Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

4 Jenis Hormon pada Laki-laki dan Fungsinya bagi Tubuh

Myles Bannister

Pada dasarnya pria dan wanita memiliki beberapa jenis hormon yang sama, namun setiap jenis kelamin memiliki kadar hormon yang berbeda berdasarkan kebutuhannya. Berikut penjelasan mengenai hormon pada laki-laki dan fungsinya.

Hormon Laki-Laki dan Fungsinya

Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa kelenjar pituitari dan hipotalamus yang terletak di dasar otak berfungsi mengontrol produksi hormon pada pria.

Hipotalamus menghasilkan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang berfungsi mengontrol pelepasan hormon lain dari kelenjar pituitari. Hormon ini mempengaruhi testis.

Sementara itu, androgen adalah hormon seks pria yang meningkat saat pubertas. Hormon ini penting bagi laki-laki untuk mencapai kematangan seksual. Meskipun juga diproduksi oleh wanita, jumlah androgen pada wanita tidak sebanyak pada pria. Androgen juga merujuk kepada sekelompok hormon tertentu.

Berikut adalah hormon-hormon penting pada laki-laki dan fungsinya:

1. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)

FSH berperan dalam perkembangan dan fungsi seksual. Pada pria, FSH membantu mengontrol produksi sperma. Jumlah FSH yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah seperti infertilitas, penurunan gairah seksual, dan pubertas dini pada anak-anak.

2. Luteinizing Hormone (LH)

Hormon ini juga memiliki peran penting dalam perkembangan dan fungsi seksual. Pada pria, LH merangsang testis untuk memproduksi testosteron dan sperma. Kadar LH pada pria umumnya tetap stabil. Jumlah LH yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah seperti penurunan gairah seksual dan pubertas dini pada anak-anak.

3. Hormon Estrogen

Hormon estrogen berhubungan erat dengan hormon testosteron. Keseimbangan antara kedua hormon ini penting untuk fungsi dan karakteristik seksual yang normal.

Estrogen diperlukan untuk perkembangan dan pemeliharaan fungsi serta karakteristik seksual pada masa remaja pria. Salah satu bentuk estrogen yang khusus disebut estradiol memiliki peran penting dalam seksualitas pria.

Kadar estrogen harus seimbang dengan testosteron untuk mengontrol dorongan seks, kemampuan ereksi, dan produksi sperma.

Kadar testosteron secara alami menurun seiring bertambahnya usia, sedangkan kadar estrogen meningkat. Selama kondisi ini berada dalam batas normal, tidak diperlukan kekhawatiran. Namun, jika kadar estrogen tidak normal tinggi, dapat menjadi faktor risiko untuk kondisi seperti diabetes dan beberapa jenis kanker.

4. Hormon Testosteron

Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik seksual pria. Meskipun wanita juga memproduksi testosteron, jumlahnya lebih sedikit.

Testosteron adalah salah satu jenis androgen yang diproduksi oleh sel Leydig di dalam testis. Selain berperan dalam pembentukan sperma, testosteron juga mengatur berbagai fungsi lainnya, termasuk:

  • Dorongan seksual.
  • Kepadatan tulang.
  • Distribusi lemak.
  • Ukuran dan kekuatan otot.
  • Produksi sel darah merah.

Pada pria, kadar testosteron yang cukup penting untuk mempertahankan kesuburan karena hormon ini berperan dalam perkembangan dan kematangan sperma.

Perlu diketahui bahwa otak dan kelenjar pituitari memiliki peran dalam mengontrol kadar testosteron. Setelah diproduksi, hormon ini bergerak melalui darah untuk menjalankan berbagai fungsi penting di dalam tubuh.

Pria dengan kadar testosteron rendah mungkin mengalami gejala berikut:

  • Penurunan gairah seksual.
  • Disfungsi ereksi.
  • Kualitas sperma yang rendah.
  • Pembengkakan atau pertumbuhan jaringan payudara.

Dalam jangka waktu yang lebih lama, gejala-gejala di atas dapat berkembang menjadi:

  • Rambut rontok.
  • Penurunan massa otot.
  • Penurunan kekuatan.
  • Penambahan lemak tubuh.

Jika kadar testosteron rendah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dapat muncul masalah lain seperti osteoporosis, perubahan suasana hati, penurunan energi, dan pengecilan testis.

Hormon pada laki-laki memiliki peran penting dalam kehidupan seksual, perkembangan tubuh, dan fungsi kesehatan. Kekurangan salah satu atau beberapa hormon ini dapat menyebabkan masalah pada tubuh pria.

Referensi

  1. Anonim. Follicle-Stimulating Hormone (FSH) Levels Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/follicle-stimulating-hormone-fsh-levels-test/. (Diakses pada 1 November 2021).
  2. Anonim. Luteinizing Hormone (LH) Levels Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/luteinizing-hormone-lh-levels-test/. (Diakses pada 1 November 2021).
  3. Jewell, Tim. 2019. Risk Factors of Having High or Low Estrogen Levels in Males. https://www.healthline.com/health/estrogen-in-men. (Diakses pada 1 November 2021).
  4. MacGill, Markus. 2019. Why do we need testosterone?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/276013. (Diakses pada 1 November 2021).

About The Author

Benztropine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Nasi Putih vs Nasi Merah, Mana yang Lebih Sehat?