Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hemoglobin: Fungsi, Nilai Normal, Nilai Tidak Normal

Myles Bannister

Hemoglobin (Hb) adalah salah satu komponen penting dalam darah. Kadar Hb yang terlalu tinggi atau rendah dapat menandakan adanya kelainan darah. Di sini, kita akan membahas tentang nilai normal dan cara mengukur hemoglobin.

Apa Itu Hemoglobin?

Hemoglobin adalah protein berisi zat besi yang ditemukan dalam sel darah merah. Hemoglobin memberikan warna merah pada sel darah. Beberapa penyakit atau kondisi dapat mempengaruhi sel darah merah dan hemoglobin.

Tingkat hemoglobin cenderung meningkat ketika jumlah sel darah merah meningkat. Sebaliknya, kadar hemoglobin cenderung menurun ketika jumlah sel darah merah menurun akibat beberapa kondisi.

Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin memiliki fungsi utama sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Oksigen sangat penting untuk proses metabolisme tubuh. Hemoglobin juga membantu dalam pengangkutan karbon dioksida dan hasil metabolisme tubuh yang dibuang saat kita bernapas.

Berikut adalah fungsi hemoglobin:

1. Memberikan warna merah pada darah

Hemoglobin terdiri dari empat rantai asam amino dengan kandungan zat besi. Heme dalam hemoglobin bertanggung jawab memberikan warna merah pada darah.

2. Mengikat dan mengangkut oksigen

Hemoglobin mengikat oksigen dari kapiler di paru-paru, kemudian mengangkut dan mendistribusikannya ke jaringan dan organ tubuh.

3. Mengangkut karbon dioksida dan molekul lainnya

Selain oksigen, hemoglobin juga berperan dalam pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dan organ tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan saat kita bernapas.

Nilai Normal Hemoglobin

Tes hemoglobin dilakukan untuk mengukur kadar hemoglobin. Nilai hemoglobin dapat dihitung secara mandiri atau dalam tes darah lengkap (CBC).

Pengambilan sampel darah biasanya dilakukan melalui vena di lengan atau kapiler di ujung jari, tergantung pada pasien. Untuk bayi baru lahir, sampel darah dapat diambil dari tumit.

Nilai normal hemoglobin bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah nilai normal hemoglobin:

  • Anak usia 0,5 hingga 4 tahun: 11 g/dL atau lebih
  • Anak usia 5-12 tahun: 11,5 g/dL
  • Pria dewasa: 13,5-17,5 g/dL
  • Wanita dewasa: 12,0-15,5 g/dL
  • Wanita hamil: 11,0 g/dl atau lebih

Setiap laboratorium dapat memiliki rentang nilai normal hemoglobin yang sedikit berbeda, tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Nilai Tidak Normal Hemoglobin

Kadar hemoglobin yang terlalu tinggi atau rendah menandakan adanya masalah dengan sel darah merah. Kadar hemoglobin yang tinggi disebut polisitemia, sedangkan kadar hemoglobin yang rendah disebut anemia.

A. Nilai hemoglobin terlalu tinggi

Kadar hemoglobin tinggi umumnya disebabkan oleh peningkatan jumlah sel darah merah. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kadar hemoglobin tinggi antara lain:

1. Penyakit paru-paru

Penyakit paru-paru dapat menyebabkan kesulitan menghirup dan menyerap oksigen secara normal. Untuk mengatasi masalah ini, tubuh meningkatkan produksi sel darah merah.

2. Penyakit jantung bawaan

Beberapa bentuk penyakit jantung dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah. Untuk mengatasi masalah ini, tubuh juga memperbanyak produksi sel darah merah.

3. Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kelainan pada sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah merah tidak terkendali.

Pada tahap awal, kondisi ini tidak memberikan gejala khusus. Diagnosis juga melibatkan tes hematokrit. Tes darah dan aspirasi sumsum tulang dilakukan untuk memastikan kondisi ini.

Dehidrasi, merokok, tumor ginjal, tinggal di lokasi yang tinggi, dan faktor genetik juga bisa menyebabkan kadar hemoglobin tinggi.

B. Nilai hemoglobin terlalu rendah

Nilai hemoglobin rendah umumnya disertai dengan kadar sel darah merah dan hematokrit rendah. Kondisi ini disebut anemia. Penyebab nilai hemoglobin rendah antara lain:

1. Kehilangan darah

Anemia dapat disebabkan oleh kehilangan darah yang signifikan. Kondisi ini bisa terjadi akibat trauma berat atau pendarahan kronis di bagian tertentu, seperti saluran pencernaan, kandung kemih, dan rahim.

2. Kekurangan nutrisi

Anemia juga bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, asam folat, atau vitamin B12.

3. Hancurnya sel darah merah berlebihan

Jika sel darah merah terlalu cepat hancur, dapat menyebabkan nilai hemoglobin rendah. Contoh kondisi ini antara lain anemia hemolitik, anemia sel sabit, defisiensi G6PD, dsb.

4. Talasemia

Talasemia adalah kelainan darah di mana produksi hemoglobin kurang dari yang normal. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik.

5. Gangguan sumsum tulang belakang

Gangguan sumsum tulang belakang, seperti anemia aplastik, myelodysplastic syndrome, atau kanker sumsum tulang, juga bisa menyebabkan rendahnya nilai hemoglobin.

6. Penyakit atau radang kronis

Penyakit atau radang kronis, seperti gagal ginjal, juga dapat menyebabkan rendahnya nilai hemoglobin. Gagal ginjal mempengaruhi produksi hormon erythropoietin, yang merangsang produksi sel darah merah.

Penemuan kondisi yang menyebabkan kadar hemoglobin tinggi atau rendah biasanya memerlukan tes dan pemeriksaan lain selain tes hemoglobin.

Sumber

  1. Hemoglobin Levels – https://ada.com/hemoglobin-levels/ diakses 20 Maret 2019
  2. Hemoglobin – https://labtestsonline.org/tests/hemoglobin diakses 20 Maret 2019

About The Author

Chlorhexidine: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Cataflam: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping