Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hipotiroidisme: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Hipotiroidisme adalah kondisi medis yang umum terjadi. Apa penyebab dan cara mengatasi kondisi ini? Simak informasi tentang penyakit ini mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.

Apa Itu Hipotiroidisme?

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak membuat hormon tiroid cukup. Kelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher. Hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh, dari hati, jantung, usus, otak, otot, hingga kulit.

Tiroid mengontrol metabolisme, yaitu bagaimana sel-sel tubuh menggunakan energi untuk proses kerja organ. Metabolisme juga mempengaruhi suhu tubuh, detak jantung, serta jumlah kalori yang dibakar tubuh.

Jika tubuh tidak memiliki hormon tiroid yang cukup, tubuh memiliki metabolisme yang lambat. Hal ini ditandai dengan tubuh lemas, tidur lebih banyak, buang air besar sulit, detak jantung yang lambat, sulit berkeringat, dan berat badan yang meningkat meskipun pola makan normal.

Penyebab Hipotiroid

Penyebab umum hipotiroidisme adalah tiroiditis Hashimoto. “Tiroiditis” adalah peradangan kelenjar tiroid. Tiroiditis Hashimoto terjadi karena gangguan autoimun di mana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang dan merusak kelenjar tiroid. Tiroiditis juga bisa terjadi akibat infeksi virus.

Penyebab lain hipotiroidisme meliputi:

  • Terapi radiasi ke daerah leher pada pengobatan kanker tertentu di area leher
  • Pengobatan yodium radioaktif untuk kelenjar tiroid yang terlalu aktif
  • Penggunaan obat tertentu untuk masalah jantung, kondisi kejiwaan, atau kanker
  • Operasi tiroid untuk mengangkat tiroid
  • Kekurangan yodium dalam makanan
  • Radang tiroid setelah kehamilan
  • Hipotiroid kongenital pada bayi
  • Gangguan kelenjar hipofisis di otak yang mengatur produksi hormon tiroid
  • Gangguan hipotalamus di otak yang mempengaruhi pelepasan hormon tiroid

Hipotiroidisme primer terjadi akibat masalah pada kelenjar tiroid, sedangkan hipotiroidisme sekunder adalah akibat masalah pada kelenjar pituitari atau hipotalamus.

Faktor Risiko Hipotiroidisme

Wanita, terutama yang lebih tua, lebih berisiko mengalami hipotiroidisme dibanding pria. Faktor risiko lain termasuk:

  • Ras (kulit putih atau Asia)
  • Usia (semakin tua)
  • Rambut beruban dengan cepat
  • Gangguan autoimun seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, dll.
  • Gangguan bipolar
  • Sindrom Down
  • Sindrom Turner

Gejala Hipotiroidisme

Gejala hipotiroidisme seringkali sulit dikenali dan mirip dengan kondisi lain. Gejala umumnya meliputi:

  • Perubahan dalam siklus menstruasi
  • Sembelit
  • Depresi
  • Rambut kering dan rontok
  • Kulit kering
  • Kelelahan
  • Sensitivitas terhadap dingin
  • Denyut jantung lambat
  • Pembengkakan kelenjar tiroid (gondok)
  • Berat badan naik tanpa alasan yang jelas
  • Carpal tunnel syndrome

Pada bayi, gejala hipotiroidisme mungkin tidak terlihat. Jika ada gejala, dapat meliputi:

  • Tangan dan kaki dingin
  • Sembelit
  • Kurang aktif dan tidur terus
  • Suara tangis serak
  • Pertumbuhan terhambat
  • Otot lemah
  • Kulit dan putih mata yang menguning
  • Kebiasaan makan buruk
  • Wajah keriput
  • Perut kembung
  • Lidah bengkak dan melebar

Jika Anda atau bayi Anda mengalami gejala-gejala tersebut, diskusikan dengan dokter. Ingatlah bahwa gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Diagnosis Hipotiroidisme

Untuk mendiagnosis hipotiroidisme, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon tiroid. Tes ini meliputi tes hormon tiroid-stimulating (TSH) dan T4 (tiroksin). Kadar T4 yang rendah menandakan hipotiroidisme. Jika tes atau pemeriksaan fisik menunjukkan kelainan, dokter mungkin akan meresepkan USG tiroid atau thyroid scan.

Pengobatan Hipotiroidisme

Pengobatan hipotiroidisme melibatkan konsumsi hormon T4 tiroid sintetis setiap hari. Beberapa obat dapat mempengaruhi penyerapan hormon ini. Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, jamu, dan suplemen yang Anda gunakan.

Anda juga perlu melakukan tes darah rutin untuk memeriksa kadar hormon tiroid. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat dari waktu ke waktu.

Komplikasi Hipotiroidisme

Jika tidak diobati, hipotiroidisme dapat menyebabkan masalah jantung, infertilitas, nyeri sendi, kegemukan, dan masalah pencernaan. Masalah tiroid pada wanita hamil dapat mempengaruhi perkembangan bayi dan menyebabkan masalah perkembangan mental. Kondisi paling parah dari hipotiroidisme disebut miksedema, yang dapat mengakibatkan kesadaran hilang atau koma dan berpotensi fatal.

About The Author

KB Spiral: Manfaat, Cara Kerja, Keunggulan, dan Efek Samping

Chlorpromazine – Penggunaan, Dosis dan Efek Samping