Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hernia Nucleus Pulposus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, & Pengobatan

Myles Bannister

Hernia Nucleus Pulposus, juga dikenal sebagai ‘saraf terjepit’, terjadi ketika bantalan atau cakram di tulang belakang menekan saraf. Ini dapat mengiritasi saraf di sekitarnya, tergantung di mana herniated disk berada. Berikut adalah gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.

Apa Itu Hernia Nucleus Pulposus?

Tulang belakang terdiri dari 33 vertebra yang dilapisi oleh cakram lunak. Cakram ini memungkinkan gerakan tulang belakang. Jika cakram keluar dari tempatnya, dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan sakit. Ini disebut hernia nucleus pulposus.

Gejala Hernia Nucleus Pulposus

Gejala saraf terjepit umumnya terjadi di punggung bawah, namun juga dapat terjadi di leher. Gejala tergantung pada posisi cakram dan apakah cakram menekan saraf. Selain itu, gangguan ini biasanya hanya memengaruhi satu sisi tubuh.

Beberapa gejalanya termasuk:

  • Nyeri lengan atau kaki. Jika hernia nucleus pulposus terjadi di punggung bawah, Anda akan merasakan sakit di bokong, paha, dan betis. Jika terjadi di leher, Anda akan merasakan sakit di bahu dan lengan.
  • Mati rasa atau kesemutan. Orang dengan kondisi ini sering mengalami mati rasa atau kesemutan pada bagian tubuh yang dilayani oleh saraf yang terkena.
  • Kelemahan otot. Otot yang dilayani oleh saraf terpengaruh dapat melemah, memengaruhi kemampuan angkat barang atau menyebabkan tersandung.

Kapan Harus ke Dokter?

Cari bantuan medis jika sakit leher atau punggung merambat ke lengan atau kaki. Segera periksakan juga jika terjadi mati rasa, kesemutan, kelemahan anggota gerak, atau disfungsi kandung kemih.

Penyebab Hernia Nucleus Pulposus

Penyebab saraf terjepit atau hernia nucleus pulposus adalah hasil dari keausan bertahap terkait dengan penuaan, yang disebut disk degeneration. Bantalan menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan robek.

Beberapa kasus juga disebabkan oleh penggunaan otot punggung yang berlebihan, seperti mengangkat benda berat.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko hernia nucleus pulposus atau saraf terjepit antara lain:

  • Obesitas. Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah.
  • Aktivitas berat. Pekerjaan yang menuntut kondisi fisik meningkatkan risiko kondisi ini. Aktivitas seperti mengangkat, menarik, mendorong, atau membungkuk berulang dapat meningkatkan risiko.
  • Faktor genetik. Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk mengembangkan saraf terjepit.
  • Merokok. Merokok mengurangi suplai oksigen ke cakram, yang dapat merusak cakram lebih cepat.

Diagnosis Hernia Nucleus Pulposus

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa nyeri punggung. Anda mungkin diminta untuk menggerakkan kaki ke berbagai posisi untuk membantu menentukan penyebab rasa sakit.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan neurologis untuk menguji refleks, kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan kemampuan merasakan sentuhan atau getaran.

Jika diperlukan, dokter mungkin menyarankan tes imaging seperti sinar-X, CT scan, MRI, atau myelogram untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh dan menentukan lokasi hernia.

Pemeriksaan saraf seperti studi konduksi saraf dan elektromiografi juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan saraf.

Pengobatan Hernia Nucleus Pulposus

Pengobatan saraf terjepit yang umum adalah menghindari gerakan yang menyebabkan rasa sakit dan mengonsumsi obat nyeri. Terapi fisik juga dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Jika rasa sakit tidak membaik dengan obat oral, dokter dapat merekomendasikan suntikan kortison ke daerah sekitar saraf. Jika mengalami kejang otot, obat relaksan otot dapat diresepkan. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan.

Komplikasi Hernia Nucleus Pulposus

Jika tidak diobati dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan permanen, kelumpuhan, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, dan disfungsi seksual. Pembedahan adalah pilihan jika efek samping ini terjadi.

Pencegahan Hernia Nucleus Pulposus

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kondisi ini antara lain melakukan olahraga rutin untuk memperkuat otot tubuh dan menjaga postur tubuh yang baik. Menjaga berat badan ideal juga penting untuk menghindari tekanan berlebih pada tulang belakang.

Referensi

  1. Anonim. Herniated disk. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/herniated-disk/symptoms-causes/syc-20354095. Diperoleh pada 3 Juli 2020.
  2. Anonim. What Is a Herniated Cervical Disk? https://www.webmd.com/pain-management/what-is-a-herniated-cervical-disk#1. Diperoleh pada 3 Juli 2020.
  3. Newman, Tim. 2018. Causes and treatment of a herniated disk. https://www.medicalnewstoday.com/articles/191979#treatment. Diperoleh pada 3 Juli 2020.

About The Author

Daftar Makanan untuk Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional

Manfaat Sunat pada Bayi dan Risikonya bagi Kesehatan