Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hard Lens, Lensa Kontak dengan Masa Pemakaian hingga Belasan Tahun

Myles Bannister

Apa Itu Hard Lens?

Hard lens atau kontak lensa keras adalah jenis lensa kontak yang dikembangkan sejak tahun 1970-an. Saat ini, lensa ini juga dikenal sebagai lensa kontak RGP atau rigid gas permeable lenses.

Pada awalnya, hard lens terbuat dari jenis plastik yang disebut PMMA atau poly methyl methacrylate. Namun, PMMA memiliki kekurangan karena tidak dapat menghantarkan oksigen, sementara mata memerlukan oksigen untuk berfungsi secara optimal.

Lensa kontak RGP adalah jenis hard lens yang memungkinkan oksigen dapat melewatinya tanpa mengubah bentuk lensa. Lensa RGP menggabungkan silikon untuk membuatnya lebih fleksibel daripada PMMA.

Hard lens tidak hanya digunakan untuk meningkatkan penampilan mata, tetapi juga dapat memberikan kualitas penglihatan yang lebih baik. Lensa ini dapat membantu mengatasi miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisme (silinder).

Perbedaan Soft Lens dan Hard Lens

Seperti yang disebutkan sebelumnya, hard lens dan soft lens adalah dua jenis lensa kontak yang berbeda dalam bahan dan komposisi. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lain antara keduanya:

1. Bahan dan bentuk

Hard lens terbuat dari material yang lebih kaku dan keras, sementara soft lens terbuat dari material yang menyerap air sehingga lebih lunak dan fleksibel dibandingkan dengan hard lens.

Hard lens tidak berubah bentuk ketika dipasang di mata, sedangkan soft lens lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan bentuk mata. Keunggulan hard lens adalah ruang antara mata dan hard lens memungkinkan oksigen dapat mencapai kornea tanpa hambatan.

2. Penggunaan

Soft lens umumnya lebih nyaman digunakan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian karena fleksibilitasnya.

Sementara itu, mata membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dengan penggunaan hard lens. Jika dilihat dari lama penggunaannya, hard lens dapat digunakan lebih lama dibandingkan dengan soft lens.

Soft lens biasanya dapat digunakan selama maksimal 3 bulan, sementara hard lens dapat digunakan selama belasan tahun dengan perawatan yang tepat.

3. Risiko

Kedua jenis lensa kontak ini memiliki risiko yang berbeda.

Soft lens dapat membuat mata lebih cepat kering dan rentan terhadap bahaya iritasi. Hal ini tidak terjadi pada hard lens yang tidak membuat mata kering dan lebih aman dari iritasi.

Di sisi lain, hard lens lebih mudah terlepas dan lebih rentan tergores atau pecah.

4. Harga

Harga hard lens lebih tinggi daripada harga soft lens. Namun, harga yang lebih tinggi ini sebanding dengan masa pemakaian hard lens yang jauh lebih lama dibandingkan dengan soft lens.

Bahaya Hard Lens yang Perlu Diwaspadai

Penggunaan baik soft lens maupun hard lens dapat berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai jika menggunakan hard lens:

1. Menyebabkan iritasi dan infeksi

Iritasi atau infeksi dapat terjadi akibat penggunaan lensa kontak, baik soft lens maupun hard lens. Gejala yang dapat muncul adalah:

  • Rasa tidak nyaman pada mata
  • Produksi air mata yang berlebihan
  • Kepekaan yang tidak biasa terhadap cahaya
  • Rasa gatal, terbakar, atau berpasir
  • Mata merah
  • Penglihatan kabur
  • Pembengkakan
  • Nyeri pada mata

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan penggunaan hard lens dan konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

2. Lebih peka terhadap benda asing

Hard lens lebih peka terhadap benda asing seperti debu dibandingkan dengan soft lens. Hal ini menjadi bahaya hard lens. Jika ada debu yang masuk, dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit pada mata sehingga akan terjadi produksi air mata yang berlebihan.

Terkadang, walaupun rasanya sakit, hard lens tidak bisa langsung dilepas karena harus ditempatkan di tempat yang sesuai agar tidak rusak. Hal ini mungkin membuat Anda harus menahan rasa sakit atau perih pada mata untuk sementara waktu hingga mendapat kesempatan untuk mencopot hard lens.

3. Mudah terlepas dan hancur

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hard lens lebih mudah terlepas dari mata dibandingkan dengan soft lens. Hal ini menjadikan hard lens tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam aktivitas tertentu, seperti berolahraga.

Selain itu, hard lens juga lebih mudah tergores dan pecah. Jika terjadi kerusakan pada hard lens, maka lensa tersebut tidak aman untuk digunakan bahkan dapat berbahaya bagi mata.

Penggunaan hard lens harus dikonsultasikan dengan dokter mata, karena hanya dokter yang dapat menentukan jenis lensa kontak yang sesuai untuk Anda. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dalam penggunaan dan penyimpanan hard lens untuk mencegah iritasi yang tidak diinginkan.

Sumber:

  1. Hard vs. Soft Lens – https://www.insiderenvy.com/hard-vs-soft-lens/ diakses 30 April 2019
  2. Contact Lenses: The Risks You Need to Know – https://www.medscape.com/viewarticle/773026 diakses 30 April 2019
  3. Soft Contact Lenses Vs. Hard Contact Lenses – https://www.stantonoptical.com/blog/hard-vs-soft-contact-lenses/ diakses 30 April 2019
  4. Contact Lens Risks – https://www.fda.gov/medical-devices/contact-lenses/contact-lens-risks 30 April 2019

About The Author

Erosi Serviks: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Penyebab Varises pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya