Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Obat N-Asetil Sistein: Manfaat dan Fungsinya

Myles Bannister

N-Asetil Sistein adalah obat pengencer dahak yang digunakan dalam pengobatan penyakit asma bronkial, tuberkulosis, dan pneumonia. Selain itu, obat ini juga berfungsi sebagai penawar dalam kasus keracunan paracetamol. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat N-Asetil Sistein harus dengan pengawasan dan anjuran dokter.

Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sehingga Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya. Mengetahui fungsi dan manfaat N-Asetil Sistein akan membantu Anda memahami penggunaan optimal obat ini untuk mengobati berbagai kondisi yang dapat diatasi dengan N-Asetil Sistein.

Fungsi dan Manfaat N-Asetil Sistein

Fungsi N-Asetil Sistein adalah menggunakan gugus sulfidril untuk mengurangi ikatan disulfida dalam lendir pernapasan, sehingga mengencerkan dahak dan membantu dalam pengobatan batuk. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan keracunan acetaminophen (Tylenol), keracunan karbon monoksida, angina tidak stabil, penyumbatan saluran empedu pada bayi, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit Alzheimer, alergi terhadap fenitoin, dan infeksi mata keratoconjunctivitis. Obat ini juga memiliki manfaat untuk mengurangi kadar kolesterol lipoprotein (a), kadar homosistein, serta risiko serangan jantung dan stroke pada pasien dengan penyakit ginjal yang serius.

Beberapa kondisi lain yang dapat diobati dengan N-Asetil Sistein antara lain bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), demam, alveolitis fibrosa, kanker kepala dan leher, dan kanker paru-paru. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan beberapa bentuk epilepsi, infeksi telinga, komplikasi dialisis ginjal, sindrom kelelahan kronis (CFS), sindrom Sjogren, pencegahan komplikasi cedera olahraga, terapi radiasi, peningkatan kekebalan terhadap flu dan H1N1 (babi) flu, serta detoksifikasi logam berat seperti merkuri, timbal, dan kadmium.

N-Asetil Sistein juga digunakan untuk mencegah kerusakan hati akibat alkohol, melindungi terhadap polusi lingkungan seperti karbon monoksida, kloroform, uretan, dan herbisida tertentu, mengurangi toksisitas ifosfamide dan doxorubicin, mencegah kerusakan ginjal akibat pewarna X-ray tertentu, serta membantu dalam pengobatan human immunodeficiency virus (HIV).

Untuk beberapa kondisi paru-paru tertentu seperti pneumonia, bronkitis, emfisema, fibrosis kistik, dan lain-lain, N-Asetil Sistein dapat diberikan melalui inhalasi atau melalui tabung yang dimasukkan ke dalam tenggorokan.

Obat N-Asetil Sistein memiliki manfaat yang besar dalam pengobatan penyakit pernapasan karena kemampuannya untuk mengencerkan dahak dan memperbaiki saluran pernapasan. Namun, penggunaan obat ini harus selalu diawasi oleh dokter. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang dosis dan komposisi N-Asetil Sistein, silakan lihat halaman selanjutnya.

Nama: N-Asetil Sistein
Nama Dagang: Acetyl Cysteine, Acétyl Cystéine, Acetylcysteine, Acétylcystéine, Chlorhydrate de Cystéine, Cysteine, Cystéine, Cysteine Hydrochloride, Cystine, Hydrochlorure de Cystéine, L-Cysteine, L-Cystéine, L-Cysteine HCl, L-Cystéine HCl, NAC, N-Acetil Cisteína, N-Acetyl-B-Cysteine, N-Acétyl Cystéine, N-Acetyl-L-Cysteine, N-Acétyl-L-Cystéine, N-Acetylcysteine, N-Acétylcystéine.
Sediaan: Fluimucil Granula 200 mg/kantong, Kapsul 200 mg, Tablet Eff. 600 mg, Fluimucil Pediatric Granula 100 mg /kantong

About The Author

Penyebab Bayi Menangis saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Praziquantel: Fungsi, Dosis, Efek Samping