokter juga akan mempertimbangkan riwayat keluarga, kebiasaan makan dan aktivitas, dan riwayat kesehatan anak secara keseluruhan.

2. Tes Darah

Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh obesitas pada tubuh anak. Tes darah dapat meliputi tes gula darah, tes kolesterol, atau tes lain untuk memeriksa ketidakseimbangan hormon atau kekurangan vitamin dan mineral.

Setiap tes memiliki prosedur yang berbeda. Konsultasikan dengan dokter tentang persiapan yang diperlukan sebelum anak menjalani tes.

Komplikasi Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak, termasuk:

  • Asma.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes tipe 2.
  • Penyakit hati.
  • Gangguan tidur.
  • Cedera tulang.
  • Rendahnya kepercayaan diri dan perundungan.
  • Masalah belajar dan perilaku.
  • Depresi.

Cara Mengatasi Obesitas pada Anak

Pengobatan obesitas pada anak bergantung pada tingkat keparahan dan usia anak.

Jika anak masuk dalam kategori kegemukan, program perlambatan peningkatan berat badan dapat diterapkan. Program ini akan membantu anak meningkatkan tinggi badan tanpa meningkatkan berat badannya, sehingga perlahan mencapai berat badan yang ideal.

Pada anak obesitas, program pengurangan berat badan disesuaikan dengan usia mereka. Program ini meliputi perubahan pola makan menjadi pola makan yang sehat dan peningkatan aktivitas fisik.

Pola makan yang sehat meliputi peningkatan konsumsi buah dan sayur, menghindari junk food, dan menghindari minuman dan makanan manis. Aktivitas fisik adalah bentuk olahraga yang dapat dilakukan anak seperti bermain, berjalan, atau bersepeda.

Cara Mencegah Obesitas pada Anak

Mencegah obesitas lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah obesitas pada anak:

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur dan kurangi makanan dan minuman manis.
  • Biasakan makan di rumah dan kurangi frekuensi makan di luar.
  • Ajak anak untuk beraktivitas fisik secara rutin.
  • Pastikan anak mendapatkan cukup tidur dan tidur berkualitas.
  • Batasi waktu anak untuk menonton TV atau menggunakan gadget.

Referensi

  1. Boston Children’s Hospital. http://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/c/childhood-obesity/symptoms-and-causes.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/obesity/childhood/defining.html.
  3. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/symptoms-causes/syc-20354827.
  4. World Health Organization. https://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/.

About The Author

Kemoterapi: Cara Kerja, Manfaat, dan Efek Sampingnya

15 Makanan Penyebab Nyeri Sendi yang Harus Dihindari