Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Nyeri Anus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Nyeri anus atau proctalgia adalah nyeri di dalam atau di sekitar anus dan rektum. Meski tidak serius, nyeri ini sangat mengganggu. Simak gejala, penyebab, dan cara mengatasinya di bawah ini.

Apa itu Nyeri Anus?

Nyeri anus adalah rasa sakit di dalam atau di sekitar anus dan rektum. Rasa sakit ini bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Penyebab utama dari kondisi ini tidak membahayakan, namun rasa nyeri bisa parah karena banyak ujung saraf di daerah tersebut.

Gejala Nyeri Anus

Gejala utama kondisi ini adalah nyeri di sekitar anus dan rektum. Rasa sakitnya muncul secara tiba-tiba dan bisa berlangsung beberapa detik hingga menit. Nyeri parah dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan menyebabkan kesulitan saat buang angin atau buang air besar.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Rasa nyeri sering kali hilang sendiri tanpa penanganan dokter. Namun, ada beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian medis, seperti nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa hari, nyeri yang parah atau menyebar, demam, pendarahan anus, benjolan, trauma pada anus, pusing, atau ingin pingsan.

Pendarahan pada anus bisa menjadi tanda kanker usus besar, meski penyebab nyeri anus sebagian besar tidak berkaitan dengan kanker. Tapi, tumor dapat menyebabkan pendarahan, nyeri, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Penyebab Nyeri Anus

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan nyeri anus. Tapi Anda tidak bisa memastikan penyebabnya tanpa bantuan dokter. Beberapa penyebab mungkin meliputi:

Fisura Ani

Nyeri yang berhubungan dengan fisura ani terjadi pada pembukaan anus, terutama selama buang air besar. Gejalanya bisa meliputi gatal, darah pada tinja atau kertas toilet.

Wasir

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum. Beberapa wasir tidak menimbulkan gejala, namun jenis wasir lain bisa sangat menyakitkan. Gejalanya bisa meliputi gatal dan pendarahan di anus.

Tenesmus Rektal

Tenesmus rektal adalah keinginan untuk buang air besar, meski tidak ada tinja yang harus dikeluarkan. Kondisi ini sering terjadi bersamaan dengan rasa sakit, tegang, atau kram. Biasanya disebabkan oleh kondisi medis lain.

Kejang Otot

Nyeri pada anus juga bisa disebabkan oleh kejang otot panggul. Meski bisa sangat nyeri, kondisi ini umumnya hilang dengan cepat.

Prolaps Rektum

Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh rektum keluar melalui lubang anus. Jarang terjadi, kondisi ini lebih umum pada wanita di atas 50 tahun. Gejalanya bisa meliputi tonjolan di luar anus atau sakit saat buang air besar.

Seks Anal

Gesekan dari seks anal dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, atau pendarahan pada kulit di sekitar anus. Hal ini terjadi karena anus tidak menghasilkan pelumas seperti vagina.

Faktor Risiko

Beberapa kondisi kesehatan lain juga dapat menjadi penyebab nyeri anus, seperti abses anus, tumor jinak, sembelit kronis, proctalgia kronis, penyakit Crohn, impaksi tinja, infeksi, cedera, sindrom Levator ani, proctalgia fugax, proktitis, pruritus ani, kanker anus, sindrom ulkus rektum soliter, dan kolitis ulseratif.

Diagnosis Nyeri Anus

Diagnosis kondisi ini sering sulit karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lain. Diagnosis biasanya melalui pemeriksaan medis menyeluruh, tes darah, dan tes endoskopi untuk melihat lapisan usus.

Beberapa tes mungkin tidak bisa mengonfirmasi penyebab nyeri secara spesifik, tetapi dapat mendeteksi kondisi lain yang lebih serius.

Pengobatan Nyeri Anus

Perawatan berfokus pada pengelolaan gejala. Jika ada pemicu yang teridentifikasi, pemicu tersebut juga harus ditangani. Beberapa perawatan sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri meliputi pemberian obat penghilang rasa sakit, pelunak feses, antibiotik (jika ada infeksi), diet tinggi serat, sitz bath dengan air hangat, dan pembedahan untuk kejang otot atau memperbaiki fistula.

Pencegahan Nyeri Anus

Untuk meredakan dan mencegah nyeri pada anus, hindari menyeka anus terlalu keras setelah buang air besar, hindari penggunaan sabun wangi atau deterjen beraroma kuat, jangan duduk terlalu lama, pilih pakaian yang tidak ketat, jangan memasukkan benda asing ke dalam anus, dan hanya menggunakan krim yang ditentukan oleh dokter.

Referensi

  1. Anonim. Anal Pain. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21020-anal-pain. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  2. Anonim. Anal pain. https://www.mayoclinic.org/symptoms/anal-pain/basics/definition/sym-20050918. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  3. Anonim. What can cause rectal pain? https://www.medicalnewstoday.com/articles/326085#muscle-spasms. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  4. Bolen, Barbara. 2020. What to Do for Anal Pain. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-for-anal-pain-1945206. (Diakses pada 24 Juli 2020).

About The Author

Lantus: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Manfaat Semangka untuk Ibu Hamil