Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Heat Exhaustion: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Heat exhaustion adalah kelelahan akibat suhu panas yang ekstrem. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat berdampak serius pada otak. Berikut adalah gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan yang perlu diketahui!

Apa itu Heat Exhaustion?

Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan banyak cairan dan garam, biasanya melalui keringat. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang tua, penderita hipertensi, dan pekerja di lingkungan yang panas.

Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat berkembang menjadi heatstroke dan menjadi ancaman bagi nyawa.

Gejala Heat Exhaustion

Tanda dan gejala heat exhaustion yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kulit dingin dan lembap saat merasa panas.
  • Keringat berlebih.
  • Pingsan.
  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kulit pucat.
  • Denyut nadi lemah dan cepat.
  • Kram otot atau perut.
  • Tekanan darah rendah saat berdiri.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Urine berwarna gelap.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami kelelahan akibat suhu panas, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:

  • Hentikan aktivitas dan istirahat.
  • Pindah ke tempat yang sejuk.
  • Minum air dingin atau minuman olahraga.

Jika gejala tidak mereda atau memburuk dalam satu jam, segera mencari pertolongan medis.

Penyebab Heat Exhaustion

Saat beraktivitas fisik, terutama dalam cuaca panas, tubuh mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh. Heat exhaustion terjadi ketika suhu tubuh meningkat tinggi dan tidak mampu dikendalikan.

Pada saat beraktivitas fisik, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat. Elektrolit seperti natrium dan kalium berperan penting dalam fungsi tubuh.

Jika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan tidak menggantinya, dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan akibat panas.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena heat exhaustion adalah:

  • Kelembaban tinggi, biasanya di atas 60 persen.
  • Gangguan hati atau ginjal.
  • Pekerjaan fisik yang berat.
  • Kondisi yang meningkatkan risiko dehidrasi, seperti diabetes atau hiperglikemia.
  • Cedera yang menyebabkan tekanan pada tubuh atau terjepit oleh benda berat.
  • Penyalahgunaan narkoba.
  • Konsumsi alkohol berlebihan atau jangka panjang.
  • Merokok.
  • Kelebihan berat badan.
  • Obat-obatan tertentu, terutama yang meningkatkan risiko dehidrasi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit jantung.
  • Usia di bawah 4 tahun atau di atas 65 tahun.

Diagnosis Heat Exhaustion

Dokter dapat melakukan pemeriksaan suhu tubuh untuk memastikan diagnosis dan mengesampingkan heatstroke. Beberapa tes tambahan yang mungkin dilakukan adalah:

  • Tes darah untuk memeriksa keseimbangan elektrolit.
  • Tes urine untuk memeriksa komposisi dan fungsi ginjal.
  • Tes fungsi otot untuk memeriksa adanya kerusakan otot.
  • Pemeriksaan pencitraan untuk memeriksa kerusakan organ dalam tubuh.

Pengobatan Heat Exhaustion

Langkah pertama jika mengalami heat exhaustion adalah menghentikan aktivitas dan segera minum cairan. Beberapa tips mengatasi kondisi ini adalah:

  • Mencari tempat yang sejuk dan teduh.
  • Minum cairan dalam jumlah yang cukup.
  • Istirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik.
  • Mencari bantuan medis jika gejala tidak membaik setelah istirahat dan minum selama satu jam.

Komplikasi Heat Exhaustion

Jika tidak diobati, heat exhaustion dapat menyebabkan heatstroke, kondisi yang mengancam jiwa dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius atau lebih tinggi. Penanganan medis segera diperlukan untuk mencegah kerusakan permanen pada otak dan organ vital lainnya.

Beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi akibat heat exhaustion adalah:

  • Cedera ginjal.
  • Rhabdomyolysis, kerusakan otot yang parah.
  • Gagal hati.
  • Aritmia atau detak jantung yang tidak normal.
  • Delirium atau koma.

Pencegahan Heat Exhaustion

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah heat exhaustion dan kondisi terkait panas:

  • Minum banyak cairan, terutama saat beraktivitas atau berolahraga.
  • Mengenakan pakaian longgar berwarna terang.
  • Menghindari sinar matahari di jam puncak panas.
  • Menghindari olahraga ekstrem.
  • Menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

Langkah-langkah ini sangat penting untuk dilakukan oleh anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan kronis.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Heat exhaustion. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-exhaustion/symptoms-causes/syc-20373250. (Diakses pada 24 Oktober 2022)
  2. Ansorge, Rick. 2020. Heat Exhaustion. https://www.webmd.com/fitness-exercise/heat-exhaustion. (Diakses pada 24 Oktober 2022)
  3. Anonim. 2022. Heat exhaustion and heatstroke. https://www.nhs.uk/conditions/heat-exhaustion-heatstroke. (Diakses pada 24 Oktober 2022)
  4. Huizen, Jennifer. 2018. What is heat exhaustion?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319570. (Diakses pada 24 Oktober 2022)

About The Author

Insulin Diabetes: Fungsi, Jenis, Dosis, Cara Pakai, hingga Efek Samping

Keripik Sayur: Tidak Sesehat yang Kita Pikirkan