Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Transfusi Trombosit: Fungsi, Prosedur, Risiko, dll

Myles Bannister

Transfusi trombosit adalah pemberian trombosit kepada orang yang membutuhkannya, seperti pada kondisi trombositopenia berat. Ketahui apa itu transfusi trombosit, prosedur, dan risikonya.

Apa Itu Transfusi Trombosit?

Transfusi trombosit adalah penyaluran trombosit kepada pasien yang mengalami kekurangan trombosit (trombositopenia) dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah atau menghentikan darah saat Anda mengalami luka terbuka.

Kadar trombosit normal adalah 150.000 – 450.000, sedangkan pasien trombositopenia berat memiliki kadar trombosit di bawah 10.000 atau 20.000 keping per mikroliter darah. Transfusi trombosit diperlukan oleh pasien trombositopenia untuk mencegah pendarahan atau disfungsi platelet.

Seseorang yang kekurangan trombosit akan mudah mengalami pendarahan, mimisan, luka berdarah yang sulit sembuh, hingga muntah darah dalam kasus serius. Trombosit yang ditransfusikan memiliki masa hidup pendek sehingga pasien mungkin perlu menerima dosis ulang setiap 3-4 hari.

Manfaat Transfusi Trombosit

Transfusi trombosit ditujukan untuk membantu pasien yang mengalami disfungsi trombosit atau trombositopenia. Pasien berisiko mengalami pendarahan karena tidak memiliki komponen sel darah merah yang berfungsi untuk pembekuan darah.

Kekurangan trombosit juga dapat terjadi akibat kondisi medis seperti:

  • Leukemia
  • Myelodysplasia
  • Anemia aplastik
  • Tumor padat
  • Disfungsi trombosit bawaan atau didapat
  • Efek samping obat-obatan tertentu
  • Pasien yang menjalani oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO)
  • Pasien bypass kardiopulmoner

Transfusi trombosit adalah terapi yang efektif untuk mencegah risiko pendarahan pada pasien dengan kadar trombosit 5.000-10.000 tanpa gejala pendarahan atau 10.000-20.000 dengan gejala pendarahan.

Siapa yang Membutuhkan Transfusi Trombosit?

Pasien yang memiliki jumlah trombosit rendah akibat sumsum tulang tidak memproduksi trombosit yang cukup disarankan untuk melakukan transfusi trombosit. Kekurangan trombosit dapat terjadi akibat beberapa kondisi medis, termasuk:

1. Produksi Trombosit Rendah

Pasien yang memiliki jumlah trombosit rendah memiliki ciri-ciri seperti mimisan, gusi berdarah, kulit memar, dan bercak darah di lapisan kulit. Beberapa faktor yang dapat menurunkan produksi trombosit di tubuh meliputi:

  • Leukemia
  • Kanker
  • Anemia
  • Infeksi virus seperti hepatitis C atau HIV
  • Efek dari pengobatan kemoterapi
  • Efek dari terapi radiasi
  • Efek samping konsumsi alkohol

Transfusi juga disarankan untuk pasien sebelum operasi yang memiliki risiko pendarahan selama operasi, termasuk aspirasi sumsum tulang belakang.

2. Pembesaran Limpa

Fungsi limpa adalah untuk menyaring zat buang dan melawan infeksi tubuh. Limpa yang membesar menampung pasokan trombosit, sehingga hanya sedikit trombosit yang dialirkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan kekurangan trombosit dan mengurangi faktor pembekuan darah.

3. Kerusakan Trombosit

Trombosit yang diproduksi lebih sedikit daripada yang digunakan. Akibatnya, tubuh mengalami kekurangan faktor pembekuan darah. Kondisi ini dapat terjadi akibat:

  • Penyakit autoimun trombositopenia seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
  • Infeksi bakteri dalam darah.
  • Purpura trombositopenik idiopatik.
  • Perdarahan saat melahirkan.
  • Sindrom uremik hemolitik.
  • Efek samping obat-obatan seperti antibiotik sulfonamide dan antikonvulsan.

Riwayat medis ini dapat memengaruhi jumlah trombosit. Dokter akan melakukan pemeriksaan sel darah merah bila penurunan trombosit berisiko pendarahan mendadak atau pendarahan berlebihan yang tidak diinginkan.

Cara Transfusi Trombosit

Dokter akan menjelaskan tujuan dan prosedur transfusi trombosit. Dokter akan memeriksa sampel darah Anda dan mencari trombosit yang cocok dari pendonor.

Berikut adalah cara transfusi trombosit:

  • Trombosit ditransfusikan ke pembuluh darah melalui infus.
  • Infus dihubungkan dengan selang tipis (kanula) ke pembuluh darah.
  • Trombosit lalu ditransfusikan.
  • Proses ini memakan waktu sekitar 15-30 menit.
  • Setelah transfusi selesai, dokter akan memeriksa kembali kadar trombosit Anda.

Dokter akan memastikan bahwa kebutuhan jumlah trombosit sudah tercukupi. Masa hidup trombosit hasil transfusi mungkin hanya beberapa saat dan Anda mungkin membutuhkan lebih banyak transfusi.

Transfusi trombosit dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Apheresis

Apheresis adalah prosedur pengambilan komponen darah di mana yang diambil dari pendonor adalah komponen trombosit saja dan komponen darah lainnya tidak ikut diambil. Proses pengambilan trombosit dari donor memerlukan alat khusus. Satu pack trombosit apheresis hanya membutuhkan 1 pendonor.

2. Thrombocyte Concentrate

Thrombocyte concentrate (TC) adalah cara mengambil trombosit dari darah lengkap (whole blood) yang sudah ditampung di bank darah. Secara umum, darah yang diambil dari pendonor adalah darah lengkap (whole blood) yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong darah.

Kemudian, darah lengkap (whole blood) akan diproses menjadi komponen darah seperti PRC (packed red cell), FFP (fresh frozen plasma), dan TC (thrombocyte concentrate). Dibutuhkan sekitar 5 pendonor untuk mendapatkan 1 pak TC.

Risiko dan Efek Samping Transfusi Trombosit

Selama proses transfusi berlangsung, Anda dapat mengalami reaksi transfusi seperti:

  • Kenaikan suhu atau demam
  • Ruam kulit
  • Gatal
  • Gemetar atau menggigil
  • Sesak nafas

Jika tidak terjadi reaksi transfusi, dokter akan memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan suhu Anda untuk memastikan transfusi berhasil dan kondisi Anda membaik. Jika terjadi reaksi, maka transfusi akan dihentikan dan diberikan obat untuk menekan reaksi transfusi yang terjadi.

Apakah Transfusi Trombosit Aman?

Donor trombosit harus melewati pemeriksaan medis. Pendonor trombosit harus bebas dari infeksi virus dan sehat untuk meminimalisir penularan penyakit melalui proses donor. Selain itu, trombosit akan diuji di laboratorium.

Dokter akan menjelaskan prosedur dan cara kerja transfusi. Pihak medis juga sudah memastikan keamanan donor trombosit sesuai dengan kebutuhan dan riwayat medis yang Anda alami. Dokter akan memberikan perawatan terbaik untuk mengatasi kondisi Anda.

Referensi

  1. Blumberg, Neil, Joanna M Heal, and Gordon L Phillips. 2020. Platelet transfusions: trigger, dose, benefits, and risks. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2874899/. (Diakses pada 3 September 2020).
  2. Conrad, Melissa Stöppler, MD. 2020. Apheresis (Hemapheresis, Pheresis). https://www.medicinenet.com/hemapheresis/article.htm. (Diakses pada 3 September 2020).
  3. Macmillan. 2020. platelet transfusion. https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/treatments-and-drugs/platelet-transfusions. (Diakses pada 3 September 2020).
  4. MayoClinic. 2020. Thrombocytopenia (low platelet count). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thrombocytopenia/symptoms-causes/syc-20378293. (Diakses pada 3 September 2020).

About The Author

5 Posisi Tidur yang Nyaman untuk Penderita Hernia

Manfaat Kapulaga Bagi Kesehatan, Bisa Mengurangi Stres!