Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hati-hati Mendengkur Bisa Ancam Nyawa

Myles Bannister

Sekitar 25% orang dewasa punya kebiasaan mendengkur alias ngorok. Hampir 50% orang dewasa pernah mendengkur. Orang yang mengalami problem kegemukan lebih mungkin mendengkur. Ngorok semakin parah seiring bertambahnya usia karena melemahnya jaringan tubuh.

Ngorok disebabkan getaran langit-langit lunak (soft palate). Suara tertentu timbul saat saluran napas tersumbat sebagian, contohnya saat terkena pilek.

Ngorok sendiri sebenarnya tidak berbahaya. Namun, bisa menjadi masalah medis saat terjadi gangguan bernapas saat tidur, yang paling parah disebut sleep apnea (napas terhenti saat tidur).

Gejala sleep apnea ditandai dengan terbangun beberapa kali dari tidur karena napas terhenti selama 10 hingga 30 detik. Kekurangan oksigen dalam waktu yang sangat singkat ini bisa berakibat fatal dan meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Penyebab

  • Usia: Tenggorokan menjadi sempit dan otot di tenggorokan melemah seiring bertambahnya usia.
  • Masalah pada hidung dan sinus: Permasalahan hidung dapat menyebabkan pernapasan sulit dan menyebabkan seseorang tidur mendengkur.
  • Gaya hidup tidak sehat: Mengonsumsi alkohol, merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan relaksasi otot dan menyebabkan ngorok.
  • Kondisi tubuh tertentu: Pria memiliki saluran udara yang lebih sempit daripada wanita, sehingga lebih mungkin mendengkur. Faktor lain seperti tenggorokan sempit, langit-langit mulut terbelah, kelenjar gondok yang membesar, dan atribut fisik lainnya juga dapat menyebabkan ngorok.
  • Posisi tidur: Tidur telentang menyebabkan daging tenggorokan rileks dan saluran udara terhalang, sehingga menyebabkan tidur mendengkur.
  • Kelebihan berat badan (obesitas): Jaringan lemak dan otot yang lemah menyebabkan dengkuran.

Bisa disembuhkan

Jika ngorok Anda mengganggu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebabnya. Misalnya, jika ngorok disebabkan oleh amandel yang membesar karena infeksi, dapat diobati dengan antibiotik, antiradang, dan operasi. Jika terjadi kelainan bentuk atau tumor di sekitar saluran napas, dapat dilakukan operasi untuk menghilangkan tumor. Jika penyebabnya adalah kelainan bentuk atau struktur organ pernapasan yang diturunkan, dapat dilakukan tindakan pencegahan agar ngorok tidak semakin parah atau mengancam nyawa, seperti pemasangan alat di mulut dan hidung agar jalan napas tetap terbuka.

Untuk kasus yang parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter THT atau dokter gigi. Ada juga beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah ngorok, seperti mengurangi berat badan jika tergolong gemuk, menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, berolahraga teratur, menghindari obat-obatan yang memengaruhi kesadaran, menjaga pola tidur yang teratur, membersihkan hidung dan mulut sebelum tidur, menghindari makan dan kudapan tiga jam sebelum tidur, tidur dalam posisi miring, menambahkan bantal di bawah kepala, menggunakan peralatan gigi yang dapat mencegah jatuhnya lidah ke belakang mulut, dan menggunakan alat khusus anti-ngorok seperti masker CPAP, semprotan hidung, dan sebagainya.

About The Author

Manfaat Buah Srikaya untuk Ibu Hamil dan Janin

Fakta Mengejutkan pada Tubuh Setelah Berhenti Merokok