Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tumor Jantung: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Tumor jantung adalah tumor yang sering jinak bukan kanker. Meski begitu, tumor berpotensi menjadi kanker dan bisa mengganggu fungsi jantung dan menyebabkan stroke. Tumor jantung perlu ditangani segera dan dengan hati-hati.

Apa Itu Tumor Jantung?

Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal di jantung. Tumor dapat ganas atau jinak. Ada dua jenis tumor, yaitu tumor primer yang tumbuh di jantung dan tumor sekunder yang berasal dari bagian lain tubuh dan menyebar ke jantung.

Banyak tumor jantung tidak berbahaya, tetapi tumor jinak bisa menyebabkan masalah karena ukuran dan lokasinya. Kadang-kadang, tumor kecil dapat masuk ke aliran darah dan menghambat aliran darah ke organ vital (emboli).

Tumor jantung primer sangat langka, hanya terjadi pada sekitar 1 dari 3000 orang. Sekitar 75 persen tumor primer adalah jinak. Tumor sekunder 20-30 kali lebih umum daripada tumor primer, dan biasanya terjadi pada penderita kanker paru-paru, payudara, melanoma, ginjal, atau limfoma.

Gejala Tumor Jantung

Tumor jantung jarang menimbulkan gejala pada kebanyakan penderita. Jika muncul gejala, biasanya tiba-tiba, tidak spesifik, dan menyerupai gangguan kardiovaskular. Gejalanya tergantung pada lokasi tumor, ukuran, dan tingkat pertumbuhannya. Gejala bisa ringan atau parah.

Beberapa gejala tumor jantung primer yang sering terjadi meliputi:

  • Gagal jantung
  • Sesak napas saat berbaring atau tidur
  • Pusing
  • Aritmia (detak jantung tidak teratur)
  • Nyeri dada atau sesak di dada
  • Stroke (bicara cadel, kehilangan penglihatan, dan lemah)
  • Efusi perikardial (cairan/darah/massa dalam kantung yang mengelilingi jantung)

Gejala tumor jantung yang lebih umum menyerupai gejala endokarditis meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Jari berubah warna menjadi biru
  • Kuku melengkung disertai pembesaran jaringan lunak jari
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut

Seringkali, pasien tidak menyadari bahwa mereka memiliki tumor. Tumor biasanya ditemukan saat pasien menjalani ekokardiogram karena alasan lain.

Jika tumor mengeras karena endapan kalsium, bisa terlihat pada rontgen dada. Kebanyakan tumor primer ditemukan pada pasien usia 50-an dan 60-an, tapi bisa juga ditemukan pada pasien yang lebih muda.

Pasien dengan myxoma jantung di atrium kiri bisa mengalami gejala karena aliran darah terhambat melalui katup mitral. Aliran darah bisa terhambat kapan saja atau hanya saat pasien berbaring dalam posisi tertentu.

Kebanyakan pasien tidak memiliki gejala, tetapi jika aliran darah terhambat dan ada peningkatan tekanan di atrium kiri, bisa menyebabkan sesak napas, pusing, dan batuk. Peradangan bisa menyebabkan demam dan pasien mungkin mengalami nyeri sendi atau merasa tidak enak badan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda mengalami salah satu gejala yang dijelaskan di atas, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Tumor Jantung

Penyebab tumor jantung bervariasi, tetapi biasanya disebabkan oleh pembelahan sel-sel abnormal dan tidak terkendali pada jaringan jantung. Gangguan sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu mendeteksi dan melawan pertumbuhan abnormal jaringan juga bisa menjadi penyebab tumor.

Radiasi, virus tertentu, paparan sinar matahari berlebihan, merokok, jamur beracun, dan bahan kimia seperti benzena juga bisa menyebabkan tumor.

Hampir 10% dari semua tumor primer (miksoma) diturunkan secara genetik dalam keluarga.

Apa Itu Miksoma?

Miksoma adalah tumor jinak yang paling umum di jantung. Miksoma adalah tumor primer yang berasal dari dalam jantung.

Sekitar 75% miksoma terjadi di atrium kiri. Biasanya miksoma tumbuh dari septum antar-atrium (dinding yang memisahkan dua atrium). Miksoma biasanya soliter (terjadi sebagai massa tunggal).

Penyebabnya belum diketahui dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Sekitar 10% miksoma dianggap bersifat genetik dan sering terjadi pada pasien muda.

Banyak orang dengan miksoma tidak memiliki gejala. Pasien yang mengalami gejala mungkin merasakan sulit bernapas saat berbaring, nyeri atau sesak dada, batuk, pusing, pingsan, demam, atau penyakit seperti flu.

Faktor Risiko Tumor Jantung

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko mengembangkan tumor jantung, di antaranya:

  • Merokok
  • Genetik, yaitu memiliki keluarga dengan tumor jantung
  • Mengalami tumor ganas di bagian lain tubuh yang bisa menyebar ke jantung, terutama kanker payudara, paru-paru, dan melanoma

Diagnosis Tumor Jantung

Untuk memastikan ada tumor di jantung, beberapa tes yang mungkin akan dilakukan meliputi:

1. Ekokardiografi

Diagnosis seringkali sulit karena gejala dan tanda yang mirip dengan gangguan umum lainnya, tetapi gejala bisa dikonfirmasi dengan ekokardiografi.

Ekokardiografi transesofagus lebih baik untuk melihat tumor di atrium, sedangkan ekokardiografi transthorakik lebih baik untuk melihat tumor di ventrikel.

2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI biasanya digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik jaringan tumor dan memberikan petunjuk mengenai jenis tumor. Jika hasil MRI tidak jelas, pencitraan radionuklida gated dan CT scan mungkin diperlukan.

3. Computerized Tomography (CT) Scan Jantung

CT scan jantung dengan kontras meningkat bisa memberikan informasi rinci dengan resolusi spasial lebih baik dibandingkan teknik lainnya.

Pengobatan Tumor Jantung

Setelah didiagnosis dengan tumor, pasien harus segera mendapatkan perawatan. Beberapa perawatan dan cara mengatasi tumor jantung antara lain:

1. Reseksi Tumor Sederhana

Reseksi sederhana biasanya dipilih untuk tumor jinak seperti miksoma. Reseksi harus dilakukan dengan menggunakan mesin jantung-paru untuk mencegah tumor lolos. Biasanya atrium kiri dibuka dari vena pulmonalis superior kanan tanpa melukai tumor atau dasarnya.

2. Reseksi Tumor Kompleks

Reseksi tumor kompleks mungkin bisa dilakukan asalkan massa tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya dan hanya terbatas pada jantung.

Tumor lanjut yang melibatkan sisi kanan jantung bisa direseksi seluruhnya. Aliran darah paru terjamin melalui sirkulasi Fontan, yang terkenal dari operasi jantung anak-anak. Reseksi seluruh jantung kanan bisa menyebabkan gagal jantung kanan kronis.

3. Reseksi Ex-Situ

Jika tumor melibatkan dinding posterior atrium kiri atau pembuluh darah besar di sekitarnya, bisa dilakukan reseksi di luar jantung untuk membantu reseksi yang lebih baik. Operasi konvensional dalam kondisi tersebut sering terhambat oleh pandangan yang terbatas pada tumor.

Setelah reseksi, anatomi jantung bisa dipulihkan dengan menggunakan bahan buatan (prostesis, tambalan, atau katup) atau jaringan biologis sebelum jantung ditanamkan kembali. Ini tergantung pada sejauh mana jaringan jantung yang diangkat, adanya gagal jantung kiri dan/atau kanan yang kemungkinan timbul sebagai komplikasi sekunder.

4. Implantasi Jantung Buatan

Jika tumor terletak di jantung kiri dan tidak ada metastasis, pilihan pengobatan terakhir bisa berupa total artificial heart (TAH) atau implantasi jantung buatan total, terutama pada pasien yang lebih muda.

Komplikasi utama setelah implantasi meliputi perdarahan, trombosis, infeksi, dan, akibat penggunaan antikoagulan, emboli.

5. Transplantasi Jantung

Pilihan pengobatan terakhir untuk tumor jantung adalah transplantasi jantung. Transplantasi jantung biasanya hanya dilakukan jika metastasis sudah jauh. Risiko utama dari prosedur ini adalah resiko eksaserbasi mikrometastasis yang tidak terdeteksi karena penekanan sistem kekebalan.

Pencegahan Tumor Jantung

Perubahan gaya hidup dengan menghindari faktor risiko tumor dapat membantu mencegah perkembangan tumor jantung. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

1. Hindari Merokok

Menghindari merokok atau paparan asap rokok bisa mengurangi risiko tumor secara signifikan.

2. Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebihan

Menghindari paparan sinar matahari berlebihan dan radiasi. Gunakan pakaian yang melindungi kulit atau tabir surya ketika berada di luar ruangan.

3. Pemeriksaan Rutin

Menjalani pemeriksaan kanker secara rutin dapat mendeteksi tumor pada tahap awal, yang memungkinkan pengobatan yang lebih efektif. Tes-tes tersebut mungkin termasuk mammogram untuk mendeteksi kanker payudara, Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks, dan kolonoskopi untuk mendeteksi kanker usus besar.

Semakin dini tumor terdeteksi, semakin besar kesempatan kesembuhan. Anggota keluarga pasien yang memiliki miksoma sebaiknya melakukan skrining juga karena ada kemungkinan tumor atau kanker tersebut dapat diwariskan.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Cardiac Tumors. [sumber](https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16840-cardiac-tumors)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Heart Tumors (Cardiac Tumors). [sumber](https://columbiasurgery.org/conditions-and-treatments/cardiac-tumor)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Heart Tumor. [sumber](http://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/c/cardiac-tumor)
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Cardiac Tumors. [sumber](https://www.cedars-sinai.edu/Patients/Health-Conditions/Cardiac-Tumors.aspx)
  5. Anonim. Tanpa Tahun. Heart Tumors. [sumber](https://www.hopkinsmedicine.org/heart_vascular_institute/conditions_treatments/conditions/heart_tumors.html)
  6. Hoffmeier, Andreas et al. 2014. Cardiac Tumors—Diagnosis and Surgical Treatment. [sumber](https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3983698/)
  7. Rao, Anupama K. 2019. Cardiac Tumors. [sumber](https://www.msdmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/cardiac-tumors/cardiac-tumors)

About The Author

Manfaat Minyak Zaitun untuk Jerawat dan Cara Pakainya

Mengenal Rainbow Baby, Bayi yang Lahir Setelah Keguguran