Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hernia pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Ketika perut membesar, pusar ibu hamil dapat mencuat keluar dan menandakan adanya hernia. Meskipun tidak berbahaya, hernia pada ibu hamil perlu diperhatikan. Berikut adalah ulasan tentang gejala, penyebab, dan pengobatan hernia saat hamil.

Apa itu Hernia pada Ibu Hamil?

Hernia adalah lubang pada otot perut yang memungkinkan usus atau jaringan lemak keluar dari perut. Tekanan pada dinding perut juga meningkat seiring dengan perkembangan janin, yang dapat memperlebar lubang tersebut.

Hernia pada ibu hamil ditandai dengan adanya benjolan lunak di sekitar pusar atau selangkangan. Benjolan ini biasanya sakit dan semakin sakit ketika batuk, bergerak aktif, bersin, atau membungkuk.

Hernia selama kehamilan tidak umum dan tidak bisa sembuh tanpa tindakan medis.

Jika Anda diketahui menderita hernia dan hamil, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah komplikasi kehamilan.

Gejala Hernia pada Ibu Hamil

Tidak semua hernia pada ibu hamil menimbulkan gejala. Beberapa kasus hernia ditandai dengan benjolan saat berbaring atau menekan area sekitarnya.

Hernia juga bisa menyebabkan nyeri saat ibu hamil berjalan cepat, membungkuk, batuk, tertawa, atau mengangkat beban berat. Keluhan ini dapat bertambah parah seiring bertambahnya usia kehamilan. Beberapa ibu hamil dengan hernia merasa kesulitan bergerak.

Benjolan hernia bisa ditekan kembali saat berbaring, tetapi pada beberapa kasus, benjolan ini tidak bisa ditekan. Jika hal ini terjadi, bisa jadi jaringan yang mengeluarkan benjolan terperangkap, yang dapat mengganggu aliran darah di area tersebut.

Gejala hernia pada ibu hamil antara lain:

  • Nyeri hebat yang muncul tiba-tiba
  • Sulit buang air kecil dan besar
  • Benjolan hernia berwarna kemerahan atau keunguan
  • Mual dan muntah

Penyebab Hernia pada Ibu Hamil

Hernia terjadi ketika dinding otot melemah, memungkinkan jaringan atau organ keluar dari tempatnya.

Hernia pada ibu hamil lebih sering terjadi pada dinding perut karena peningkatan tekanan akibat janin yang semakin besar.

Beberapa faktor risiko hernia pada ibu hamil antara lain:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Usia hamil 35 tahun atau lebih
  • Riwayat operasi hernia sebelum hamil
  • Kehamilan dengan bayi kembar
  • Batuk kronis
  • Mengangkat beban berat secara teratur
  • Sembelit yang menyebabkan mengejan saat buang air besar

Pengobatan Hernia pada Ibu Hamil

Metode utama penanganan hernia adalah operasi. Namun, jika hernia kecil dan tidak menimbulkan gejala, operasi biasanya ditunda hingga setelah persalinan.

Operasi hernia dapat dilakukan 5-8 minggu setelah persalinan atau setelah tubuh pulih sepenuhnya.

Jika hernia menimbulkan ketidaknyamanan, dokter dapat menyarankan operasi saat hamil, terutama pada trimester kedua kehamilan. Operasi hernia diasumsikan aman untuk dilakukan saat hamil.

Jika Anda memiliki hernia dan berencana hamil, dokter mungkin akan memasang hernia mesh selama operasi. Ini bertujuan mengurangi risiko kambuhnya hernia selama kehamilan.

Perlu diingat bahwa penggunaan hernia mesh dapat menyebabkan rasa nyeri. Oleh karena itu, pasien disarankan menunggu 12 bulan setelah operasi hernia sebelum merencanakan kehamilan.

Jika Anda memiliki hernia dan berencana melahirkan normal, hernia dapat ditangani bersamaan dengan operasi caesar, asalkan hernia tidak memerlukan tindakan darurat.

Pencegahan Hernia pada Ibu Hamil

Mencegah hernia selama kehamilan sulit dilakukan. Namun, kondisi hernia bisa dikelola agar tidak semakin parah. Anda dapat menahan area hernia saat batuk, bersin, atau tertawa dengan menggunakan pakaian khusus atau dengan menggunakan tangan.

Metode Persalinan dengan Hernia pada Ibu Hamil

Sebagian besar ibu hamil dengan hernia dapat melahirkan secara normal. Jika hernia kecil dan tidak berbahaya, dokter akan membiarkan pasien memilih metode persalinan.

Jika Anda memiliki riwayat operasi caesar atau hernia yang lebih besar dan berada di daerah bawah perut, dokter mungkin merekomendasikan operasi caesar.

Dalam kasus yang jarang terjadi, hernia dapat terjadi selama atau setelah persalinan karena tekanan yang ditimbulkan oleh proses persalinan normal.

Jika Anda mengalami hernia saat hamil, tetap tenang dan jangan terlalu khawatir. Hernia pada ibu hamil tidak akan membahayakan janin. Tetap konsultasikan keadaan Anda ke dokter untuk tindakan yang perlu dilakukan.

Walaupun mengalami hernia, Anda tetap dapat memiliki kehamilan dan persalinan yang sehat dan normal.

Referensi

  1. Anonim. Hernia During Pregnancy. [https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/hernia-during-pregnancy/]. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  2. Philips, Quinn. 2018. What to Do if You Get a Hernia During Pregnancy. [https://www.everydayhealth.com/hernia/during-pregnancy/]. (Diakses pada 12 Juli 2023).
  3. Williams, Sarah C.P. 2023. Hernia During Pregnancy. [https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/hernia-during-pregnancy-labor/]. (Diakses pada 12 Juli 2023).

About The Author

Terlalu Banyak Minum Air (Overhidrasi): Jenis, Tanda, Cara Mengatasi

Mengenali Dampak Buruk Anemia pada Tubuh Anda